Pertengahan Januari 2019 lalu, saya berkesempatan mengunjungi destinasi winter trip yang ada di sepanjang rute Mitsuboshi Kaidou. Rute ini meliputi empat kota yang ada di empat prefektur, yakni Matsumoto City (Prefektur Nagano), Takayama City (Prefektur Gifu), Shirakawa (Prefektur Gifu), Nanto City (Prefektur Toyama) dan Kanazawa City (Prefektur Ishikawa).
Perjalanan panjang seorang diri ini dimulai Dari Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng dengan menumpang pesawat Japan Airlines yang berangkat pagi-pagi jam 6.45. Lalu, tiba di Bandara Narita Tokyo sekitar pukul 16.45.
Dari Bandara Narita Tokyo, saya dijemput oleh klien yang kemudian mempertemukan saya dengan partner trip saya selama 9 hari ke depan yakni Deanna Lim dari media Singapura. Klien kami, Mr. Ishikawa mengantarkan kami hingga Shinjuku dengan kereta. Dari Shinjuku hanya saya dan Deanna yang meneruskan perjalanan ke Matsumoto-shi di Prefektur Nagano.
10 Destinasi Winter Trip di Sepanjang Rute Mitsuboshi Kaidou
Yuk, ikuti perjalanan saya selama 9 hari melihat tempat-tempat keren di sepanjang rute Mitsuboshi Kaidou! Di rute ini kamu Bisa melihat berbagai tempat populer yang telah tersertifikasi oleh Michelin Green Guide.
Matsumoto-shi
Matsumoto-shi di prefektur Nagano merupakan destinasi pertama di rute Mitsuboshi Kaidou yang saya kunjungi. Apa saja yang bisa kamu kunjungi dan lakukan di Matsumoto-shi, yuk lihat liputan saya di bawah ini.
1. Snowshoeing di Norikura Kogen
Norikura Kogen adalah destinasi winter pertama yang saya kunjungi, sekaligus masuk ke dalam rute Mitsuboshi Kaidou. Norikura Kogen masuk ke wilayah Matsumoto City di Prefektur Nagano. Nah, apa sih yang bisa dilakukan di Norikura Kogen?
Norikura Kogen merupakan dataran tinggi yang merupakan bagian dari Pegunungan Norikura Dake. Ketinggian Norikura Kogen ada di sekitar 1200 hingga 1800 mdpl. Tempatnya yang tinggi dan penuh salju sangat cocok untuk dijadikan area aktivitas winter sport seperti ski, snowmobile, dan snowshoeing!
Berhubung saya sangat pemula, maka aktivitas winter sport yang direkomendasikan adalah snowshoeing. Snowshoeing merupakan aktivitas trekking di salju, mirip seperti trekking naik gunung, bedanya ini di area salju dan membutuhkan gear khusus seperti snowshoe, snow boots, waterproof jaket dan celana, sarung tangan tebal dsb.
Berjalan di salju tebal tanpa peralatan mumpuni bisa membuat kamu tenggelam ke salju ketika menapak, makanya snowshoe diperlukan supaya kaki tidak langsung tenggelam ke salju.
Rute Trekking Snowshoe di Norikura Kogen
Kami bertiga (saya, Deanna, dan tour guide kami selama 9 hari ke depan, Yoshi san) diajak trekking menyusuri hutan, sungai, Kolam Ushidome dan Air Terjun Zengoro yang membeku. Trekking guide dari Little Peaks, bernama Gen-san, memandu kami sembari menjelaskan area-area yang dilewati.
Menurut saya pribadi, ini pengalaman tak terlupakan. Saya beberapa kali trekking mendaki beberapa gunung di Pulau Jawa, tapi trekking di tempat bersalju adalah yang pertama kalinya buat saya! Saking senangnya, saya sampai lupa kalau trekking ini sudah memakan waktu dua jam lebih! Mungkin karena durasi trekking yang lumayan panjang serta menguras tenaga, saya sampai berkeringat dan kehausan, padahal suhunya -4 derajat!
Akses ke Norikura Kogen
Dari Matsumoto City, Norikura Kogen (Norikura Highland) bisa ditempuh dengan naik minivan sekitar 40 menit sampai 1 jam. Bila ingin naik kendaraan umum, bisa naik kereta dari Matsumoto ke Stasiun Shin-Shimashima (30 menit), lalu ganti naik Bis Alpico ke Norikura Kogen (45 menit tujuan ke Norikura Kogen Tourist Information Center).
