Bkkbn Sosialisasikan program Bangga Kencana Bersama Mitra Komisi IX DPR RI kegiatan sosialisasi berlokasi di lingkungan Wates campurdarat Tulungagung pada tanggal 28 januari 2023
Sosialisasi ini turut hadir juga Nurhadi, S.Pd. (Anggota DPR RI),Toma Afriandi, SH, M.Si , Penata Kependudukan Dan KB ahli muda (BKKBN Prov.Jatim) dan sebagai Narsumnya Drs. H. Musnaim, MM, Penata Kependudukan dan KB Kab. Tulungagung(OPD-KB Kabupaten Tulungagung) serta Priyo Hartono, SE MM Pejabat Ahli Madya BKKBN Pusat
Sebagai Anggota DPR RI fungsi saya bertugas mengawasi BKKBN apakah BKKBN di sosialisasi malam ini dengan programnya bangga kencana dan sunting apakah tepat sasaran.
Kalau kita ingin sukses di masa depan semua harus direncanakan,Nikah mendadak dikarenakan kecelakaan itu kita harus mencegah agar tidak terjadi hamil duluan apabila terjadi hamil duluan dibawah umur maka masa depan akan suram.
Sering saya amati, pernikahan dini rata-rata akan cerai untuk menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera semua itu harus direncanakan mulai dari rencana mau menikah juga usia ideal buat menikah sesuai UUD.
beliau mengajak masyarakat untuk menikah dengan direncanakan, contohnya hamil 2 anak agar anak tidak stunting dan punya Anak yg berkualitas harus direncanakan
Kita harus mengawasi keluarga dari kecil sampai anak kita menjadi remaja sambutannya bapak nurhadi,SP.d selaku anggota dpr ri komisi IX di awal kegiatan sosialisasi
DI tempat terpisah Toma Afriandi, SH, M.Si Penata Kependudukan dan KB ahli muda (BKKBN Prov.Jatim) mengungkapkan bahwa di tahun 60an dulu banyak anak dan sekarang rata-rata yang sudah menikah itu memiliki 2 anak atau 3 anak dengan tidak perlu banyak anak bertujuan untuk membuat SDM yang bagus dan berkualitas
Kami dari Bkkbn hadir dengan program bangga kencana agar orang tua bisa bekerjasama mulai dari bayi lahir sampai orang tua lansia menjadi SDM yang berkualitas di jawa timur.
Menurut kementrian kesehatan kondisi stunting adalah gagal kembang(pertumbuhan fisik dengan kurus dan pendek) yang panjang nya kurang 48cm sasaran stunting meliputi calon pengantin yang masih usia dini dan ibu hamil
Saya berpesan kepada yang mempunyai anak remaja harus di jaga dan di awasi agar tidak terjadi pernikahan dini karena menurut Dispensasi nikah di Malang 1400 rahim wanita yang belum berusia 20 tahun masih belum berkembang apabila terjadi kehamilan bayinya mengalami stunting selain itu kita juga harus menjaga ibu hamil tidak boleh kekurangan gizi dengan selalu mengkonsumsi ikan, daging, telor, sayur gizi agar bayi yang lahir terhindar dari sunting.
Kami berharap angka stunting di tulungagung khususnya di campurdarat turun dratis ,presiden menargetkan angka stunting di indonesia menjadi turun di 14%
Di tulungagung kami punya sekitar 1500 TPK atau Tim Pendmping Keluarga, tim kesehatan,tim KB, PKK ini merupakan program dari kami
Calon manten di dampingi 3 bulan,Progam pmerintah bagi wanita sudah diberi pil tambah darah,
Ibu hamil di dampingi TPK sebanyak 8x melakukan diperiksanya secara rutin,Ibu melahirkan dan Anak balita sampai umur 2 tahun juga di dampingi TPK.
Pendamping paling pokok utama adalah keluarga terdekat dan mudah-mudahan di tahun 2045 anak anak bisa menjadi generasi emas ujar Drs. H. Musnaim, MM selaku Penata Kependudukan dan KB Kab. Tulungagung(OPD-KB Kabupaten Tulungagung) wawancara dengan wartawan kami
Warga di lingkungan Wates campurdarat Tulungagung sangat bersyukur dengan adanya sosialisasi ini bisa menjadi tambahan ilmu tentang betapa pentingnya sunting selain mendapat ilmu di akhir acara juga di adakan tanya seputar kegiatan ini bagi mereka yang bisa menjawab mendapat doorprize
(MFP - BUDI)