Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Asal Usul Sepatu Boots, Mulai Dari Zaman Indian Hingga Milenial

Asal Usul Sepatu Boots, Mulai Dari Zaman Indian Hingga Milenial — Sepatu boots saat ini sudah menjadi salah satu mode fesyen yang paling banyak digemari, terutama di negara-negara dengan empat musim. Sepatu boots memang pada awalnya digunakan untuk melindungi kaki dari air, suhu sangat dingin, lumpur, dan dampak bahaya seperti para pekerja yang bekerja di lingkungan dengan zat-zat kimia. Namun saat ini, sepatu boots mulai beralih fungsi menjadi trend fashion yang muda, bergaya, dan elegan.

Meskipun sepatu boots lebih identik dengan wanita, tapi jenis sepatu ini juga banyak terlihat dikenakan oleh para pria. Apalagi, sepatu boots memang menjadi teman kerja yang paling pas untuk lingkungan yang non formal hingga semi formal.

Hadirnya sepatu boots di pasar mode fashion kelas dunia sebenarnya bukanlah hal yang baru. Sepatu ini sudah ada sejak 1200-an silam. Meskipun sudah banyak mengalami perubahan desain dan fungsi, sepatu ini tidak bisa dilepaskan dari rentetan panjang asal usul sepatu boots. Yuk, simak sejarah sepatu boots yang akan dibahas secara lengkap dalam artikel ini.

Gambar via livekindly.co

Penemuan Mumi Menjadi Bukti Sepatu Boots Sudah Ada Sejak 1000 SM


Tahukah sobat, sepatu boots yang sedang populer ini ternyata sudah ada sejak 1000 SM. Hal tersebut dibuktikan dari adanya penemuan mumi berumur 1.500 tahun di daerah Mongolia yang sempat mengejutkan jagat publik. Pemberitaan tersebut bahkan sempat menuai pendapat ‘aneh’ melalui teori konspirasi yang mengatakan bahwa mumi tersebut adalah time traveller atau penjelajah waktu. Ini karena mumi yang ditemukan tersebut mengenakan sepatu boots yang mirip dengan buatan Adidas.

Singkat cerita, mumi ditemukan tepatnya di kawasan Pegunungan Altai di komplek Pemakaman Turkik dan diduga memiliki jenis kelamin perempuan. Penemuan inilah yang menjadi dasar munculnya teori-teori tentang asal usul sepatu boots yang memang sudah ada lebih dari 1000 tahun yang lalu. Entah boots tersebut memang asli dari Mongolia atau tidak, penemuan ini tidak bisa menguak secara pasti kampung halaman sepatu boots.

Pada awal kemunculannya, sepatu boots terdiri dari legging, sol dan bagian bawahnya terpisah dari atasnya dengan ukuran yang lebih besar dari sepatu atau sandal biasa. Tujuannya adalah memang untuk memberikan perlindungan pada pergelangan kaki dan dibuat hingga mencapai lutut. Dilaporkan bahwa sepatu boots di tahun 1200-an dikenakan oleh para pekerja di Asia Timur dan dibawa ke Rusia, China, dan India hingga pada masa penjajahan Mongol. Dari sinilah sepatu boots mulai banyak dibuat dari kulit anjing untuk memberikan perlindungan dari suhu dingin.

Awal Perkembangan Sepatu Boots


Meskipun sudah ada sejak 1000 SM, sepatu boots baru mulai dikenal publik di tahun 60-an dan terus berkembang hingga 90-an. Memasuki abad ke 20, sepatu boots sudah menjadi sepatu yang lumrah dipakai kalangan wanita. Apalagi sejak Denise Poiret seorang istri coutrier Prancis, Paul Poiret, yang sangat terkenal saat itu mengenakan sepatu boots setinggi lutut hingga menimbulkan beragam reaksi dari publik di Paris dan New York pada tahun 1915. Pada saat itu, sepatu boots sudah memiliki beragam warna seperti putih, merah, hijau, dan kuning.

Tahun 1920-an, sepatu boots berhak tinggi mulai banyak dipasarkan di Rusia. Namun perkembangan sepatu boots di Rusia tidak berkembang pesat karena hingga di 1930-an, sepatu boots sudah dianggap sebagai sepatu dengan kualitas yang buruk dan tidak nyaman dipakai untuk wanita ramping dan sederhana. Wanita Rusia pada saat itu lebih menyukai gaya sepatu modis yang lebih mendukung penampilan mereka.

