Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Kebudayaan Kalimantan Utara

Teman-teman, setelah kemarin kita membahas kebudayaan Jawa Barat dan Sulawesi Utara, kali ini kita akan membahas kebudayaan Kalimantan Utara. Baca sampai selesai yak.

Provinsi Kalimantan Utara

backpackerjakarta.com

Provinsi Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda yang ada di Indonesia. Kalimantan Utara adalah Provinsi di Indonesia yang terletak dibagian utara Pulau Kalimantan yang juga termasuk pecahan dari provinsi Kalimantan Timur. Kalimantan Utara berbatasan dengan Negara Malaysia yaitu bagian Serawak dan Sabah.

Suku Bangsa Kalimantan Utara

Kalimantan Utara ini memiliki luas sebesar 75.000 km² dengan jumlah penduduk sekitar  691.000 jiwa. Suku atau etnis yang tinggal di Kalimantan Utara adalah:

  1. Jawa
  2. Dayak
  3. Banjar
  4. Bulungan
  5. Tidung
  6. Kutai

Bahasa Daerah Kalimantan Utara

Dengan berbagai suku atau etnis yang berada di Kalimantan Utara tentunya banyak sekali bahasa daerah yang ada di Kalimantan Utara tersebut, berikut diantaranya:

  1. Bahasa Indonesia (Bahasa Resmi)
  2. Bahasa Suku Dayak
  3. Bahasa Banjar
  4. Bahasa Bulungan
  5. Bahasa Jawa
  6. Bahasa Melayu
  7. Bahasa Tausug
  8. Bahasa Tidung.

Agama Masyarakat Kalimantan Utara

Masyarakat Kalimantan Utara menganut agama yang berbeda-beda dengan mayoritas agama yang percayanya yaitu agama islam, berikut rinciannya:

  1. Islam 59.54%
  2. Kristen Protestan 31.38%
  3. Katolik 7.60%
  4. Buddha 1.26%
  5. Hindu 0.06%
  6. Konghucu 0.001%

Kalimantan Utara berbatasan dengan Negara Malaysia yaitu bagian Serawak dan Sabah.

Kebudayaan Kalimantan Utara

res.cloudinary.com

Kebudayaan Kalimantan Utara ini memang sedikit mirip dengan kebudayaan Kalimantan Timur, karena provinsi Kalimantan Utara yang merupakan pecahan dari Provinsi Kalimantan Timur. Kalimantan Utara memiliki beberapa kebudayaan yang terkenal masih terjaga sampai sekarang. Berikut ini penjelasan tentang kebudayaan Kalimantan Utara saya bahas secara singkat pada dan jelas.

Rumah Adat Kalimantan Utara

Rumah Baloy adalah rumah adat yang  terkenal dari masyarakat Kalimantan Utara. Bentuk bangunan rumah ini terlihat lebih modern dan modis karena hasil pengembangan arsitektur Dayak dari Rumah adat Kalimantan Timur yaitu Rumah Panjang (Rumah Lamin) yang dibuat oleh Masyarakat suku Tidung yang tidak lain adalah suku di Kalimantan Utara.

Rumah Baloy

wikimedia.org

Rumah Baloy ini mempunyai keunikan yang tidak dimiliki oleh rumah adat dari provinsi lain. Rumah Baloy merupakan perpaduan kebudayaan seni arsitektur Suku Tidung. Rumah Baloy menggunakan bahan dasar kayu ulin.

Struktur Bangunan Rumah Adat Kalimantan Utara Baloy

  1. Rumah Baloy diban gun menghadap utara, sedangkan pintu utamanya dibuat menghadap ke arah selatan.
  2. Desain rumah panggung.
  3. Kayu ulin merupakan kayu khas dari Pulau Kalimantan yang struktur seratnya sangat kuat. Jika terkena air, kayu ulin ini justru menjadi semakin kuat.
  4. Terdapat ukiran yang menghiasi dinding yang menggambarkan kearifan lokal daerah pesisir.

