Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Rumah Adat Menado

Rumah Adat Menado – Suku Menado atau Suku Minahasa merupakan suku asli di Sulawesi Utara dan sebagian besar mendiami di Kota Menado. Suku ini juga dikenal dengan sebutan orang Kawanua.

Berdasarkan sensus penduduk kebanyakan masyarakat Menado penganut agama kristen Protestan. Mereka menggunakan bahasa melayu Menado dengan logat yang khas.

Nah, teman-teman, yang akan kita bahas kali ini adalah wawasan seputar Rumah Adat Menado, mari kita simak bersama.

Mengenal Rumah Adat Menado Walewangko

kalimat.id

Awal tujuan dibangun nya rumah ini adalah untuk tempat tinggal sesepuh atau ketua adat, namun seiring berkembang nya waktu masyarakat banyak memakai untuk tempat tinggal keluarga mereka sendiri.

Walewangko terdiri dari dua kata yaitu wale dan bale yang artinya tempat untuk melakukan aktivitas keluarga.

Nama Walewangko ini sebenarnya adalah salah satu nama desa di Minahasa, sebutan lain untuk Rumah Adat ini adalah rumah Pewaris.

Rumah adat ini sama seperti rumah adat lainnya yang berbentuk rumah panggung.

Tiang penopang nya terbuat dari kayu yang berukuran besar agar dapat menopang rumah agar tetap kokoh.

Ada dua tiang penyangga rumah yang kabarnya tidak boleh disambung kan dengan apapun artinya tiang ini berdiri sendiri.

Pada zaman sekarang bagian atap rumah adat ini banyak yang memakai seng atau tanah liat untuk bahan dasar pembuatan atapnya, tetapi pada awalnya atap rumah ini hanya menggunakan daun rumbia.

Ciri khas yang dapat dilihat dari rumah adat ini adalah bentuk rumah layaknya panggung lengkap dengan balok kayu, dan dilengkapi 2 buah tangga pada bagian depan lebih tepatnya di kanan dan kiri.

Struktur Ruangan Rumah Adat Walewangko

mediaindonesia.com

Seperti rumah adat yang lain, rumah adat menado ini juga memiliki beberapa bagian struktur dalam rumah nya, antara lain sebagai berikut :

Bagian Kolong Rumah

id.wikipedia.org

Bagian kolong rumah ini digunakan sebagai tempat penyimpanan barang-barang.

Namun di kolong rumah, barang-barang yang disimpan seperti alat-alat pertanian seperti papan, kayu, gerobak, dan balok.

Selain itu, bagian kolong rumah ini juga berfungsi sebagai kandang untuk hewan peliharaan atau hewan ternak.

Masyarakat juga biasanya menyimpan cadangan makanan dan hasil panen di bagian kolong rumah ini.

Ada tangga di sisi kiri dan kanan rumah karena rumah yang berbentuk panggung, tangga ini dipercaya masyarakat setempat bisa mengusir roh jahat yang akan masuk ke rumah.

Masyarakat Sulawesi Utara khususnya Menado percaya bahwa apabila ada roh naik tangga melalui satu tangga maka ia akan turun lagi dengan tangga yang lainnya.

Baca juga: Kebudayaan Lampung

Bagian Belakang Rumah

sulsel.idntimes.com

Pada ruangan bagian belakang rumah, ada balai-balai yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan alat makan dan alat memasak.

Ruangan ini juga biasa digunakan tempat untuk mencuci, baik pakaian atau pun perabot makanan.

Kemudian, dibagian atasnya terdapat sebuah loteng yang disebut dengan nama Soldor. dan berfungsi untuk menyimpan hasil panen dan bahan makanan seperti makanan, seperti jagung, padi, kelapa dan lain-lain.

Bagian Depan Rumah

pixabay.com
1. Sekay

Ruangan ini dikenal dengan serambi dibagian depan, sekay ini dilengkapi dengan dinding dan letaknya setelah pintu masuk, ruangan ini berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamu yang berkunjung.

Jika kalian bertamu biasa nya diruangan ini akan terlihat hiasan berupa pajangan etnik asli suku Minahasa.

Sekay juga biasa digunakan sebagai tempat untuk menyelenggarakan upacara adat dan menjamu tamu undangan nya.

Tidak semua tamu bisa masuk ruangan ini, hanya tamu laki laki saja yang boleh memasuki ruangan ini.