Informasi Umum Norikura Kogen
Tarif Kereta dari Matsumoto ke Stasiun Shin-Shimashima | ¥700 |
Tarif Bis Alpico dari Stasiun Shin-shimashima ke Norikura Kogen | ¥1350 |
Tiket Bis dan Kereta PP | ¥3300 |
Rental Peralatan Snowshoe di Little Peaks | lihat harga di: https://www.littlepeaks.jp/rental/#anchor-BLOCK_1435 |
2. Matsumoto-jo (Matsumoto Castle)
Hari berikutnya kami diajak mengunjungi Matsumoto-jo (Matsumoto Castle) yang merupakan kastil kebanggaan Matsumoto City dan menjadi aset penting Jepang. Kastil ini merupakan peninggalan bersejarah, dibangun pada akhir abad ke-16 dan merupakan salah satu yang tertua.
Pagi-pagi sekitar pukul 08.30 waktu Jepang, saya diajak mengunjungi Matsumoto Castle, kali ini untuk masuk ke dalam kastil. Karena datang terlalu pagi, saya diajak mengelilingi kastil untuk mencari angle yang pas untuk memotret Matsumoto Castle. Pagi itu salju turun tipis-tipis di sekeliling kastil dan saya pun tak bisa menahan rasa senang karena bisa melihat hujan salju untuk pertama kalinya.
Tur ke dalam Matsumoto Castle
Kastil dibuka tepat pada pukul 09.00, tour guide dari kastil langsung menemani kami. Ia menjelaskan sejarah kastil dalam bahasa Jepang, sementara tour guide media trip kami, Yoshi-san, menerjemahkan langsung ke bahasa Inggris yang mudah kami mengerti.
Awalnya, saya sempat mengira bahwa bangunan kastil yang indah ini adalah tempat tinggal raja dan ratu. Hingga akhirnya, tour guide menjelaskan bahwa Matsumoto Castle hanya digunakan untuk kepentingan militer saja. Lalu, dimana raja dan ratu tinggal? Raja dan ratu tinggal di bangunan lain yang ada di area kastil. Sekarang bangunan-bangunan tersebut sudah tidak ada.
Sebelum masuk kastil, jangan lupa lepas boots, lalu berganti dengan sandal ruangan yang sudah disediakan oleh pengurus setempat.
Bila melihat foto Matsumoto Castle, adakah yang bisa menebak berapa banyak lantai kastil ini?
Kalau jawabanmu adalah lima lantai, maka salah besar! Saya pun awalnya juga tertipu. Jawaban yang benar adalah enam lantai. Bangunan kastil dirancang sedemikian rupa agar bisa menampung enam lantai meskipun dari luar kelihatan seperti lima lantai.
Saya diajak menaiki tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai di atasnya. Penerangan yang remang-remang cukup untuk menerangi diorama yang berisikan peralatan atau senjata perang zaman dulu. Bahkan, ada baju samurai yang beratnya bisa sampai 20 kilogram!
Di lantai puncak, ruangan tidak seluas lantai-lantai di bawahnya, tapi kamu bisa melihat seluruh kota dengan latar pegunungan di sebelah utara. Bisa dibilang ini adalah posisi yang pas untuk mengamati kota dan musuh-musuh dari luar.
Akses ke Matsumoto Castle
Kereta | Dari Stasiun Matsumoto hanya 15 menit berjalan kaki |
Bis | Naik bis dari Oshiro-Guchi Exit dan turun di Matsumoto-jo Shiyakushomae Stop (10 menit) |
Mobil | Kalau kamu sewa mobil sendiri di Jepang, maka dari Matsumoto IC lewat rute 158 menuju Matsumoto City Center, sekitar 15 menit |
Informasi Umum Matsumoto Castle
Biaya masuk | ¥610 (Dewasa) |
Jam Buka | 8.30 AM – 5.00 PM, Tutup tiap tanggal 29-31 Desember |
Kontak | +81(0)263-32-2902 |
Takayama-shi
3. Berseluncur di Hirayu Ski Area
Hirayu Ski Area di Takayama-shi merupakan area winter sport seperti ski, snowmobile, atau sleigh (seluncur). Kemiringan dan salju yang tebal membuat area ini cocok untuk dijadikan area ski. Kali ini saya akan mencoba sleigh yang cocok untuk pemula seperti saya.