Fungsi Rumah Adat Kalimantan Utara Baloy

Rumah Baloy sebenarnya tidak difungsikan sebagai tempat tinggal, tetapi sebagai berikut:

  1. Tempat dilaksanakannya kegiatan adat.
  2. Digunakan untuk tempat tinggal kepala adat.
  3. Digunakan untuk pertemuan, musyawarah terkait masalah-masalah yang terkait dengan adat.
  4. Untuk menampilkan kesenian Suku Tidung, seperti Tarian Jepen.

Masyarakat Tidung sangat cinta damai sehingga setiap ada permasalahan yang berhubungan dengan adat dan masyarakat pasti akan diselesaikan secara bermusyawarah.

Ciri Khas Rumah Adat Kalimantan Utara Baloy

  1. Ukiran laut pada risplang.
  2. Ukiran ini berupa kekayaan flora fauna yang berhubungan dengan daerah pesisir, seperti pohon kelapa dan ikan laut.

Filosofi Rumah Adat Kalimantan Utara Baloy

Makna dari bagian-bagian rumah ini diantaranya:

  1. Atap Rumah Baloy menggambarkan bahwa masyarakat Suku Tidung adalah masyarakat yang mata pencahariannya adalah nelayan dan pelaut.
  2. Beberapa ruangan dalam Rumah Baloy memiliki fungsi yang berkaitan dengan kehidupan sosial masyaraatnya.
  3. Suku Tidung merupakan masyarakat yang mengutamakan musyawarah dan cinta damai.

Pembagian Ruangan Rumah Adat Kalimantan Utara Baloy

Di dalam Rumah Baloy terdapat 5 pembagian ruangan.

  • Ambir kiri atau alad kait, yaitu ruangan atau tempat untuk menerima masyarakat yang ingin mengadukan perkara atau pembahasan permasalahan adat.
  • Ambir tengah atau lamin bantong, yaitu tempat utama pemuka adat bersidang untuk memutuskan perkara sebuah permasalahan adat.
  • Ambir kanan atau ulad kemangt, yaitu bagian bangunan yang digunakan untuk beristirahat atau ruangan yang digunakan untuk berdamai setelah selesainya oerkara adat.
  • Lamin dalom, yaitu tempat yang digunakan oleh kepala adat besar Dayak Tidung.
  • Lubung kilong, yaitu bangunan yang berada di tengah kolam.

Rumah Baloy ini mempunyai keunikan yang tidak dimiliki oleh rumah adat dari provinsi lain.

Pakaian Adat Kebudayaan Kalimantan Utara

statik.tempo.co

Suku Dayak yang tersebar di wilayah Kalimantan terdiri atas banyak sekali suku bagian. Adapun yang menjadi suku Dayak mayoritas di Kalimantan Utara yaitu suku Dayak Kenyah. Bagian suku yang orangnya dicirikan mirip keturunan Tionghoa ini mempunyai pakaian adat bernama Ta’ a dan Sapei Sapaq.

Ta’a dan Sapei Sapaq memang dikenal sebagai pakaian adat Kalimantan Timur. Namun, provinsi Kalimantan Utara juga mengakui bahwa kedua pakaian ini sebagai pakaian adat mereka. Adapun meski memiliki nama yang sama, Ta’a dan Sapei Sapaq khas Kalimantan Timur dan yang khas Kalimantan Utara memiliki beberapa perbedaan.

Sebelum membahas tentang perbedaan-perbedaan tersebut, terlebih dahulu mari kita mengenali apa itu pakaian Ta’a dan Sapei Sapaq.

Pakaian Adat Kalimantan Utara untuk Perempuan : Baju Ta’a

Pakaian Ta’a merupakan pakaian adat yang khusus dikenakan oleh kaum wanita Dayak di Kalimantan. Pakaian ini terbuat dari kain beludru berwarna hitam dengan pernik atau hiasan berupa manik-manik yang dijahit. baju Ta’a terdiri dari:

  • Atasan dengan model menyerupai rompi (tanpa lengan),
  • Bagian bawah berupa rok dengan warna dan motif yang sama,
  • Serta penutup kepala berhias bulu burung enggang, dan aksesoris lainnya seperti gelang, kalung, dan manik-manik.

