Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Kamu Punya Tanda-Tanda seperti ini? Duh, bisa jadi Inner Childmu Terluka!

Baru-baru ini istilah inner child sering diperbincangkan, bahkan banyak orang yang mengatakan bahwa perilaku seseorang terbentuk karena inner child yang ada di dalam dirinya. Setiap orang pasti memiliki inner child dalam dirinya.

Inner child merupakan representasi langsung dari diri pada tahun awal kehidupan dengan kata lain inner child merupakan sosok anak kecil dalam diri manusia. Lalu pengertian inner child selengkapnya? Dan seperti apa tanda inner child yang terluka? Yuk, simak!

Secara psikologi, inner child merupakan sisi kepribadian yang masih bereaksi dan terasa seperti anak kecil atau sisi kekanak-kanakan dalam diri seseorang.

Inner child berpengaruh terhadap cara bersikap seseorang ketika dewasa, hal ini dikarenakan pengalaman masa kecil seseorang di masa lalu bisa memiliki efek merusak atau destruktif di masa sekarang.

Inner child akan selalu ada dan menetap dalam jiwa seseorang dan sifatny tidak sama karena  inner child terbentuk dari pengalaman yang berbeda-beda tiap individu  saat masih anak-anak.

Jika ada pemicunya inner child akan kembali dan menyebabkan suatu gejala, ini dikarenakan dia menjadi bagian erat dalam diri baik emosi maupun ingatan yang pernah kita alami saat masih kecil, baik pengalaman buruk maupun bahagia.

Lalu apa saja tanda inner child yang terluka?

Seseorang mengalami inner child bisa dikarenakan dia mempunyai pengalaman yang menyakitkan pada masa kanak-kanak.

Seperti misalnya kurang kasih sayang, kekerasan selama masa kanak-kanak,  penyakit serius,perpisahan orangtua, bencana alam seperti gempa bumi, pengasuhan dan perlindungan  dalam keluarga yang disfungsional sehingga melukai inner childnya.

Apabila tidak disadari dan disembuhkan maka luka itu akan terbawa hingga ke kehidupan dewasa. Lalu apa tanda-tanda inner child seseorang terluka?

Secara umum orang dengan  inner child yang terluka mempunyai tanda-tanda antara lain:

  • Merasa insecure atau memiliki rasa percaya diri yang rendah

Orang yang memiliki inner child terluka selalu meragukan potensi diri dan selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain sehingga menyebabkan mereka menjadi pemalu dan  lebih sering mengkritisi dirinya sendiri.

  • cenderung selalu ingin membahagiakan orang lain

Kebiasaan menomorduakan diri sendiri dan memprioritaskan orang lain juga salah satu tanda inner child terluka.

Mereka akan selalu berusaha membuat orang lain bahagia dan mengesampingkan kebahagian dirinya sendiri, ini mengakibatkan mereka akan menjadi kesulitan untuk mengenali diri sendiri karena tidak mempunyai identitas diri yang kuat.

  • Selalu merasa bersalah

Rasa bersalah yang dialami oleh orang dengan inner child terluka sangat berbeda dengan orang pada umumnya.

Mereka akan selalu merasa menyesal daa bersalah di setiap saat meskipun tidak melakukan kesalahan apapun.

  • Merasa cemas apabila dihadapkan pada hal-hal yang baru

Orang dengan inner child terluka tidak suka dengan hal-hal yang baru. Mereka tidak suka pada hal-hal yang tidak diprediksi sebelumnya, sehingga ketika hal-hal yang tidak terprediksi itu muncul mereka akan mengalami kecemasan yang luar biasa. Dengan kata lain, mereka akan sulit meninggalkan comfort zone atau zona aman.

  • Sikap perfeksionis dan kompetitif yang berlebihan

Orang dengan inner child akan menjadi seseorang yang perfeksionis. Mereka selalu ingin semua berjalan dengan sempurna.

Selain itu, mereka punya jiwa kompetitif yang berlebihan. Pantang bagi mereka mengalami kegagalan.

Kegagalan adalah musuh mereka karena bagi mereka selalu menjadi terdepan dan terbaik  adalah tujuan hidup yang harus dicapai.

  • Punya rasa curiga yang tinggi pada orang lain, tetapi merasa takut jika ditinggalkan

Orang dengan inner child akan lebih mudah menaruh curiga pada orang lain akan tetapi mereka takut kehilangan perhatian dari orang sekitarnya sehingga mereka akan menjadi orang yang obsesif dengan orang disekitarnya dan selalu beusaha untuk menyenangkan orang tersebut agar tidak pergi dari hidupnya.

  • Suka menutup diri

Orang dengan inner child terluka lebih senang menutup diri karena mereka selalu merasa ketakutan apabila harus berhadapan dengan orang baru ini dikarenakan mereka sulit untuk beradaptasi dan bertemu dengan orang baru.

  • Sulit mengontrol emosi

Orang dengan inner child terluka akan lebih sering mudah tersulut emosi, sulit mengendalikan amarah, lebih mudah menangis, lebih suka menghindari konflik tapi suka terlibat masalah dengan orang lain.

Itulah beberapa tanda -tanda orang yang memiliki inner child terluka yang bisa saja memunculkan sejumlah masalah dalam kehidupannya.

Apabila berada pada kondisi yang parah bisa menyulitkan pengidapnya untuk berinteraksi dengan orang lain. Lalu bagaimana cara mengatasi hal ini?

Penyembuhan inner child membutuhkan banyak waktu, salah satu cara yang bisa digunakan adalah berdamai dengan hal ini.

Menyadari adanya inner child dalam diri, dengan demikian maka kita bisa mengeksplorasi diri sehingga menemukan akar permasalahan yang selama ini menganggu.

Selain itu, mendengarkan apa yang dikatakan inner child juga bisa membantu mengatasi. Dengan maksud mendengarkan perasaan yang datang pada inner child.

Perasaan yang bisa muncul dalam bentuk ketidaknyamanan, luka lama atau gejolak emosi yang kuat.

Jika kita dapat menelusuri perasaan ini dan kembali ke peristiwa masa kecil kita bisa menyadari situasi serupa dalam kehidupan di masa kini yang memicu respon serupa.

Nah, itulah penjelasan seputar inner child. Jadi, apakah kamu memiliki tanda-tanda tersebut?



This post first appeared on Digstraksi, please read the originial post: here

Share the post

Kamu Punya Tanda-Tanda seperti ini? Duh, bisa jadi Inner Childmu Terluka!

×

Subscribe to Digstraksi

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×