Sekali lagi, tempat-tempat wisata yang termasuk ke dalam rute Mitsuboshi Kaidou telah mendapatkan sertifikat bintang tiga dari Michelin Green Guide, sehingga sudah pasti terjamin.
Sebelum menjajal sleigh, jangan lupa berganti pakaian menggunakan jaket dan celana dari persewaan yang ada di sana. Sepatu boots dan sarung tangan juga diganti dengan yang khusus. Ini semua demi kebaikanmu, tanpa peralatan yang mumpuni maka bisa kedinginan di tengah suhu yang dingin di Hirayu Ski Area.
Kami menjajal sleigh selama 15 menit saja. Saya pribadi merasa bermain sleigh ini seperti kembali ke masa kanak-kanak. Berseluncur di salju membantu melepaskan ketegangan, apalagi ketika kecepatan luncur semakin bertambah. Minasan patut mencoba sleigh bila datang ke Hirayu.
Akses ke Hirayu Ski Area
Hirayu Ski Area bisa diakses dari Takayama maupun Matsumoto dengan menggunakan bis dengan lama perjalanan sekitar 1 jam.
Informasi Umum Hirayu Ski Area
Alamat | 768-1 Okuhida Onsengo Hirayu, Takayama, Gifu Prefecture 506-1433, Jepang |
Jam Buka | 8.00 AM – 04.15 PM |
Kontak | +81(0)578-89-2424 |
Website | http://www.hirayunomori.com/ |
- Rekomendasi Restoran di Hirayu Ski Area: Sukiyaki Spesial Menu di Terminal Bis Hirayu “Alps Kaido Hirayu”
Di dekat Hirayu Ski Area, ada Terminal Bis Hirayu “Alps Kaido Hirayu”. Terminal bis ini semacam pemberhentian untuk pelancong yang menuju Hirayu Ski Area. Tempatnya luas dan bersih. Kami mampir ke Terminal Bis Hirayu untuk makan siang.
Untuk pengunjung umum, bila ingin transit sembari istirahat dan makan siang, bisa menuju restoran yang ada di lantai satu, dekat dengan shopping centre. Berhubung kunjungan saya adalah kunjungan khusus, jadi saya diajak ke lantai dua yang tidak dibuka untuk umum melainkan untuk tamu-tamu dengan undangan khusus.
Menu yang disajikan adalah Sukiyaki dengan daging sapi terbaik di Jepang yaitu “Hida Beef”. Saya sempat mengira kalau daging terbaik di Jepang adalah wagyu, tapi ternyata orang sana punya pengertian tersendiri akan wagyu.
Hida Beef merupakan daging dengan kategori top quality dan kualitasnya premium. Konon, sapi-sapi yang diternak di area Gifu mengonsumsi air yang bersih sehingga menghasilkan daging dengan kualitas terbaik. Saya merasa beruntung karena bisa mencicipi Hida Beef ini apalagi dimasak dengan model Sukiyaki. Bumbunya pas di lidah saya yang orang Asia Tenggara, kuahnya segar apalagi di tengah suhu minus area Hirayu.
Akses ke Alps Kaido Hirayu
Alps Kaido Hirayu terletak di Hirayu Hot Spring, Takayama, Gifu.
Informasi Umum Alps Kaido Hirayu
Alamat | 628, Okuhida-Onsengo-Hirayu, Takayama-shi, Gifu, 506-1433, Japan |
Jam Buka | 8.30 AM – 5.00 PM |
Kontak | +81-578-89-2351/+81-578-89-2611 |
4. Iluminasi Tarumakanekori di Shin-Hirayu Hot Spring
Dinginnya area pegunungan tempat Hirayu Onsen berada tak menyurutkan semangat kami untuk keluar ke udara terbuka di malam hari. Malam ini kami hendak mengunjungi iluminasi Tarumakanekori di Shin-Hirayu Hot Spring.
Iluminasi ini berupa figur-figur es yang dibuat oleh tangan manusia, lalu disorot lampu warna warni dari depan. Perpaduan bermacam figur dengan lampu sorot berwarna-warni ini menghasilkan iluminasi yang luar biasa cantik. Saya sendiri serasa tak ingin beranjak dari situ meski rasa dingin semakin menusuk-nusuk tulang.
