Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Kebudayaan Sulawesi Utara

Tags:

Halo teman-teman setelah kemarin kita membahas Kebudayaan Jawa Barat, kali ini kita akan membahas kebudayaan Sulawesi Utara. Simak sampai selesai ya

Kebudayaan Sulawesi Utara

sinarharapan.net

Sulawesi Utara terkenal dengan kaya kan sumber daya alamnya, begitu juga dengan seni dan kebudayaannya juga cukup terkenal yang telah di wariskan para leluhurnya.  Berbagai jenis kebudayaan dari macam-macam suku di Sulawesi Utara menjadikan daerah nyiur melambai ini indah dan mempesona.

Masyarakat Sulawesi Utara secara garis besar terbagi menjadi beberapa bagian suku besar diantaranya yaitu:

  • Suku Sangihe dan talaud
  • Suku Minahasa
  • Suku Bolaang monggondow.

Ketiga suku atau etnis besar tersebut mempunyai bagian suku yang mempunyai bahasa dan tradisi yang cukup berbeda-beda.

Masyarakat Sulawesi Utara memegang semboyan “torang samua basudara” yang berarti kita semua bersaudara, mereka hidup rukun dan berdampingan meskipun berbeda-beda keyakinan. Masyarakat yang ada di Sulawesi Utara ini menganut beberapa agama yakni:

  1. Islam
  2. Katolik
  3. Kristen
  4. Hindu
  5. Budha
  6. Kong Hu Chu

Masyarakat Sulawesi Utara memegang semboyan “torang samua basudara” yang berarti kita semua bersaudara

Bahasa Daerah Sulawesi Utara

popmama.com

Karena Sulawesi Utara ini mempunyai beragam suku tak heran jika Sulawesi Utara memiliki beberapa bahasa daerah, berikut ini berbagai macam bahasa daerah yang ada di Sulawesi Utara

  • Bahasa Toulour
  • Bahasa Tombulu
  • Bahasa Tonsea
  • Bahasa Tontemboan
  • Bahasa Tonsawang
  • Bahasa Ponosakan
  • Bahasa Bantik (dari Suku Minahasa),
  • Bahasa Sangie Besar
  • Bahasa Siau
  • Bahasa Talaud (dari Sangihe dan Talaud) dan Mongondow,
  • Bahasa Bolaang
  • Bahasa Bintauna
  • Bahasa Kaidipang (dari Bolaang Mongondow)

Berikut ini berbagai macam kebudayaan yang ada di Sulawesi Utara, mari kita bahas satu per satu secara singkat padat dan jelas.

Rumah Tradisional Sulawesi Utara

polarumah.com

Sulawesi Utara merupakan provinsi yang mempunyai rumah adat dengan tampilan yang sangat indah. Bukan hanya satu, Provinsi Sulawesi Utara mempunyai beberapa jenis rumah adat yang sangat mengagumkan. Terciptanya beberapa jenis rumah adat tersebut karena adanya beberapa jumlah suku yang mendiami wilayah Sulawesi Utara.

Rumah Adat Bolaang Mangondow

Nama rumah adat Bolaang Mongondow diambil dari salah satu daerah yang ada di provinsi Sulawesi Utara yang terkenal kaya akan adat dan budayanya. Rumah adat ini mempunyai beberapa ruang di dalamnya, yaitu ruang induk serta ruang tidur.

Pada ruang induk terdapat ruang depan dan ruang makan, sedangkan ruang tidur terletak di belakang rumah dan dapur.

Ciri khas rumah ini yaitu bagian atapnya yang melintang dengan bubungan yang sedikit curam.

Rumah Adat Walewangko atau Pewaris

Pada mula nya Rumah adat ini dihuni oleh para pemimpin saja, namun sekarang masyarakat biasa juga berhak untuk menghuni rumah adat ini. Rumah adat ini bentuk nya sama dengan rumah adat lainnya yaitu panggung.

Ciri khas bentuk rumah ini layaknya panggung lengkap dengan balok kayu, dan dilengkapi 2 buah tangga di bagian depan di kanan dan kiri dari rumah.

Untuk lebih spesifik lagi silakan baca artikel lengkap nya rumah adat Sulawesi Utara ini yang telah saya bahas secara detail disana.

Pakaian Tradisional Kebudayaan Sulawesi Utara

perpustakaan.id

Berikut ini merupakan rincian tentang pakaian adat tradisional Sulawesi Utara. Meski ada beberapa yang sudah mulai punah di telan zaman.

