Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Pride Flag: Makna Warna Pelangi pada Parade LGBTQ

Pride Flag telah menjadi simbol gerakan LGBTQ (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Queer) sejak tahun 1978.

Dalam 40-an tahun terakhir, Bendera telah berkembang dari simbol menjadi pernyataan karena semakin banyak individu yang menggunakannya untuk menyatakan identitas mereka dan komunitas mereka.

Ilustrasi: Pixabay/naeimasgary

Bermula sejak Pemberontakan Stonewall pada Juni 1969, musim panas telah diakui sebagai saat yang tepat untuk merayakan cinta, penerimaan, keragaman, dan kebanggaan diri oleh orang-orang yang telah lama terpinggirkan dan tertindas karena identitas mereka.

Dengan perayaan ini datanglah jajaran bendera dengan yang kini dikenal dengan Pride Flag yang terdiri dari warna-warna pelangi.

Awal Mula Bendera Pelangi

Jauh sebelum komunitas LGBTQ mulai dikenal dengan warna pelangi, alfabet Yunani ‘lambda’ dan juga segitiga pink digunakan untuk mewakili komunitas.

Namun, tidak ada simbol lain yang mendapatkan popularitas dan pengakuan seperti bendera pelangi tersebut.

Pride Flag, yang telah menjadi simbol universal gerakan LGBTQ, barudigunakan setelah mendiang seniman dan aktivis hak gay Gilbert Baker mendesain dan menjahitnya dengan tangan.

Gilbert Baker dipekerjakan oleh Pengawas Kota San Francisco, Harvey Milk, yang merupakan pejabat gay pertama yang dipilih secara terbuka, untuk membuat lambang baru untuk Hari Kebanggaan Gay pertama di kota itu.

Kehidupan dan pembunuhan politisi AS serta perjuangan yang dihadapi komunitas LGBTQ di tahun 60-an dan 70-an akhirnya diadaptasi dalam film Milk di tahun 2008.

Gilbert Baker memutuskan untuk menjadikannya sebagai lambang karena dia melihat bendera sebagai simbol kebanggaan yang paling kuat.

Makna Tiap Warna pada Pride Flag

Gilbert Baker melihat pelangi sebagai bendera alami dari langit, sehingga dia mengadopsi delapan warna garis garis-garis dengan makna tersendiri; hot pink untuk seks, merah untuk kehidupan, oranye untuk penyembuhan, kuning untuk sinar matahari, hijau untuk alam, pirus untuk seni, nila untuk harmoni, dan ungu untuk semangat.

Awalnya Pride Flag memiliki delapan warna, yakni hot pink, merah, oranye, kuning, hijau, pirus, biru, dan ungu.

Namun, warna pirus dan pink dihilangkan karena sulit ditemukan pada saat produksi massal. Akhirnya sejak saat itu bendera hanya mempertahankan enam warna lainnya.

Pada media, Gilbert Baker mengatakan bahwa ia merancang bendera sedemikian rupa sehingga dapat menyampaikan kebahagiaan dan kekuatan komunitasnya.

Bendera LGBTQ Lainnya

Selama bertahun-tahun, beberapa desain bendera baru telah dibuat untuk mengkomunikasikan identitas tertentu dalam komunitas LGBTQ.

Transgender menggunakan Pride Flag pentacolor berwarna biru muda, pink dan putih. Ini dirancang oleh wanita trans Amerika, Monica Helms pada tahun 1999.

Komunitas panseksual telah mengadopsi bendera magenta, kuning dan cyan untuk membedakan dirinya dari komunitas biseksual.

Demikian pula, komunitas biseksual menggunakan Pride Flag dengan garis-garis pink, biru dan ungu, di mana pink mewakili ketertarikan pada jenis kelamin yang sama dan gender.

Sementara itu garis biru mewakili ketertarikan pada jenis kelamin yang berbeda, dan ungu sebagai percampuran warna pink dan biru, mewakili daya tarik pada kedua jenis kelamin.



This post first appeared on Digstraksi, please read the originial post: here

Share the post

Pride Flag: Makna Warna Pelangi pada Parade LGBTQ

×

Subscribe to Digstraksi

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×