Motif hiasan rompi dan rok Ta’a kental dengan campuran warna-warna mencolok seperti putih, hijau, biru, merah, dan warna kontras lainnya. Di bagian dada dan lengannya dilengkapi rumbai-rumbai dengan warna motif yang sama dengan rompi.

Perbedaan antara pakaian Sapei Sapaq dan Ta’a terletak pada motifnya. Untuk motif pakaian adat Kalimantan Utara, baik pada baju Ta’a maupun Sapei Sapaq sebenarnya terbagi menjadi 3, yaitu:

  1. Motif burung enggang
  2. Motif harimau atau hewan lainnya
  3. serta motif tumbuhan.

Baju dengan motif burung enggang dan harimau biasanya diperuntukkan bagi para bangsawan, sementara baju dengan motif tumbuhan diperuntukkan bagi rakyat biasa.

Pakaian Adat Kalimantan Utara Pria : Baju Sapei Sapaq

Baju Sapei Sapaq yaitu baju adat Kalimantan Utara yang diperuntukan bagi kaum pria. Dari bahan pembuatan, model dan motifnya, baju ini mirip dengan baju Ta’a. Hanya saja, untuk bawahan, pakaian yang dikenakan kaum pria hanyalah berupa gulungan selendang yang berbentuk seperti celana dalam.

Kendati begitu, bawahan seperti ini sekarang umumnya sudah diganti dengan celana pendek hitam karena dinilai kurang begitu elok dipandang mata. Pelengkap baju Sapei Sapaq adalah sebuah mandau yang diselipkan di pinggang, perisai perang, serta kalung-kalung dari bahan alam seperti tulang, taring babi, dan biji-bijian.

Suku Dayak mayoritas di Kalimantan Utara yaitu suku Dayak Kenyah.

Kesenian Tradisional Kebudayaan Kalimantan Utara

budayajawa.id

Kesenian tradisional yang terdapat di Kalimantan Utara terbagi menjadi beberapa bagian yaitu ada seni tari dan seni musik berikut penjelasannya:

Tarian adat Kalimantan Utara:

Berikut ini beberapa kesenian tari adat Kalimantan Utara yang Terunik

  • Tari Magunatip / Lalatip

Tari Magunatip atau dikenal juga dengan nama Tari Lalatip merupakan tari adat Kalimantan Utara yang berasal dari daerah Tarakan dan Malinau. Tarian adat ini sangat mendebarkan karena penari bisa terjepit atau terapit kakinya oleh batang kayu bila terlambat menghindar apalagi ketika penari menari dengan ditutup kedua matanya.

  • Tari Jugit

Tari Jugit merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Kabuaten Bulungan Kalimantan utara. Tari jugit ini hanya ditampilkan dikalangan istana. Pada dasarnya, tari jugit ini terbagi menjadi dua yaitu Jugit Paman dan Jugit Demaring.

  • Tari Kancet Ledo

Tari Kancet Ledo adalah tarian daerah yang berasal dari Baram Sarawak Kalimantan Utara,

  • Tari Jepen

Tari Jepen adalah tari tradisional suku dayak pada umumnya, salah satunya yang ada di Kalimantan Utara. Tari Jepen adalah tari yang bernuansa Islam diiringi dengan musik seperti musik rebana.

  • Tari Bangun

Tari Bangun merupakan tari magis dan sakral dan tujuannya untuk memanggil kekuatan alam sebagai media penyembuhan.

  • Tari Blunde / Blundik

Tari Blunde atau biasa disebut Blundik adalah tarian tradisional Bulungan Kalimantan Utara.

  • Tari Mance / Bemance

Tari Mance atau Bemance, disebut juga tari silat, gerakan nya mirip dengan bentuk silat pada umumnya namun lebih luwes dan lebih seperti tarian pada umumnya yang disuguhkan sebagai bentuk hiburan, dimasa lampau Bemance adalah kegemaran sebagian besar pemuda bulungan.

Tari Bangun merupakan tari magis dan sakral dan tujuannya untuk memanggil kekuatan alam sebagai media penyembuhan.