Gambar via pinterest.com

Amerika Serikat Dianggap Sebagai Negara Kelahiran Sepatu Boots


Berbeda dengan Rusia, sepatu boots di Amerika lebih diterima secara luas oleh publik. Apalagi, seorang perancang sepatu di AS bernama Beth Levine dinobatkan sebagai orang pertama yang membawa budaya sepatu boots ke Haute Couture. Beth Levine mengenalkan sebuah desain sepatu boots dengan panjang sebetis di tahun 1953 yang dibuat khusus untuk anak-anak berkulit putih. Di periode awal kemunculan sepatu boots memang didedikasikan untuk para anak perempuan di Amerika yang dibuat dari bulu domba. Meskipun pada mulanya sepatu boots dikenalkan oleh perantau dari Indian, namun sepatu boots lebih dianggap lahir di negara Amerika Serikat.

Sayangnya, popularitas Beth Levine dikalahkan oleh kehadiran Balenciaga, sebuah rumah mode mewah asal Spanyol oleh Cristobel Balenciaga yang merancang sepatu boots setinggi di atas lutut pada tahun 1962. Hadirnya sepatu boots berkulit buaya juga turut meramaikan pasar sepatu boots di Amerika.

Wanita-wanita di Amerika memang sudah terbiasa menggunakan sepatu boots sehari-hari mulai dari zaman suku Indian atau bisa jadi lebih lama dari itu. Berbeda dengan sepatu boots di zaman milenial saat ini, dulu, hampir semua sepatu boots dibuat dari kulit binatang. Para pekerja pria memburu binatang untuk diambil dagingnya, sedangkan kulitnya dimanfaatkan untuk membuat sepatu wanita.

Sepatu Boots Sempat Dilarang Digunakan Para Pekerja Amerika


Sebenarnya, kehadiran sepatu boots pernah mengalami kontroversi sosial. Orang dewasa yang menggunakan sepatu boots dianggap ‘konyol’ dan sangat tidak pantas. Sepatu ini lebih cocok untuk anak-anak hingga remaja perguruan tinggi. Kontroversi tersebut juga merambah di lingkungan para pekerja kantor. Bahkan, perusahaan mengeluarkan peraturan yang melarang karyawannya untuk menggunakan sepatu boots.

Hampir 75% manajer kantor seperti yang disurvei The New York Times menyatakan tidak setuju dengan hadirnya sepatu ini di lingkungan kantor. Sehingga, pada periode 1960 hingga 1968 sepatu boots mengalami penjualan yang buruk akibat adanya kontroversi tersebut. Namun menginjak periode tahun 1977-an, penjualan sepatu boots di AS mulai naik hingga 20% dari total penjualan sepatu wanita. Di tahun 70-an, omset yang diterima pabrik sepatu boots melonjak tinggi dengan hadirnya desain baru sepatu boots yang lebih tinggi dari lutut dengan hak berukuran mencapai 10 cm.





Baca juga: Kamu Penggemar Berat Sepatu Sneakers? Wajib Tahu Asal Usulnya!

Pasang Surut Pasar Sepatu Boots


Tiba di tahun 80-an, masa keemasan sepatu boots di tahun 70-an ternyata tidak berlangsung lama. Karena di periode tahun 1980, penjualan sepatu boots mengalami penurunan yang sangat tajam untuk kategori popularitas sepatu berkaki tinggi. Sepatu boots dikalahkan dengan hadirnya sepatu pergelangan kaki yang dianggap lebih bergaya untuk pengguna yang memiliki betis rendah.

Pasar sepatu boots memang mengalami pasang surut yang sangat signifikan. Beberapa kali jenis sepatu ini terpaksa harus gulung tikar. Namun adanya ledakan budaya klub dansa di tahun 90-an menyelamatkan pabrik sepatu boots dari kebangkrutan. Gianni Versace yang ikut merancang desain baru dari sepatu boots turut mengharumkan popularitas boots di Vogue (majalan fashion dan lifestyle dari Amerika Serikat) yang menyatakan “The Year of The Boot”. Sepatu boots tidak lagi dirancang setinggi lutut saja, namun sudah mulai di desain setinggi pergelangan kaki untuk memenuhi permintaan pasar.

Kebangkitan budaya fashion yang lebih feminim dan ringan membuat para perancang sepatu boots mulai memperhatikan desain boots dengan merilis koleksi dari Versace yang menampilkan sepatu boots hak tinggi dan ramping. Hingga sekarang, rancangan tersebut masih cukup populer di kalangan para pecinta sepatu boots, terutama untuk kategori wanita dengan kaki panjang dan tubuh yang tinggi. Dari sinilah sepatu boots mulai dilirik dunia sebagai salah satu mode fashion yang patut untuk dibeli.