2. Pores

Ruangan pores ini terletak pada bagian depan rumah dan berada persis di sebelah sekay, hampir sama dengan sekay, ruangan ini juga berfungsi untuk menerima tamu, akan tetapi pores ini untuk tamu yang ada hubungan kekerabatan.

Kalau sekay ruangan untuk tamu laki-laki nah pores ini ruangan tamu untuk perempuan, jadi Walewangko ini mempunyai dua ruang tamu.

Kegiatan sehari-hari para penghuni rumah juga biasa dilakukan diruangan ini, dan pores ini terhubung langsung dengan ruang dapur, tempat tidur, dan ruang makan.

3. Lesar

Ruangan yang terakhir ini biasanya digunakan oleh kepala suku dan para ketua adat yang akan berbicara atau memberikan ceramah kepada masyarakat Menado.

Lesar adalah sebutan untuk halaman depan rumah adat Menado ini atau Walewangko, bagian ini tidak dilengkapi dengan dinding sehingga terlihat seperti beranda.

Fakta Menarik Rumah Adat Menado Walewangko

pewartanusantara.com

Fakta yang unik dari rumah ini terlihat pada bentuk konstruksi yang sepenuhnya dibuat dengan menggunakan bahan dasar berupa kayu.

Kayu kayu itu disusun bukan dari sembarang kayu, kayu tersebut harus punya karakter atau struktur yang kuat agar mampu bertahan sampai puluhan bahkan ratusan tahun.

Rumah adat Sulawesi Utara Pewaris atau Walewangko ini mempunyai penampilan fisik yang bagus.

Secara garis besar tampilannya masuk pada rumah panggung dengan tiang-tiang penopang kayu yang kokoh.

Jika di lihat dari kejauhan bangunan ini terlihat begitu simetris, unsur keseimbangan antara satu sisi dengan sisi lain memang sangat diperhatikan dan di perhitungkan agar tampak seimbang.

Rumah adat Sulawesi Utara ini mempunyai jalan masuk dan keluar dua tangga yang memiliki arah yang berlawanan.

Agar rumah ini nyaman untuk dihuni rumah ini dilengkapi dengan banyak sekali jendela supaya sirkulasi udara lancar membuat sejuk seisi rumah.

Terdapat juga pagar yang mengelilingi kompleks rumah adat ini dan pagarnya dihiasi dengan berbagai macam ukiran.

Baca juga: Rumah Adat Bangka Belitung

Mengenal Rumah Adat Menado Bolaang Mongondow

manado.tribunnews.com

Nah teman-teman di Sulawesi Utara ini masih ada rumah adat selain Walewangko atau Pewaris, yaitu rumah adat Bolaang Mangandow.

Rumah adat Bolaang Mangondow ini mempunyai atap yang dengan bentuk melintang dan bubungan yang lumayan curam.

Tangga nya berbeda dengan rumah adat pewaris, tangga yang ada di bagian depan rumah berserambi ini tanpa dinding.

Bagian dalamnya terdiri dari ruang induk serta ruang tidur. Ruang induk juga ada seperti ruang lain seperti ruang depa, tempat makan serta tempat tidur nya ada dibagian belakang, berdekatan dengan dapur.

Bolaang Mongondow ini ini merupakan salah satu kawasan yang berada di kawasan wilayah Sulawesi Utara.

Daerah ini terkenal akan kaya dengan kebudayaannya. Hal itu di sebabkan raja pendahulu menerapkan semua sistem aspek kehidupan masyarakat harus diatur dengan tatanan adat.

Luas kawasan daerah ini terbilang sangat luas yaitu sekitar 8.000 KM² atau setara dengan 54% dari luas kawasan yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.

Daerah ini terbagi menjadi 4 bagian diantaranya :

  1. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
  2. Kabupaten Bolaang Mongondow
  3. Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dan
  4. Kota Kotamobagu (Kota Madya).

Seiring berkembangnya zaman, rumah adat ini telah banyak mengalami renovasi dan banyak mengalami perubahan.

Meskipun seluruh bahan dan model rumah ini masih asli bangunan adat Bolaang Mangodow, akan tetapi bentuk bangunannya sudah bangunan modern.

Jenis-Jenis Rumah Adat Bolaang Mangodow

pinterest.id

Ada beberapa jenis rumah adat Bolaang Mangodow ini, sesuai dengan siapa yang menghuni rumah tersebut.

Berikut ini beberapa jenis-jenis rumah adat Bolaang Mangodow:

1. Silidan

Jenis rumah ini adalah untuk para bangsawan, sesuai dengan status sosialnya, pada zaman dahulu, kalangan bangsawan tidak menghuni rumah adat yang sama dengan masyarakat biasa.

