Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Serangga dan Manfaatnya di Muka Bumi

Sebagai hewan yang dominan di bumi, Serangga memiliki jutaan spesies. Serangga juga dikelompokkan menjadi serangga yang bermanfaat dan merugikan bagi manusia.

Hewan kecil ini memberikan manfaat bagi manusia diantaranya madu, sutera, malam tawon, dan produk lainnya. Berperan sebagai dekomposer serta memberikan sumbangsih pada ilmu pengetahuan dalam dunia kedokteran.

Serangga yang merugikan sering disebut hama oleh para petani karena menyebabkan kerugian pada dunia pertanian. 

Kenapa serangga banyak hidup di muka bumi?

Faktor – faktor yang memengaruhi keberhasilan hidup serangga antara tubuhnya yang relatif kecil, dapat ditemukan berbagai lingkungan bahkan sampai kedalaman laut dan setiap sudut di bumi. Oleh sebab itu, serangga memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi. 

Serangga memiliki siklus hidup yang pendek dan memiliki jenis makanan  beraneka ragam. Adanya sayap pada serangga dewasa, kemampuan terbang dan menyebar meningkatkan daerah pencarian makan,  berkembang biak, dan menghindar dari musuh. Melakukan pernafasan dengan sistem pernafasan melalui trakea. 

Perkembangbiakan serangga mengalami 4  fase yaitu telur- larva-pupa-imago. Cara ini dikenal dengan metamorfosis sempurna.

Akibat perkembangbiakan seperti ini, serangga mampu hidup di berbagai habitat dan memakan beraneka jenis makanan. 

Lalu apa saja manfaat serangga bagi manusia?

1. Serangga dan Pertanian

Serangga berperan dalam penyerbukan oleh lebah madu, sebagai musuh alami, dekomposer sampah, menngontrol pertumbuhan gulma di tanaman dan menambah keestetikan dunia.

Serangga dan pertanian memang bagian yang tak terpisahkan. Tanaman dan serangga memiliki hubungan timbal balik yang dapat saling menguntungkan namun juga merugikan.

Tanaman banyak digunakan serangga untuk meletakkan telur, menyimpan pakan, dan berlindung. 

Akibat kebiasaan yang dilakukan serangga, tanaman pertanian menjadi rusak bahkan tidak layak untuk dipanen.

Serangga seperti ini disebut hama dan sangat dihindari oleh petani dalam budidaya tanaman.

Contohnya larva Spodoptera litura yang banyak memakan daun tanaman palawija dan sayuran hingga daun tanaman menjadi habis. 

Untuk mengatasi serangan serangga pada budidaya tanaman, petani sudah memakai berbagai cara umunya pengendalian secara kimia.

Namun, pengendalian yang berulang dan tidak sesuai anjuran mengakibatkan serangga menjadi resisten, resurjensi,  dan munculnya hama baru pada pertanaman tersebut.

Oleh sebab itu, banyak ahli menyarankan pengendalian hama menggunakan metode pengendalian hama terpadu. 

2. Serangga dan Kebudayaan 

Dalam budaya Jepang, budidaya serangga merupakan hal umum yang sudah ada sejak dulu kala. Kumbang warna – warni dimanfaatkan dalam pembangunan kuil Tamamushi atau ‘Jewel Beetle’ Shrine.

Budaya Mesir Kuno, kumbang scarab muda muncul secara tiba – tiba dari liang mereka lahir. Serangga dianggap sebagai “Khepera” berarti “Dia Datang”. 

Indonesia sendiri, kemunculan bunyi tonggeret dianggap sebagai pertanda musim kemarau.

Selain itu, terdapat komunitas wayang berbasis serangga “Lima Gunung” dari Gunung Kidul. 

3. Serangga dan Manusia

Bagi manusia, serangga menganggu dengan cara merayap di tubuh, bau yang dikeluarkan tidak enak, menyebabkan kotoran di dalam rumah, bahkan gigitan langsung pada tubuh manusia.

Gigitan serangga mampu menyebabkan racun bahkan kematian. Contohnya fire ants menyebabkan gejala panas seperti luka bakar, pembengkakan, reaksi alergi,. 

Selain itu, serangga menjadi vektor penyakit pada manusia. misalnya saja kutu kepala dan kutu badan.

contoh paling terkenal yaitu vektor penyakit Demam berdarah ditularkan oleh nyamuk, penyakit cikungunya oleh nyamuk, penyaki malaria ditularkan oleh nyamuk. 

4. Serangga dan Produk Komersial

Paling terkenal yaitu madu yang dihasilkan oleh lebah. Selain madu, lebah juga menghasilkan Royal Jelly, propolis, Lilin lebah.

Lilin lebah atau Malam pada bahasa Jawa digunakan pada berbagai macam industri. Industrik Kain dan Komestik paling banyak memanfaatkan lilin lebah ini. 

Terkadang, kita hanya mengetahui bahwa serangga sebagai polinator yang baik untuk tanaman.

Namun, serangga juga dianggap sebagai lawan yang merugikan untuk tanaman para petani.



This post first appeared on Digstraksi, please read the originial post: here

Share the post

Serangga dan Manfaatnya di Muka Bumi

×

Subscribe to Digstraksi

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×