Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Profil Pesepakbola Adam Lallana: Ayahnya adalah Pendiri Loji Sepakbola Freemason

Pasalnya, pemain bertinggi tubuh 1,72 meter tersebut pernah membela baik klub Liverpool FC maupun Brighton & Hove Albion FC.

Adam Lallana, gelandang serang yang kini berusia 34 tahun, masih berstatus sebagai pemain Brighton. Sebelum bermain di Brighton, Lallana telah malang melintang di beberapa klub sepakbola di Inggris.

Pemain kelahiran 10 Mei 1988 itu lahir di St Albans, Hertfordshire. Pada usia 5 tahun, ia pindah ke area Iford di wilayah Bournemouth.

Adam Lallana adalah jemaat gereja Katolik Roma Corpus Christi School, dan ia bersekolah di St Peter’s Catholic School yang terletak di Bournemouth, Dorset, Inggris.

Ketika masih muda, Adam Lallana juga menimba ilmu persepakbolaan di tim muda AFC Bournemouth hingga sekitar tahun 2000. Kemudian dari tahun 2000 ia bermain di tim muda Southampton, sampai tahun 2006.

Adam Lallana mengawali karir profesional di klub Southampton dari tahun 2006 hingga 2014, dengan peminjaman selama satu musim di tahun 2007 di klub AFC Bournemouth.

Selama bermain untuk Southampton, ia telah tampil sebanyak 235 kali dengan torehan 48 gol. Sementara untuk klub AFC Bournemouth ia tampil 3 kali tanpa pernah mencatatkan gol.

Adam Lallana ketika masih kecil merupakan seorang fans Everton seperti halnya ayahnya, David Lallana.

Namun jalan kariernya tidak mengantarkannya membela tim Merseyside Biru, melainkan tim Merseyside Merah.

Diawali dengan dana transfer sebesar 25 juta pounsterling atau sekitar 426,6 milyar rupiah ke rekening Southampton, ia bergabung ke skuad Anfield pada 1 Juli 2014.

Bersama Liverpool, Lallana mengkoleksi gelar Premier League musim 2019 – 2020, UEFA Champions League musim 2018 -2019, UEFA Super Cup tahun 2019, dan FIFA Club World Cup dan 2019.

Lallana berkesempatan membela Liverpool selama 6 musim dari musim 2014 hingga 2020. Ketika ia berstatus free transfer, ia memilih bergabung dengan Brighton.

Adam Lallana bermain sebagai pemain Liverpool. Sumber gambar: wikimedia.org

Adam Lallana menyepakati kontrak dengan The Seagulls, julukan Brighton & Hove Albion sejak Juli 2020 dengan durasi kontrak selama tiga tahun.

Selama membela The Reds, Adam Lallana mampu melesakkan 18 gol dari total 128 kali bermain untuk tim Merseyside.

Sementara, hingga artikel ini dibuat, dari bermain sebanyak 57 kali, Adam Lallana baru menghasilkan gol semata wayang.

Adam Lallana juga telah terpanggil mewakili timnas Inggris di berbagai kelompok umur. Pada tahun 2006, ia dua kali membela timnas Inggris U-18 dengan torehan 1 gol, dan dua kali membela U-19 tanpa torehan gol.

Di tahun 2008, ia sekali dipanggil timnas U-21 Inggris. Di timnas senior Inggris, dari tahun 2013 hingga 2018, ia telah mempunyai 34 caps dan berhasil mencetak 3 gol.

Pernikahan dan Menjadi Model

Lallana menikah dengan tunangannya yang telah ia pacari selama 7 tahun bernama Emily Jubb pada 24 Desember 2013.

Mereka menikah pada 14 Juni 2014, yang bertepatan dengan pertandingan pembukaan Piala Dunia Inggris melawan Italia.

Mereka menikah di Poole Register Office di Dorset. Kedua pasangan itu telah dikaruniai dua putra, Arthur Michael, lahir pada 26 September 2012 dan Albie George lahir pada 3 Juni 2015.

Pada tahun 2014, Lallana dikontrak sebagai model French Connection, untuk mempromosikan koleksi Musim Gugur/Musim Dingin.

Dia juga berkesempatan bercerita mengenai pengalamanny dalam pemotretan fashion pada sebuah wawancara dengan majalah Esquire.

Di luar lapangan, selain istri dan karier modelingnya, boleh dibilang hal yang menarik dari Adam Lallana adalah keterkaitannya secara tidak langsung dengan Loji Sepakbola atau Football Lodge Freemasonry di Inggris.