Pakaian adat Bolaang Mangondow

Bolaang Mangondow adalah salah satu suku di Sulawesi Utara yang dulu pernah berdiri kerajaannya sendiri. Suku ini mempunyai kebudayaan yang maju di masa silam dan menjadi warisan budaya hingga sekarang.

Pakaian yang dikenakan sehari-hari oleh penduduk suku ini yaitu kulit kayu atau pelepah nanas yang diambil seratnya. Serat yang disebut oleh masyarakat di sana dengan nama “lanut” ini lalu ditenun menjadi kain. Kemudian dijahit menjadi busana sehari-hari.

Pakaian adat Sangihe dan Talaud

Pakaian adat dari suku sangihe dan taulud ini umumnya dipakai ketika upacara tulude. Pakaian ini terbuat dari bahan serat kofo atau sejenis tanaman pisang yang mempunyai serat batang yang kuat, kemudian serat ini dipintal, ditenun dan dijahit menjadi pakaian. Pakaian ini dikenal dengan pakaian Laku Tepu.

Laku tepu merupakan baju lengan panjang sampai tumit. Pakaian ini dipakai dengan perlengkapan lain seperti:

  • Popehe (ikat pinggang)
  • Paporong (penutup kepala)
  • Bandang (selendang di bahu)
  • Kahiwu (rok rumbai).

Pakaian dan perlengkapan ini dikenakan baik oleh wanita maupun para priadengan warna dasar yang cerah seperti kuning, merah, hijau dan lain-lain.

Pakaian adat Kohongian

Pakaian adat yang satu ini sifatnya ekslusif atau hanya beberapa golongan masyarakat saja yang mengenakannya. Pakaian adat ini merupakan pakaian yang dikenakan para bangsawan ketika upacara adat pernikahan.

Akan tetapi di zaman sekarang tidak ada lagi pembagian kasta tersebut, semua golongan masyarakat saat ini bisa mengenakan pakaian adat tersebut. Terlebih pakaian adat ini sekarang menjadi objek wisata.

Pakaian adat Minahasa Bajang

Suku Minahasa disebut memiliki peradaban yang lebih maju dibanding suku Bolaang Mongondow di masa silam. Hal ini dibuktikan dengan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memintal kapas menjadi kain yang lebih nyaman digunakan untuk busana sehari-hari. Pakaian inilah yang disebut dengan nama Bajang.

Pakaian ini juga digunakan untuk menghadiri acara upacara adat.

Busana Simpal

Fungsi busana ini hampir sama dengan busana Kohongian. Dimana busana Simpal merupakan busana yang khusus diperuntukkan bagi warga masyarakat yang termasuk ke dalam golongan pendamping pemerintah dalam kerajaan.

Busana simpal ini dikenakan ketika upacara pernikahan.

Kesenian Tradisional Kebudayaan Sulawesi Utara

okezone.com

Berikut ini merupakan beberapa kesenian yang terdapat di provinsi Sulawesi Utara. Kesenian di Sulawesi Utara di bagi menjadi beberapa kesenian, ada seni tari dan ada seni musik. Mari kita bahas satu per satu.

Seni Tari

Sulawesi Utara terkenal memiliki tarian tradisional daerah Sulawesi Utara yang lumayan banyak jumlah, berikut daftar dan penjelasannya:

  1. Tari Maengket : Tarian ini gerakan-gerakan nya awalnya sederhana seperti pada saat menanam padi, dan saat ini mengalami kemajuan pada gerakannya.
  2. Tari Tempurung : Biasanya, tarian ini dilakukan oleh pasangan pria dan wanita. Pada pementasannya, banyak dekorasi yang dibuat dari tempurung kelapa.
  3. Tari Katrili : Tarian ini merupakan bawaan kebudayaan luar yaitu bangsa Spanyol yang ketika mengekspresikan kesenangan nya dengan tarian
  4. Tari Kabasaran : Tarian adat ini untuk perang atau tarian ini juga berfungsi untuk mengawal salah satu tokoh adat penting di Minahasa. Tarian adat ini kebanyakan dibawakan oleh pria, lengkap dengan senjata tajam seperti pedang atau tombak.
  5. Tari Tatengesan : Tari Tatengesan adalah tarian yang diangkat dari cerita rakyat desa Tatengesan.
  6. Tari Mane’e : Tari Mane’e adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Talaud Sulawesi Utara. Tarian ini diambil dari salah satu tradisi masyarakat Talaud saat menangkap ikan.
  7. Tari Gunde : Tarian ini pada awalnya merupakan kegiatan ritual agama. Tetapi seiring berjalan waktu tarian ini menjadi tari istana dan menjadi tari tradisonal Sangihe Talaud.
  8. Tari Lenso : Tarian ini menjadi ajang pencarian jodoh bagi mereka yang masih bujang, di mana ketika Lenso atau selendang diterima adalah tanda cinta diterima. Lenso berarti Sapu tangan.
  9. Tari Tumatenden : Tarian ini berfungsi sebagai media pertunjukan hiburan sosial dan bisa juga dipakai pada upacara perkawinan (adat Minahasa). Tari Tumatenden terdiri dari 9 wanita dan 1 pria.
  10. Tari Uwela : Tarian ini dilakukan apabila ada acara-acara khusus, seperti pada saat berkebun, menyambut tamu yang datang dan lain-lain.
  11. Tari Mesalai : Tarian ini termasuk salah satu tarian yang di angkat ke istana,awal nya tarian ini merupakan bentuk pemujaan dari masyarakat upacara penyempahan.
  12. Tari Mokosambe : Tari ini diangkat dari cerita rakyat setempat yang mengisahkan tentang tujuh puteri atau bidadari yang turun dari kayangan.
  13. Tari Pasasanggarroma : Tari ini diangkat dari ceritera masyarakat Talaud yang menggambarkan tentang bagaimana tatanan kehidupan sosial masyarakat Talaud.
  14. Tari Pisok : Tarian ini terinspirasi dari kehidupan burung pisok. Dan burung ini merupakan burung yang sangat langka di Tanah Minahasa.
  15. Tari Mahambak Batik : Tarian ini bertujuan untuk merayakan syukuran atas rumah baru dan acara kegiatan lainnya.

Seni Musik

  • Musik Kolintang

Alat musik ini dibuat dari bahan yang disebut wunut dari jenis kayu yang disebut belar. Kemudian dengan adanya perkembangan alat ini mulai menggunakan bahan kayu telor dan cempaka. Pertunjukan musik ini bukan hanya sebagai sarana hiburan, namun juga sebagai media penerapan pendidikan musik yang dimulai dari anak-anak sekolah di Kota Manado.

  • Musik Tiup Bambu

Pada awalnya musik bambu ini hanya alat penghibur bagi masyarakat petani setelah melakukan aktivitas sebagai petani. Namun semakin berkembangnya zaman musik bambu telah menjadi salah satu jenis musik yang sering digunakan pada acara-acara tertentu agar menjadi lebih semarak dan bergengsi.

Musik tradisional ini diciptakan oleh seorang petani pada tahun 1700. Yang berasal dari kepulauan Sangihe Talaud.

  • Musik Bia

Sekitar tahun 1941 seorang penduduk Desa Batu Minahasa Utara menjadikan kerang atau keong sebagai satu tumpukan musik. Musik bia kemudian menjadi salah satu seni musik tradisional yang turut memberikan nilai tambah bagi masyarakat Sulawesi Utara terlebih Manado.

Upacara Adat Kebudayaan Sulawesi Utara

suarapilardemokrasi.blogspot.com

Upacara adat yang ada di Sulawesi Utara ini masih kental dengan agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat Sulawesi sendiri. Upacara adat di Sulawesi Utara dibagi menjadi dua bagian yaitu pertama upacara yang berhubungan dengan daur hidup dan yang berhubungan dengan aktivitas hidup sosial dan lingkungan.

Upacara Pernikahan Adat Minahasa

Upacara adat pernikahan di Minahasa ini telah mengalami peningkatan seiring dengan berkembang nya zaman. Kemudian berikut ini adalah ritual yang dilakukan masyarakat Sulawesi Utara

Ritual Bacoho (Mencuci Rambut)

Ritual ”bacoho” (mencuci rambut) bisa dilakukan dengan dua cara, yaitui cara tradisional atau hanya sekadar simbol.

  • Tradisional

Bahan-bahan ramuan tradisional yang dibutuhkan untuk ritual bacoho antara lain:

  1. Parutan kulit lemon atau jeruk nipis atau lemon bacoho (citrus limonellus) sebagai pewangi
  2. Air lemon popontolen (citrus lemetta) untuk membersihkan lemah kulit kepala
  3. Bunga menduru (melati hutan), atau bunga melati, bisa juga digunakan bunga mawar yang diremas dengan tangan untuk pewangi
  4. Pondang (pandan) yang ditumbuk halus juga untuk pewangi
  5. Minyak buah kemiri untuk melembutkan rambut dicampur sedikit perasan air buah kelapa yang diparut halus.