Perkembangan Sepatu Boots Mulai Tahun 2000 Hingga Sekarang


Jika dilihat-lihat, sepatu boots saat ini sudah mengalami banyak perubahan desain dari segi bentuk hingga bahan yang digunakan. Jika dulu sepatu boots masih dibuat dengan kulit asli binatang, saat ini sebagian besar sepatu boots dibuat dari karet dan kanvas. Untuk sepasang sepatu boots setinggi lutut biasanya ditambahkan aksen logam untuk membuat sepatu lebih kuat. Jika dulunya sepatu boots banyak yang desain bawahnya terpisah dari atasnya, sekarang sepatu boots sudah menyatu antara atas dan bawah layaknya sepatu pada umumnya.

Gambar via thestoribook.com

Para wanita sering memadukan sepatu boots dengan rok dan atasan panjang untuk memberikan kesan santai saat bekerja. Meskipun dahulu penggunaan sepatu boots untuk bekerja sempat dilarang, namun saat ini justru sepatu boots lebih sering menemani penggunanya dalam bekerja.

Sepatu boots untuk kaum pria sendiri juga sudah banyak diproduksi, terutama diperuntukkan bagi yang bekerja di lingkungan berbahaya seperti pekerjaan yang melibatkan bahan kimia, pekerjaan di lapangan (kontraktor, penambang, dll), para tentara dan untuk kalangan profesi lainnya yang membutuhkan sepatu boots. Sehingga penggunaan sepatu boots tidak hanya untuk kepentingan fashion saja, namun juga sebagai alas dan pelindung kaki.

Sepatu Boots Seharga 40 M


Finally, setelah menguak sejarah sepatu boots mulai dari peradaban Indian hingga di zaman modern saat ini, tahukah kalian, ada produk sepatu boots yang dijual seharga 40 M. Yaps, kalian nggak salah baca kok, memang ada jenis sepatu boots dengan harga fantatis ini. Apa istimewanya?

Jika seharusnya sepatu boots digunakan untuk memberikan rasa aman, namun gimana perasaan kamu jika menggunakan sepatu boots seharga 40 M? Malah justru was-was bukan. Sebuah sepatu boots yang dijual dengan harga 2 juta poundsterling atau setara 40 miliar rupiah merupakan rancangan dari desainer sepatu asal Belgia bernama A. F. Vandevors. Harganya yang sangat mahal ini karena sepatu tersebut dibuat dari material batuan berharga yakni 40.000 batu permata, 4.783 gram-nya berupa emas dan 39.083 gram-nya berupa berlian. Desain boots dengan hak wedges ini adalah hasil kolaborasi dengan Diarough, sebuah perusahaan berlian terkemuka di Antwerp.

Tidak hanya dari segi bahan materialnya saja yang menakjubkan, proses pembuatannya pun turut membuat harga sepatu boots ini sangat melambung yakni membutuhkan waktu lebih dari 30.000 jam untuk menyelesaikan satu produk. Vandevorst menambahkan sebuah logo yang berbentuk silang yang juga dibuat dari berlian langka berwarna kemerahan. Sebenarnya, pembuatan sepatu mahal ini bersamaan dengan program Belgian Spirit dalam acara Business of Design Week di Hong Kong.

Jadi, itulah cerita panjang tentang asal mula sepatu boots hingga jadi trend fesyen yang paling digemari untuk kaum sosialita. Memberikan penampilan yang elegan dan santai, sepatu ini cocok banget buat sehari-hari, apalagi buat kalian yang bekerja di lapangan. Semoga informasi tersebut bermanfaat. (Siva Nur Ikhsani)





Artikel Menarik:
  • 10 Merk Sepatu Branded Favorit Anak Muda dan Dewasa
  • 21 Jenis dan Model Sepatu Terbaru untuk Cewek Modis
  • 8 Sepatu Pria Bagus dan Keren yang Lagi Nge-trend Sekarang
  • Kisah Unik di Balik Sepatu Converse All Star Chuck Taylor yang Sangat Legendaris
  • Desain Poster Iklan New Balance yang Keren dan Kreatif
  • 30+ Logo Merek Sepatu Terkenal di Dunia
  • 13 Sepatu Wanita Branded dengan Aneka Model yang Selalu Update
  • Cikal Bakal Sepatu Sneakers Adidas Originals Stan Smith
  • Perjalanan New Balance, Dari Sekadar Ikon Sepatu Lari Hingga Jadi Tren Fashion Masa Kini
  • 10+ Akun Instagram Populer Buat Penggila Sepatu Sneakers


This post first appeared on BiteBrands | Situs Komunikasi Pemasaran Terkini | Referensi Logo Merek Perusahaan, please read the originial post: here

Share the post

Asal Usul Sepatu Boots, Mulai Dari Zaman Indian Hingga Milenial

×

Subscribe to Bitebrands | Situs Komunikasi Pemasaran Terkini | Referensi Logo Merek Perusahaan

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×