Selain iluminasi figur-figur es, kami juga diajak ke satu tempat lagi. Masih di sekitar area tersebut hanya saja agak turun ke bawah yakni mendekati sungai yang ada di depan lokasi Tarumakanekori. Usut punya usut, ternyata tempat ini merupakan terowongan di bawah air terjun kecil yang menjadi sumber air bagi masyarakat setempat. Terowongan ini disulap menjadi tempat indah berhiaskan ratusan lampu kecil berwarna biru.
Akses ke Area Iluminasi Tarumakanekori
Naik bis dan turun di stasiun Shin Hirayu Onsen, lalu dari stasiun berjalan kaki selama kurang lebih 7 menit ke area Iluminasi Tarumakanekori.
Informasi Umum Iluminasi Tarumakanekori
Jam Buka | 17:00~21:30, biasanya mulai akhir Desember sampai akhir Februari |
Kontak | +81(0) 578-89-2458 (Okuhida Onsenkyo Tourist Information Center)
+81(0) 578-89-2614 (Okuhida Onsenkyo Tourism Association) |
Alamat | Shinsui Park, Shin Hirayu Hot Spring (di sekitar Taruma Waterfall), Okuhidaonsengo Hitoegane, Takayama-shi, Gifu, 506-1432, Japan |
Website | http://okuhida-fuyumonogatari.com/taruma.php |
5. Hida Folk Village
Hida Folk Village (飛騨の里, Hida no Sato) merupakan salah satu area wisata di daerah Hida-Takayama yang menyimpan rumah-rumah model Gassho-Zukuri. Destinasi Ini bisa menjadi salah satu alternatif buat kamu yang tidak bisa mengunjungi Shirakawa-Go. Minasan yang ingin mendapatkan info lebih, bisa mengunjungi website resmi Mitsuboshi Kaidou.
Hida no Sato dibuka pertama kali pada tahun 1971 dengan tujuan untuk melestarikan rumah dan gaya hidup tradisional Jepang. Bisa dibilang, Hida no Sato adalah museum berkonsep outdoor yang bertemakan pedesaan Jepang di masa lampau.
Ada 30 bangunan di Hida Folk Village yang berasal dari berbagai daerah di Hida dan menjadi aset nasional Jepang. Tata letak rumah dibuat semirip mungkin dengan desa Jepang di zaman lampau. Dari pintu masuk saya sudah disambut oleh kolam yang membeku. Bisa kebayang nggak dinginnya seperti apa? Hehe.
Kalau capek berjalan-jalan atau sudah sangat kedinginan, bisa mampir ke rest area yang ada di dalam Hida Folk Village. Rest area ini semacam rumah yang difungsikan untuk duduk-duduk beristirahat bagi turis. Ada fasilitas kamar mandi, vending machine dengan minuman hangat dan dingin, wastafel, serta tersedia brosur yang bisa dibawa pulang.
Akses ke Hida Folk Village
Hida Folk Village bisa diakses dengan 10 menit naik bus dari JR Takayama Station. Stasiun JR Takayama bersebelahan dengan Terminal Bis Takayama jadi kamu tidak perlu khawatir. Naiklah Bis Sarubobo dari Terminal Bis Takayama Nohi Bus Center, lalu turun di Hida-no Sato-Shita.
Informasi Umum Hida Folk Village
Biaya masuk | ¥700 (Dewasa), ¥200 (anak-anak usia 6-15 tahun), bisa pakai kartu kredit |
Jam Buka | 8:30 to 17:00 |
Kontak | +81-577-34-4711 |
Alamat | 1-590 Kamiokamoto-machi, Takayama, Gifu ken, Japan 〒506-0055 |
Website | http://www.hidanosato-tpo.jp |
- Workshop: Membuat Boneka SARUBOBO
Di dekat Hida no Sato, ada sebuah galeri workshop boneka SARUBOBO bernama Hida Takayama Crafts Experience Center. Saya diajak mengunjungi galeri workshop ini setelah melihat-lihat Hida no Sato. Galeri workshop ini menyediakan lebih dari sepuluh workshop kerajinan tangan yang bisa dipilih. Kalau saya memilih untuk membuat boneka Sarubobo. Ini dia boneka Sarubobo yang saya buat!
Boneka Sarubobo yang lucu ini punya makna mendalam, lho. Ceritanya zaman dahulu kala, anak-anak kecil sering tak terselamatkan manakala terkena penyakit. Atas dasar itulah para ibu berinisiatif membuat boneka yang diberi nama Sarubobo. Harapannya, dewa penyakit akan mendatangi si boneka sebagai ganti sang anak. Jadi, ini semacam boneka yang ditumbalkan kepada dewa penyakit.