Bagaimana bisa? Selengkapnya, mari kita simak ulasan berikut ini.

Football Lodge Freemasonry & Pendirinya David Lallana, Ayah Adam Lallana

Di awal, telah ditulis klub kesukaan ayah Adam Lallana adalah Everton. Kini, bahasan akan beralih ke “klub lain” yang menjadi kesukaan ayah Adam Lallana, yaitu Freemasonry.

Freemasonry, yang dalam bahasa Indonesia disebut juga sebagai “Tarekat Mason Bebas” adalah suatu organisasi persaudaraan yang muncul sejak sekitar akhir abad 16 atau awal abad 17.

Organisasi Freemasonry diatur dalam Loji-Loji Besar atau yang terkadang disebut sebagai “Orient” yang mandiri, yang masing-masing memiliki yurisdiksinya tersendiri.

Loji Besar ini yang mempunyai Loji bawahan atau konstituen. Salah satu contoh Loji Besar adalah United Grand Lodge of England yang bebasis di Inggris.

United Grand Lodge of England/UGLE ini membawahi 47 Provincial Grand Lodges, atau Loji-Loji yang lebih kecil yang dikelola berdasar wilayah administratif.

Selain itu, UGLE juga membawahi Loji special interest, yang berdasarkan hobi tertentu. Ada loji rugby, loji militer, loji kendaraan klasik, dan tentu saja, sebuah loji sepakbola.

Loji dengan special interest sepakbola ini bernama Football Lodge No 9921. Football Lodge atau Loji Sepakbola Freemasonry adalah sebuah Loji Freemasonry yang memadukan unsur-unsur sepakbola.

Ruang pertemuan Football Lodge, lengkap dengan sebuah bola

Sebagai contoh misalnya, anggota Loji ini memasuki Loji dengan suara lagu tema Match of The Day.

Seperti di sepakbola anggota-anggotanya dapat menerima kartu baik itu kartu kuning atau kartu merah bila mereka membuat kesalahan, tergantung tingkat kesalahan yang mereka buat.

Loji ini juga memiliki shirt seperti halnya tim-tim sepakbola dan memiliki bola dengan nama loji mereka.

Mereka juga menggunakan beberapa ornamen sepakbola di pertemuan yang mereka adakan, misalnya dengan palu pertemuan Freemason mereka yang merupakan palu kayu berbentuk sepatu sepakbola.

Logo Football Lodge No 9921

Pada tahun pertama berjalannya Loji mereka, Football Lodge memberikan £100-£150 kepada setiap klub di Liga Pemuda Mid-Solent untuk membantu pembentukan tim di bawah usia sembilan tahun.

Loji Sepakbola ini mulai dibentuk sekitar tahun 2015 di Southampton, Inggris. Loji ini memiliki nomor 9921, sehingga disebut juga dengan Football Lodge 9921.

Pendiri Loji dan Primus Master loji ini, tak lain dan tak bukan adalah David Lallana, yang merupakan ayah dari pesepakbola Adam Lallana.

Menurut David Lallana, “Kata “F” sangat penting bagi kami ketika kami mendirikan Loji ini”. “F” yang dimaskud David Lallana bukanlah “Freemasonry” atau “football’, melainkan “fun”.

Sementara, Bill Starkey, Sekretaris Loji saat itu, berpendapat, “Kami (tetap) berpegang pada prinsip-prinsip kami, tetapi kami tidak melihat ada gunanya bila pertemuan yang diadakan tidak menyenangkan.”

Bola lengkap dengan tulisan Football Lodge 9921, di Loji Freemasonry

Apakah Adam Lallana seorang Freemason?

Lalu, apakah Adam Lallana sendiri merupakan seorang Freemason? Penulis belum mengetahui informasi pastinya.

Namun, menurut laporan situs inews.co.uk, David Lallana menyatakan:“Adam (Lallana) tahu banyak tentang Freemasonry seperti halnya saya.”

Dengan bangga David yang telah mempelajari pengaruh Freemasonry di lapangan sepakbola berkata, “Manchester City (pernah) harus diselamatkan oleh Freemason, itu sebabnya mereka bermain dengan seragam biru pucat dan celana pendek putih.”



This post first appeared on Digstraksi, please read the originial post: here

Share the post

Profil Pesepakbola Adam Lallana: Ayahnya adalah Pendiri Loji Sepakbola Freemason

×

Subscribe to Digstraksi

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×