Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Mengenal Catenaccio, Seni Bertahan Dalam Sepakbola Italia

Italia merupakan salah satu raksasa sepakbola dunia. Dengan 4 kali gelar juara dunia yaitu tahun 1934, 1938, 1982, dan tahun 2006.

Dan juga 2 gelar juara di Piala Eropa yaitu tahun 1968 dan 2020. Rentetan gelar tersebut menjadikan Italia menjadi negara yang disegani dalam sepakbola.

Ciri khas sepakbola Italia adalah dengan mengandalkan pertahanan yang kuat dan teroraganisir dengan baik, atau lebih dikenal dengan sebutan Catenaccio.

Catenaccio merupakan kata dalam bahasa Italia yang berarti “kunci”, namun filosofi Catenaccio tersebut sejatinya tidak lahir di Negeri Pizza.

Mengutip situs web Natter Football, gaya sepak bola sejenis Catenaccio pertama kali diadopsi oleh seorang pelatih kelahiran Austria, Karl Rappan.

Rappan merupakan pelatih tim nasional Swiss pada era 1930-an dan membesut tim sepak bola negara tersebut pada tiga periode berbeda.

Pada 1930-an, Rappan membawa timnas Swiss bangkit dengan menerapkan formasi 2-3-5 yang menitikberatkan pada sistem pertahanan berlapis.

Berikut serba-serbi mengenai gaya Catenaccio yang sering diperagakan oleh Italia.

1. Teknik pertahanan berlapis

Catenaccio juga dikenal dengan istilah “parkir bus”, yakni menumpuk pemain di lini belakang.

Pemain di lini tengah dan depan juga harus mempunyai kemampuan bertahan dan mau turun kebelakang untuk membantu pertahanan.

Seluruh area pertahanan dipastikan terkunci sehingga segala serangan lawan bisa digagalkan.

Satu pemain ditugaskan sebagai sweeper, yang membantu pertahanan dan menyapu bersih bola untuk diberikan kepada pemain tengah.

Pemain tengah mengambil bola dari sweeper dan memberikan kepada penyerang di depan. Polanya kemudian berubah menjadi counter attack.

Dalam pola Catenaccio, dibutuhkan pemain cerdas dengan kemampuan pergerakan individu yang baik untuk dapat memainkan peran sweeper.

Barisan pertahanan di depan sweeper pun mesti memiliki kemampuan bertahan dan berduel dengan pemain lawan sebagai syarat mutlak.

Posisi sweeper juga tidak selalu berada paling belakang atau diantara barisan pertahanan dan kiper.

Sweeper bisa berada sejajar dengan barisan pertahanan, juga bisa berada di depan barisan pertahanan.

Catenacio biasanya menggunakan zona marking, lawan diberikan kesempatan untuk memainkan bola sampai kedalam lingkup sepertiga pertahanan.

Jika sudah masuk area sepertiga area pertahanan, akan ada pressure yang tinggi untuk berusaha merebut bola.

2. Mengandalkan serangan balik dan keberuntungan

Serangan balik menjadi senjata utama dalam pola catenaccio. Kunci utama dalam serangan balik adalah mempunyai gelandang dan penyerang yang mempunyai kecepatan untuk berlari cepat.

Bola tidak perlu berlama-lama ditahan, dan harus cepat dikirim ke tengah atau ke depan untuk mematikan lawan.

Melawan tim yang dengan naluri menyerang yang tinggi, membutuhkan kesabaran dan kejelian dalam merebut bola.

Pola catenaccio membiarkan dan memberikan kesempatan lawan untuk membangun serangan dari kaki ke kaki.

Selain itu dibutuhkan juga penyerang yang mampu membaca pergerakan pemain belakang lawan agar tidak sering terperangkap dalam jebakan offside.   

Tidak jarang juga bola secara buru-buru ditendang dari kiper langsung ke jantung pertahanan lawan, untuk kemudian dikejar dan di eksekusi pemain depan.

Hal ini dilakukan jika posisi pemain lawan sudah masuk semua ke area sendiri.

Kiper yang berhasil menangkap bola dengan jeli langsung menendang bola kearah gawang lawan.

3. Tidak pernah menang dalam penguasaan bola

Sepanjang pertandingan, tim dengan gaya catenaccio menjadi seperti bulan-bulanan tim lawan.

Lawan dengan leluasa mengolah bola dan membangun serangan dari semua sisi lapangan.

“Lawan boleh menguasai bola sepanjang pertandingan, namun hasil akhirlah yang menentukan” itulah prinsip dalam gaya Catenaccio.

Hasil akhir memang tidak ditentukan dari penguasaan bola dan permainan cantik, namun dilihat dari skor akhir pertandingan.

Tidak seperti tim yang bernaluri menyerang yang tinggi, tim yang menerapkan pola catenaccio tidak pernah menang dalam selisih gol yang besar.   

Tim dengan gaya Catenaccio memang sekilas terlihat membosankan dan tidak menarik karena tidak atraktif.

Namun terlalu berlebihan rasanya jika mengatakan bahwa catenaccio membunuh permainan sepakbola.

Catenaccio adalah suatu seni bermain bola seperti halnya total football, jogo bonito, tiki tika, kick and rush, dll.

Dan jika dilihat lebih dalam, terdapat keindahan tersendiri dari cara bermain catenaccio bagi yang memahaminya.



This post first appeared on Digstraksi, please read the originial post: here

Share the post

Mengenal Catenaccio, Seni Bertahan Dalam Sepakbola Italia

×

Subscribe to Digstraksi

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×