2. Komalig

www.teropongbmr.com

Jenis rumah adat komalig ini adalh rumah yang menjadi rumah bagi para raja atau bisa disebut juga dengan istana raja.

3. Genggulang

Genggulang merupakan rumah darurat yang dibangun di dalam hutan atau kebun.

Rumah ini bangun agar masyarakat setempat dapat beristirahat di sana setelah lelah mencari sesuatu di hutan atau mengurus kebun.

4. Lurung (Laig)

Sedangkan lurung adalah jenis rumah adat berupa pondok kecil dengan bentuk yang sederhana hanya untuk tempat beristirahat sementara.

5. Baloi

Jernis rumah adat inilah yang sering di temui di daerah Sulawesi Utara.

Karena rumah ini dihuni oleh penduduk asli yang sudah lama tinggal di Sulawesi Utara.

Dengan berbagai keunikan yang dimilikinya, sudah seharusnya kita sebagai generasi muda penerus Bangsa untuk bisa menjaga dan melestarikan kebudayaan masyarakat Menado tersebut, terlebih jika kalian orang Menado.

Apalagi rumah adat Menado ini memiliki fungsi yang unik, perbedaan bisa dilihat dengan siapa yang memiliki rumah, jadi kita bisa melihat dengan mudah untuk mengidentifikasi siapa pemilik setiap rumah adat disana.

Fakta Menarik Rumah Adat Bolaang Mongondow

Rumah adat Bolaang Mongondow umumnya memiliki 4 ruangan.

Yaitu :

  • Dungkolon bagian serambi muka.
  • Situp bagian kamar.
  • Dodugon bagian dapur.
  • Yo’ung In Baloi bagian tengah rumah.

Fungsi Ruangan Rumah Adat

ruangtamu.net

Fungsi Dungkolon adalah ruangan untuk menerima tamu dan untuk melakukan musyawarah perihal urusan keluarga, seperti jika salah satu keluarga ada yang mau menikah, rencana-rencana besar anggota keluarga, dan kegiatan lain sebagainya.

Fungsi Situp sebagai kamar orang tua dan anak yang masih kecil, dan juga berfungsi untuk tempat dipingitnya anak gadis yang akan beranjak remaja/dewasa.

Fungsi Dodunguon sebagai dapur tempat penyimpanan bahan pangan, memasak dan lain sebagainya.

Fungsi Yu’ong In Baloi sebagai tempat makan keluarga, bermain anak-anak, dan malam hari sebagai kamar dan dipasang sekat untuk membagi ruangan, dan buka lagi ketika pagi tiba.

Ritual Anak Pingit

pernikahan.asia

Pada bagian atas ada sebuah kamar khusus untuk anak gadis yang akan dipingit,

Ada tangga naik melalui kamar pada bagian bawahnya, tujuannya yaitu agar ketika anak gadisnya keluar bisa diketahui oleh kedua orang tuanya.

Ritual ini berjalan selama 40 hari dan anak gadis ini tidak boleh menyentuh tanah.

Hmm Ritual yang sangat unik ya bagi kita generasi milenial wkwk.

Rumah Warisan

nuonline.com

Ada salah satu rumah dari suku Bolaang Mongondow milik Suhartien Tegela yang merupakan warisan sejak tahun 1940 secara turun temurun.

Menurutnya, proses penebangan kayu untuk membuat rumah tersebut dilakukan oleh nenek moyangnya saat melihat bulan di langit dan menggunakan gergaji manual.

Kayu yang digunakan merupakan kayu besi yang tahan lama sampai saat ini bahkan tahan terhadap serangan raya dan sudah beberapa kali dicat.

Rumah ini menjadi saksi terjadinya gerakan Permesta yang bahkan dinding rumahnya pernah sengaja dilepas agar tidak dibakar.

Penutup

Alhamdulillah, itulah sedikit wawasan tentang rumah adat ibukota Sulawesi Utara ini yang bisa saya tuliskan dalam artikel.

Mudah-mudahan ada manfaat dan bisa menambah wawasan kalian semua.

Silakan bagikan artikel ini jika sekiranya bermanfaat.

Terima kasih.

The post Rumah Adat Menado appeared first on imujio.



This post first appeared on Imujio.com, please read the originial post: here

Share the post

Rumah Adat Menado

×

Subscribe to Imujio.com

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×