Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Bulan Puasa Harga Kebutuhan Pokok Naik? Antisipasi Dengan Urban Farming Yuks dari Sekarang!

Tak terasa bulan suci Ramadhan akan segera tiba. Seperti yang kita ketahui dari tahun-tahun sebelumnya, harga komoditas bahan makanan selalu naik saat menjelang Ramadhan dan akan terus meningkat hingga puncaknya di hari Lebaran. 

Apalagi situasi saat ini, kelangkaan minyak goreng masih belum ada titik terang penyelesaiannya. Segenap permasalahan Rusia vs Ukraina menjadi penyebab naiknya seluruh harga komoditas.

Permasalahan tersebut seakan menjadi paket lengkap menjelang ramadhan yang pastinya menyebabkan kenaikan harga tidak mungkin bisa terelakan tahun ini.

Jadi bagaimana kabar uang belanja bunda-bunda saat ini? Alhamdulilah jika masih cukup, namun jika terasa mengkhawatirkan, yuk simak tips urban farming sederhana dan simpel yang bisa kita manfaatkan saat ini.

1. Manfaatkan sisa lahan dan fasilitas yang ada!

Jika kita memiliki lahan sisa walaupun sebatas 1×1 meter saja, manfaatkanlah untuk menanam Tanaman terutama sayuran.

Sebelum ditanam, pastikan lahan tersebut dibersihkan dari sampah dan kotoran yang mengganggu pertumbuhan tanaman nantinya.

Setelah itu gemburkan tanah dengan cara dicangkul agar pertumbuhan akar tanaman nantinya lebih leluasa dan zat-zat beracun dalam tanah berkurang akibat penguapan.

Setelah lahan kita sudah siap, buatlah lubang kecil sedalam 1-2 cm dan letakan biji tanaman yang akan ditanam.

Tutup biji tersebut dengan tanah dan siram agar biji tersebut cepat tumbuh. Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hingga tanaman siap untuk dipanen.

Jika tidak ada sisa lahan di rumah kita, kita bisa manfaatkan pot dan kaleng bekas sebagai wadah media tanam pengganti.

Jika ada modal lebih, kita bisa membeli atau merakit modul hidroponik sederhana agar terlihat makin indah dan keren.

2. Pilih jenis sayuran yang simple!

Pilihlah bibit tanaman yang tidak membutuhkan waktu lama dalam pemanenan, misalnya sayuran kangkung, sawi hijau, pakcoy, selada, dan bayam.

Tanaman tersebut dapat dipanen saat usia 20-50 hari sejak ditanam dan perawatannya cukup sederhana.

Hindari menanam tanaman seperti cabai, terong, tomat, timun dan tanaman sejenisnya yang membutuhkan waktu panen lebih dari 3 bulan.

Kita sedang memanfaatkan urban farming untuk menghemat uang belanja saat bulan puasa nanti, kalau panennya 4 bulan kemudian, udah lewat kan puasanya.

3. Tanam di waktu yang berbeda!

Sebaiknya jangan menanam tanaman yang sama di waktu yang sama juga, misalnya hari ini saya tanam 2 tanaman selada dan 2 tanaman pakcoy, 3 hari kemudian saya tanam kangkung dan bayam.

Selain menghemat tenaga, hasil panen yang kita dapat teratur dan tidak over capacity jumlahnya dalam sekali panen.

4. Tawarkan sayuran kepada lingkungan sekitar!

Tips ini akan benar-benar menambah pemasukan di momen yang krusial tahun ini. Bahkan bisa saja menjadi sumber pendapatan kedepannya jika berlanjut. 

Tanamlah sayuran dengan jumlah yang melebihi kebutuhan keluarga anda. Sekitar 3-4 hari sebelum panen, coba tawarkan ke tetangga dan lingkungan sekitar dengan harga yang wajar tentunya.

Fotolah sayuran segar tersebut dan sebarkan di grup WA lingkungan anda. Seharusnya sayuran anda akan sangat laris karena harga yang ditawarkan wajar dan siap antar sampai di rumah dengan kualitas yang terjamin.

Berapa sih untungnya?

Sebenarnya bukan berapa besar untungnya, namun seberapa besar uang yang bisa kita hemat dari ngabuburit berfaedah di saat harga sedang mahal-mahalnya.

Namun untuk sekedar tahu saja, saya coba hitungkan berapa keuntungan setiap jenis sayuran jika kita tanam 1 kali panen di lahan 3 meter persegi setelah dikurangi dengan konsumsi pribadi keluarga kita tentunya:

Keuntungan 1x tanam di lahan 3m2

Lumayan kan selain menghemat uang bulanan, kita mendapatkan uang tambahan dari urban farming. Kita bisa ngabuburit selama bulan ramadhan dan kita mendapatkan keuntungan darinya.

Oh iya untuk biaya bibit sengaja tidak saya hitung karena biayanya relatif sangat murah, misalnya bibit sawi hijau yang seharga Rp20.000,- berisi 10.000 biji yang artinya modal 1 biji hanya Rp2,- saja. 

Semangat puasanya ya, dan jangan lupa siram tanamannya.



This post first appeared on Digstraksi, please read the originial post: here

Share the post

Bulan Puasa Harga Kebutuhan Pokok Naik? Antisipasi Dengan Urban Farming Yuks dari Sekarang!

×

Subscribe to Digstraksi

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×