Berbekal ¥1500, kamu sudah bisa ikut workshop membuat boneka Sarubobo. Seorang instruktur dari galeri akan dengan senang hati memberikan pelajaran membuat boneka ini.
Akses ke Hida Takayama Crafts Experience Center
Hida Takayama Crafts Experience Center letaknya di dekat tempat parkir bus Hida no Sato. Dari Terminal bus Takayama hanya 10 menit naik bis Sarubobo.
Informasi Umum Hida Takayama Crafts Experience Center
Biaya | mulai ¥600 ~ ¥1600 (tergantung workshop yang dipilih apa, silakan lihat website untuk info) |
Jam Buka | 10:00 to 16:00 (Tidak perlu pesan tempat terlebih dulu bila datang sendiri atau grup kurang dari 10 orang) |
Kontak | +81-577-34-4711 |
Alamat | 1-590 Kamiokamoto-machi, Takayama, Gifu ken, Japan 〒506-0055 |
Website | http://omoidetaiken.jp/ |
- Pertunjukan Budaya: Dekonaru-za
Sore-sore sekitar jam 15.00, saya diajak ke suatu tempat lagi, kali ini untuk melihat penampilan satu grup kesenian tradisional Jepang. Grup seni yang bernama Dekonaru-za ini biasanya mengadakan pertunjukan rutin di Gedung Takayama Betsuin Kuri Hall.
Dekonaru-za mengadakan pertunjukan dua kali dalam sehari, pertama di jam 13.30 ~ 14.30 lalu kedua di jam 15.30~16.30. Untuk melihat pertunjukan ini, masing-masing peserta diharuskan membeli tiket seharga ¥2000 di mesin tiket yang tersedia di pintu masuk.
Dekonaru-za merupakan grup seni yang terdiri dari beberapa orang. Masing-masing anggota grup bisa memainkan alat musik yang berbeda serta melakukan tarian-tarian tradisional. Kombinasi pertunjukan seni yang mereka lakukan meliputi: Japanese Drum (Taiko), Shamisen, Shishimai, Japanese Traditional Dance, dan Karakuri.
Informasi Umum Dekonaru-za
Dekonaru-za membuka panggung mereka di Gedung Takayama Betsuin Kuri Hall hanya sampai 15 Februari 2019. Oleh karena itu, ada baiknya melihat situs resmi mereka untuk melihat jadwal pertunjukan dan lokasi panggung.
Biaya masuk | ¥2000 |
Jam Buka | 09.00 – 18.00 |
Kontak | +81-577-33-0140 |
[email protected] | |
Alamat | 〒506-0857 Gifu-ken, Takayama-shi, Teppōmachi, 6 |
Website | https://dekonaru-za.com/ |
Shirakawa-mura
6. Shirakawago Tour:
Shirakawago di prefektur Gifu merupakan destinasi wisata populer yang juga masuk ke dalam rute Mitsuboshi Kaidou. Kamu bisa memasukkan Shirakawago ke dalam itinerary manakala ingin berwisata ke Jepang.
- Pemandangan Shirakawago dari Ogimachi Observatory
Shirakawa-mura atau Shirakawago merupakan desa tradisional Jepang dengan keistimewaan berupa rumah-rumah Gassho-Zukuri. Menariknya, yang dipertahankan di sini bukan cuma bentuk rumahnya saja, tapi kehidupan masyarakatnya yang tradisional juga turut dilestarikan secara turun-temurun.
Sebelum melihat Gassho-Zukuri dari dekat, saya diajak melihat Desa Shirakawago dari Ogimachi Observatory. Ogimachi Observatory terletak di area yang lebih tinggi sehingga kami bisa melihat keseluruhan Desa Shirakawago. Ogimachi Observatory juga ramai dikunjungi turis yang ingin berfoto dengan latar Desa Shirakawago.
Salju yang turun dengan lebat membuat saya dan tim bergegas turun ke Desa Shirakawago untuk melihat rumah-rumah Gassho-Zukuri. Perjalanan menggunakan mobil untuk turun ke desa hanya memakan waktu beberapa menit saja.
- Deai Bashi
Deai Bashi merupakan jembatan yang menghubungkan area parkiran kendaraan dengan Desa Shirakawago. Deai Bashi ini jembatan gantung yang melintang di atas sungai yang cukup besar.