Untuk membasuh rambut ini bahan ramuan harus berjumlah sembilan (jenis tanaman). Lalu dicuci lagi dengan air bersih kemudian rambut dikeringkan.

  • Simbol

Semua bahan di atas dimasukkan ke sehelai kain lalu dicelup ke dalam air hangat. Kain tersebut diremas dan airnya ditampung dengan tangan, lalu digosokkan ke rambut calon pengantin.

Ritual Lumele’ (Mandi Adat) 

  • Pengantin diguyur dengan air yang sudah diberi bunga-bunga warna putih sebanyak sembilan kali.
  • Air itu diguyurkan dari batas leher ke bawah.
  • Secara simbolis dapat dilakukan sekadar membasuh muka oleh pengantin itu sendiri
  • Keringkan dengan handuk bersih yang belum pernah digunakan sebelumnya.

Tulude

Menulude tulude adalah salah satu upacara adat suku Sangihe. Upacara adat ini dilakukan setiap akhir bulan Januari tepatnya pada tanggal 31 Januari yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. pada masa lampau serta memohon berkat dan pengampunan dosa sebagai bekal hidup pada tahun baru.

Manabba

Merupakan kebiasaan masyarakat berburu babi hutan dan sapi hutan yang biasanya dilakukan beramai-ramai oleh orang dewasa maupun anak-anak dan dilakukan seharian.

Monondeaga

Upacara adat dari daerah Bolaang Mongondow ini yaitu upacara yang dilaksanakan pada waktu anak gadis memasuki masa akil balig yang ditandai dengan datangnya haid pertama. Daun telinga gadis tersebut dilubangi dan dipasang anting, gigi diratakan sebagai pelengkap kecantikan dan tanda telah dewasa nya gadis tersebut.

Mupuk Im Bene

Upacara adat dari daerah Minahasa ini merupakan pengucapan syukur. Masyarakat mempersembahkan sekarung padi bersama hasil ladang lainnya di suatu tempat di lapangan atau di gereja untuk didoakan. Kemudian setiap keluarga menyiapkan beragam makanan dan mereka mengajak makan para tamu dengan sukaria.

Metipu

Metipu merupakan sebuah upacara adat dari daerah Sangihe Talaud yaitu penyembahan kepada Sang Pencipta alam semesta yang dikenal dengan “BENGGONA LANGI DUATAN SALURAN” dengan membakar daun-daun dan akar-akar yang wangi dan menimbulkan asap yang membumbung ke hadirat-Nya.

Senjata Tradisional Kebudayaan Sulawesi Utara

akurat.co

Pedang Bara Sangihe

Senjata tradisional dari Sulawesi Utara ini cukup terkenal dan dikenal dengan sebutan Pedang Bara Sangihe. Dahulu pedang ini dipakai oleh salah seorang pahlawan dari Sulawesi Utara yaitu Hengkang U Nang. Sejak kecik beliau sudah dikenal dengan keahliannya bergulat dan menggunakan pedang bara ini.

Pedang Bara Sangihe memiliki gagang dua cabang. Tidak hanya pada gagang, pada ujung pedang bara juga memiliki dua cabang yang diantara dua cabang ini ada gerigi-gerigi. Pedang Bara ini menjadi salah satu senjata tradisional kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara dan menjadi salah satu kekayaan kebudayaan Indonesia.

Peda Atau Parang dan Perisai

Senjata ini berbentuk pendek dengan ukuran 45-50cm bahan dasar utamanya adalah besi. Gagang nya dari kayu yang keras dan ujung nya bercabang dua seperti bara. Saat ini senjata ini lebih sering digunakan untuk bertani saja. Sabel juga termasuk jenis peda dengan ukuran lebih panjang, yaitu 1-1,5m. yang satu ini biasanya dipakai untuk perang.

Perisai merupakan senjata tradisional yang berfungsi untuk menangkis yang terbuat dari kayu, diberi ukiran dengan motif-motif binatang atau daun daun.

Keris

Keris adalah senjata tradisional yang biasa dipakai oleh rakyat di Sulawesi Utara. Bentuknya lurus tanpa berlekuk lekuk.

Penutup

Nah teman-teman itulah sedikit pembahasan tentang kebudayaan Sulawesi Utara yang saya rangkum secara singkat padat dan jelas. Semoga bermanfaat terimakasih.

Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian juga.

The post Kebudayaan Sulawesi Utara appeared first on imujio.



This post first appeared on Imujio.com, please read the originial post: here

Share the post

Kebudayaan Sulawesi Utara

×