Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Buku Death Note Ternyata Terinspirasi dari Mitologi Cina

 

Karakter Light Yagami dari Anime Death Note.

Anime Death Note adalah sebuah serial manga shonen Jepang yang ditulis oleh Tsugumi Ohba dan diilustrasikan oleh Takeshi Obata. Death Note bercerita tentang Light Yagami, seorang remaja jenius yang menemukan Buku catatan misterius yang disebut "Death Note", yang dimiliki oleh shinigami (dewa kematian) bernama Ryuk.

Buku itu memberikan penggunanya kemampuan supranatural untuk membunuh siapapun ketika menulis namanya di buku tersebut. Siapa pun yang namanya tertulis di buku itu akan mati.

Serial ini berpusat pada usaha Light Yagami menggunakan Death Note demi mengubah dunia menjadi sebuah "utopia" tanpa kejahatan dengan menyamar sebagai sosok dewa penegak keadilan bernama "Kira" (キラ, alih aksara Jepang dari kata bahasa Inggris: killer) serta upaya dari sebuah pasukan khusus penegak hukum, yang terdiri dari para anggota kepolisian Jepang pimpinan L Lawliet, seorang detektif internasional yang misterius, demi menangkap dan mengakhiri serangkaian teror dari Kira. 

Ternyata, pada tahun 1973, sebelum Death Note dibuat, mangaka GeGeGe no Kitarou, yaitu Shigeru Mizuki pernah mempublikasikan sebuah oneshot berjudul Fushigi na Techou yang bisa diartikan sebagai buku ajaib yang mungkin menginspirasi anime Death Note. Cerita dari manga oneshot tersebut adalah tentang sebuah buku yang jika dituliskan nama seseorang ke dalamnya, orang tersebut bisa mati. Sama seperti Death Note. 

Berabad-abad sebelum manga Death Note dan Fushigi na Techou, kisah tentang Buku Catatan Kematian atau buku kehidupan dan kematian yang memberikan penggunanya kemampuan supranatural untuk membunuh siapapun ketika menulis namanya di buku tersebut sudah terdapat di mitologi Cina. Dalam anime Death Note manusia manapun yang namannya ditulis di Death Note maka akan mati beberapa saat kemudian akibat serangan jantung, layaknya buku catatan kematian milik Dewa Kematian Yanwang.

Pada mitologi Cina terdapat sebuah atribut atau pusaka yang menyerupai buku Death Note dalam anime, yaitu Buku Kehidupan dan Kematian milik Dewa Yanwang. Di mana setiap manusia yang namanya tertulis di buku tersebut akan mati atau waktu hidupnya akan berakhir dan jiwanya akan dikawal oleh sekelompok mahluk yang disebut Niu Tou Ma Mian. 

Niu Tou Ma Mian membawa jiwa jiwa yang mati mirip para Shinigami di Anime Death Note yang diambil dari mitologi Jepang. Buku Kehidupan dan Kematian milik Dewa Yanwang tersebut mirip cara kerja Death Note di mana manusia manapun yang namanya tertulis di buku tersebut maka dia akan mati.

Yan Luo Wang adalah penguasa akhirat sekaligus hakim semua roh yang meninggal. Anak buahnya antara lain adalah Jaksa Akhirat yang membawa sebuah sikat dan sebuah buku catatan kematian semua makhluk hidup. Niu Tou Ma Mian membawa roh-roh orang yang meninggal satu demi satu ke hadapannya untuk diadili.

Pria atau wanita yang banyak berbuat kebajikan akan diberi anugerah kehidupan yang lebih setelah bereinkarnasi, atau hidup kembali pada kehidupan sebelumnya. Pria atau wanita yang banyak berbuat kejahatan akan dihukum di neraka atau memperoleh kehidupan yang buruk di kehidupan berikutnya.

Roh-roh orang mati, setelah diadili oleh Yan Luo Wang, akan menikmati kehidupan menyenangkan di dunia antara bumi dan surga, atau menerima hukuman di neraka. Tidak ada pahala atau hukuman yang permanen; setelah tiba waktunya, mereka akan kembali ke bumi dengan tubuh yang baru. 

 

Pada suatu hari, Sun Wukong bermimpi jika dia dibawa ke alam kematian atau dunia bawah oleh mahluk-mahluk aneh, Wukong pun menyadari jika hidupnya akan berakhir. Wukong mendapatkan hukuman karena telah memeras sang raja naga, Wukong pun marah dan menentang Dewa Yanwang sang kematian yang hendak mengambil nyawanya.

Wukong menyerang Kediaman Dewa Yanwang dan memintanya untuk memperlihatkan buku catatan kematian atau "Death Note" tersebut, setelah melihatnya Wukong mencoret coret namanya begitupun nama nama monyet yang dia kenal dari buku Death Note tersebut. Wukong pun terbebas dari kematian .

Namun bedanya di anime Death Note kita tak bisa membatalkan siapapun yang namanya telah ditulis oleh buku tersebut, bahkan dengan mencorat coretnya seperti yang dilakukan Wukong. Meski begitu dalam suatu manga one shot, Ryuk pernah memberikan sebuah penghapus bernama Death Eraser yang dapat membuat pemakainya menghidupkan kembali atau bahkan mencegah kematian orang yang namanya ditulis oleh Death Note sebelum dikremasi.

Apakah mungkin mangaka Death Note yaitu Tsugumi Onbha dan Takeshi Obata terinspirasi dari mitologi Cina dalam membuat karyanya, atau Death Note memang ada di dunia nyata? Bahkan di Wikipedia pun Tsugumi Ohba ditulis sebagai nama pena dari pengarang Death Note. Sampai sekarang pun identitasnya masih tidak diketahui. Misterius sekali.

 

 

 




This post first appeared on Jedadulu, please read the originial post: here

Share the post

Buku Death Note Ternyata Terinspirasi dari Mitologi Cina

×

Subscribe to Jedadulu

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×