Musik tradisional Kalimantan Utara

  1. Babun : Babun adalah alat musik yang memiliki bentuk dan cara main yang mirip seperti gendang. Alat musik ini terbuat dari kayu yang dibentuk menjadi tabung dimana ditengahnya berongga dan di masing-masing ujung rongga di tutup dengan kulit binatang.
  2. Rebab: Alat musik ini muncul karena adanya pengaruh dari budaya Timur yang masuk ke Indonesia. Bentuk dari alat musik ini mungkin lebih mirip dengan biola dan cara memainkannya pun sama dengan menggesekkan alat gesek ke senar.
  3. Gambang: Yaitu alat musik tradisional dari Kalimantan Utara yang terbuat dari bahan kayu atau bambu dan memiliki banyak 18 buah.

Upacara Adat Kebudayaan Kalimantan Utara

beautiful-indonesia.umm.ac.id

Upacara adat tradisional Provinsi Kalimantan Timur adalah salah satu tradisi yang menjadi bagian kekayaan bangsa Indonesia. Berikut ini beberapa upacara adat di Provinsi Kalimantan Timur yang tetap dilestarikan masyarakatnya:

Ngehawa’k

Upacara adat ini sering dilaksanakan masyarakat Dayak dalam acara pernikahan. Dalam acara ini, banyak diperlihatkan benda-benda adat. Banyak sedikitnya benda yang ditampilkan tergantung dari keturunan kedua mempelai. Jika mempelai wanita keturunan bangsawan, maka pihak mempelai pria wajib menyediakan sesuai permintaan pihak mempelai wanita.

Dahau

Dahau adalah upacara adat pemberian nama anak di Kalimantan Timur. Tetapi upacara ini biasanya digelar oleh keluarga keturunan bangsawan atau keluarga mampu dan terpandang di wilayah tempat tinggal.

Ngugu Tahun

Suku dayak di kalimantan Utara

Hingga saat ini, suku Dayak Bahau di Kalimantan Timur tetap melestarikan upacara adat Ngugu Tahun. Upacara ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas pemberian kehidupan dan penghidupan. Tarian adat ini juga dilaksanakan di beberapa suku dayak yang lain selain suku dayak Bahau, yaitu:

  • Suku Dayak Tunjung
  • Suku Dayak Banuaq
  • Suku Dayak Bentian.

Beliatn

Beliatn yaitu upacara adat berupa ritual penyembuhan yang biasa dilakukan oleh suku Dayak Benuaq di Kalimantan Timur. Upacara Beliatn yang paling populer dan sering diselenggarakan adalah Beliatn Bawo dan Beliatn Sentiyu.

Nebe’e Rau

Upacara adat Nebe’e Rau adalah upacara tahunan tanam padi di Kalimantan Timur. Upacara ini sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Dayak atas ladang mereka yang bisa ditanami padi, dan berharap hasilnya berlimpah.

Erau

Upacara adat Erau biasanya dilakukan sekali setahun. Upacara adat ini merupakan ungkapan syukur kepada Sang Pencipta atas berlimpahnya hasil panen. Tradisi Erau ini juga biasanya hanya dilakukan sekali dalam setahun.

Pelaksanaan upacara adat ini berlangsung selama 40 hari 40 malam dengan diikuti oleh segenap lapisan masyarakat.

Ngerangka’u

Upacara adat Ngerangka’u artinya ‘kematian’ bagi masyarakat Dayak Tunjung adalah upacara yang disakralkan. Mereka meyakini upacara ini bentuk dari kekeluargaan mereka untuk memberikan kenyamanan kepada arwah si mati yang telah berada di sisi Sang Pencipta.

Penutup

Nah teman-teman demikianlah pembahasan kita tentang kebudayaan Kalimantan Utara telah saya jelaskan secara singkat padat dan jelas. Semoga bermanfaat.

The post Kebudayaan Kalimantan Utara appeared first on imujio.



This post first appeared on Imujio.com, please read the originial post: here

Share the post

Kebudayaan Kalimantan Utara

×

Subscribe to Imujio.com

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×