Konstruksinya canggih dan aman meski yang namanya jembatan gantung bakal goyang. Kebetulan saya mengalaminya, jadi ketika saya berjalan sampai tengah-tengah jembatan, tiba-tiba jembatan bergoyang. Saya berusaha tenang agar tidak malu bila dilihat turis lain.
Hati-hati jangan sampai terpeleset karena adanya es di jembatan. Lalu, kalau mau foto-foto di jembatan ini, usahakan jangan sampai mengganggu pengguna jembatan yang lain karena ini kan jembatan umum.
- Shirakawago Tour, Inside the Gassho-Zukuri House
Rumah Gassho-Zukuri yang menjadi ciri khas Shirakawago ternyata mempunyai makna spiritual. Gassho merupakan bentuk kedua tangan yang menangkup seperti sedang berdoa, lalu Zukuri merupakan struktur. Jadi Gassho-Zukuri merupakan rumah yang mengadopsi struktur atau bentuk seperti tangan manusia yang sedang berdoa.
Ciri khas lain adalah atap Gassho-Zukuri yang terbuat dari jerami yang ditata dan ditumpuk dengan ketebalan tertentu. Jerami di atap dengan kemiringan yang lumayan curam ini terbukti mampu menahan salju di musim dingin. Padahal, salju di Shirakawago bisa mencapai ketebalan 2 hingga 3 meter.
Tour guide menjelaskan bahwa Gassho-Zukuri sepenuhnya terbuat dari material yang mudah terbakar (kayu dan jerami). Ini menjadikan masyarakat sekitar harus ekstra hati-hati dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.
Tour guide juga menyebutkan ada 59 rumah Gassho-Zukuri di Shirakawago dan masing-masing rumah diberikan hydrant untuk menyemburkan air ketika kebakaran terjadi. Saking berharganya rumah Gassho-Zukuri ini, maka UNESCO menganugerahkan gelar World Heritage Site. Saya rasa Shirakawago memang patut mendapatkan apresiasi tersebut karena penduduk setempat memang bekerja sangat keras untuk melestarikan harta yang mereka miliki selama ratusan tahun.
- Makan siang di Shirakawago
Setelah puas berjalan-jalan di area Shirakawago, perut saya lapar juga dan kebetulan memang sudah waktunya makan siang. Saya diajak ke warung makan terdekat yang jadi satu dengan toko souvenir. Kalau mau beli souvenir khas Shirakawago bisa sekalian saat makan siang.
Sekali lagi, menu makanan saya khusus muslim, tanpa alkohol dan tanpa babi. Kali ini ada menu spesial yakni kentang tumbuk yang digoreng dan namanya korokke, kalau di Indonesia mungkin mirip perkedel. Tapi perkedel di Indonesia kentangnya ditumbuk sampai halus, kalau korokke tidak terlalu halus.
Beberapa menu lain yang bebas alkohol dan babi juga disajikan khusus untuk saya, seperti sup miso, nasi, soba, sashimi, serta salad.
Informasi Umum Shirakawago
Kontak | +81 5769-6-1013 (Shirakawago Tourist Association) |
Alamat | Shirakawa, Ono District, Gifu Prefecture 501-5600, Jepang |
Website | http://shirakawa-go.org |
[email protected] |
Nanto-shi
7. Gokayama Washi no Sato, Kertas Tradisional Jepang
Gokayama Washi no Sato di Gokayama merupakan galeri sekaligus workshop pembuatan kertas tradisional Jepang. Kertas tradisional Jepang ini sudah terkenal luas sebagai kertas yang sangat berkualitas.
Bahan utama kertas adalah kulit kayu mulberry yang diproses secara hati-hati menggunakan tangan. Proses panjang inilah yang membuat kertas Gokayama Washi no Sato tahan dimakan usia. Kertas produk Gokayama Washi no Sato digunakan secara luas dalam berbagai bentuk kerajinan tangan. Kamu bisa melihat-lihat produk handmade mereka yang berbahan kertas Gokayama Washi no Sato di lokasi yang sama dengan tempat workshop.
Informasi Umum Gokayama Washi no Sato
Kontak | +81(0)763-66-2403/+81(0)763-66-2223 |
Alamat | 215 Higashinakae, Nanto, Toyama, 939-1905 |
Website | http://gokayama-washinosato.com/english/index.html |