Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Al Qur’an Kitab Sepanjang Masa

Sewaktu kuliah dulu, seorang dosen saya berkata : “Ekonomi syariah adalah Al Qur’an yang diterjemahkan Kedalam Bahasa ekonomi”. Bertahun-tahun setelahnya saya begitu terkesan dengan penjelasan beliau, sampai hari ini.

Bentuk-bentuk perekonomian syariah yang kita lihat sekarang (walaupun masih belum 100% Islami) seperti Bank syariah, Pegadaian syariah, Mini market Syariah adalah wujud dari ‘terjemahan’ Al Qur’an kedalam bidang ilmu ekonomi itu. Anda bisa bayangkan? Sebuah kitab yang berusia lebih dari 1400 tahun di implementasikan kedalam sistem jual beli, aturan hutang piutang, sistem sewa-menyewa, pegadaian, sistem pencatatan dan dokumentasi ekonomi dizaman modern.

Kalau Al Qur’an bisa ‘diterjemahkan’ kedalam Bahasa ekonomi maka ia juga bisa ‘diterjemahkan’ kedalam bahasa fisika, biologi, embriologi, zoologi, geologi, matematika, sosial, sejarah, dan…astronomi. Kalau sebelumnya saya pernah menulis tentang surah Al Hadid dan asal usul besi (fe) yang bersifat astronomical*, maka sekarang saya ingin menulis topik yang semisal dengannya : Garis edar bulan dan bintang atau benda-benda langit.

Dalam Surah Yaa siin ayat 40 Allah berfirman :
لَا الشَّمْسُ يَنۢبَغِى لَهَآ أَن تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

Perhatikan kalimat dalam huruf tebal كُلٌّ فِى فَلَكٍ yang secara sederhana berarti ‘masing-masing pada garis edar’. Bila kita urai perhuruf maka ia menjadi seperti ini :

ك ل ف ى ف ل ك.

Dan mari kita permudah lagi dengan mengkonversinya kedalam abjad Latin, yang menjadi: ‘k l f Y f l k’. Anda akan melihat huruf ‘Y’ ditengah dan dikelilingi oleh huruf-huruf yang sama dengan pola berulang. ‘klf’ kemudian ‘Y’ sebagai center, kemudian dimulai lagi dengan huruf ‘flk’ Apabila semua huruf (kecuali Y sebagai center) diputar 360 derajat maka mereka akan kembali keposisi semula, persis dengan cara kerja orbit planet-planet. Berikut saya buatkan animasi sederhananya:

Al qur’an menjelaskan bahwa matahari dan bulan beredar pada garis edarnya masing-masing sehingga perputaran waktu siang dan malam menjadi teratur dan tidak mungkin tertukar, Al Qur’an mendeskripsikannya dengan indah: “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang”

Sekarang lihat animasi berikut

Sistem orbit yang menakjubkan, bukan? Al qur’an bukan kitab science tapi isinya tidak bertentangan dengan science! Isi Al Qur’an sangat ilmiah dan bersesuaian dengan ilmu pengetahuan yang paling modern sekalipun.

Saya ingin menunjukan satu lagi pada anda, yaitu kalimat lengkap pada akhir ayat 40, sebagai berikut :

وَكُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

Kalau diurai perhuruf dia akan menjadi ‘وَك ُلٌّ فِ ى فَ لَ كٍ يَ سْ بَ حُ و نَ’, ada empat belas huruf.

Pada tahun 1930 planet Pluto ditemukan. Setelah melalui diskusi dan perdebatan yang panjang akhirnya Pluto dikategorikan sebagai planet dan sejak pertengahan tahun 2008 ilmuan memasukkan lagi empat planet kecil kedalam sistem tata surya. Keempat planet tersebut bersama Pluto dikategorikan sebagai Dwarf Planets atau Planet Kerdil. Jadi didalam tata surya kita ada delapan planet ‘normal’ dan lima dwarf planets yang mengitari matahari.

Secara garis besar anggota dari sistem tata surya kita adalah satu Matahari sebagai center, delapan planet yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan lima dwarf planet (planet kerdil) yaitu Ceres, Pluto, Haumea, Makemake dan Eris. Total ada empat belas objek.

Our Solar System

Tata Surya – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Empat belas huruf pada kalimat وَكُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ dan empat belas objek utama tata surya.

Jadi salah satu hikmah terbesar ‘Mengapa Al qur’an Tetap Memakai Bahasa Arab’ selain untuk menjaga keasliannya adalah ia juga menjaga mukjizat-mukjizat yang terkandung di dalamnya. Jika Al Qur’an hanya teks terjemahan tanpa bahasa asli maka hilang kandungan ilmiahnya, rusak susunannya, hancur maknanya, dan ia hanya menjadi buku kumpulan kata-kata mutiara.

Bila satu huruf saja hilang dari Al Qur’an maka akan merusak keseluruhan makna intrinsiknya. Apalagi kalau diterjemahkan bebas kedalam bahasa lain tanpa bahasa asli, ia bukan apa-apa lagi. Semakin banyak diterjemahkan kedalam bahasa lain tanpa ada bahasa asli, maka akan semakin rusak kitab itu. Semakin jauh kehilangan kandungannya…

Tulisan sederhana ini membuktikan bahwa Al Qur’an tidak berkurang walau satu huruf dan akan terus demikian sampai hari kiamat. Ia tidak boleh diterjemahkan kedalam bahasa lain tanpa disertai bahasa asli.

Bayangkan kalau kalimat وَكُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ diganti dan diterjemahkan bebas menjadi ‘Dan masing-masing beredar pada garis edarnya’. Anda paham maksud dan ide dasarnya tapi anda kehilangan banyak makna tersembunyi. Atau diterjemahkan kedalam bahasa Jawa ‘Lan saben mlaku ing dalane’, orang Jawa akan paham, tapi sesungguhnya ayat itu telah rusak secara keseluruhan.

Anda boleh menerjemahkan sebuah kitab kedalam bahasa apapun termasuk kedalam bahasa Minang misalnya, tapi bila tanpa bahasa asli, apa gunanya?

اِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا الذِّكۡرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰـفِظُوۡنَ

Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Al Qur’an 15:9)

Garansi dari Allah, Tuhan semesta alam yang menjamin keterpeliharaan Al Qur’an.



This post first appeared on Info Dahsyat Seputar Hidup Anda, please read the originial post: here

Share the post

Al Qur’an Kitab Sepanjang Masa

×

Subscribe to Info Dahsyat Seputar Hidup Anda

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×