Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Setelah Akuisisi Persikota, Prilly Punya Banyak Tantangan Kedepan

Pecinta sepak bola nasional dikejutkan dengan kehadiran artis Prilly Latuconsina yang ikut meramaikan persepakbolaan tanah air.

Wanita yang saat ini menginjak umur 25 tahun secara resmi mengakuisisi Klub sepak bola Persikota Tangerang.

Keputusan yang dilakukan Prilly dibilang cukup mengejutkan karena tidak banyak wanita yang tertarik berkecimpung di dunia sepak bola.

Sebenarnya Prilly bukan satu-satunya artis yang terjun ke dunia sepakbola, sebelumnya ada Raffi Ahmad yang mengakuisisi Cilegon united serta Atta Halilintar yang bergabung dengan PSG Pati.

Hal yang menarik dibandingkan dengan Raffi dan Atta, Prilly memilih klub yang statusnya sedang berjuang di liga 3.

Persikota sendiri saat ini sedang  memperebutkan jatah lolos ke liga 2. Klub yang didirikan sejak 1994 ini namanya tidak sementereng Persita Tangerang yang berada di Liga 1.

Namun jika dilihat dari sejarahnya tim ini pernah menjadi juara divisi 2 pada kompetisi 1995-1996 dan juara divisi 1 pada musim 1996-1997.

Bahkan nama-nama besar seperti Rahmad darmawan, Jendri pitoy hingga Aliyudin pernah berseragam Persikota.

Hadirnya Prilly setidaknya akan membawa angin baru bagi Persikota, namun ada tantangan yang siap menanti untuk Prilly kedepannya. Apa sajakah tantangan kedepan yang akan dihadapi Prilly.

1. Pendanaan klub

Finansial klub menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam memimpin suatu klub. Masih banyak dijumpai tim-tim di liga Indonesia khususnya liga 3 memiliki kendala dalam pendanaan.

Prilly dalam press conference pasca mengakuisisi Persikota menjelaskan bahwa dia akan menyiapkan strategi partnership yang memungkinkan siapa pun dapat menjalin kerjasama dalam bentuk apapun dengan Persikota.

Status Prilly sebagai artis ternama di tanah air menjadi keuntungan tersendiri baginya untuk mencari patner dan tentunya menambah sponsor bagi klubnya.

2. Membangun manajemen yang solid

Klub yang sehat tidak hanya dilihat dari segi finansialnya saja melainkan juga cara pengelolaannya. Prilly kedepannya perlu membuat menajemen Persikota menjadi lebih solid lagi.

Perihal kebijakan klub hingga kemampuan manajemen untuk mensejahterakan pemain menjadi poin yang sangat krusial.

Setidaknya komunikasi dan menciptakan rasa kekeluargaan perlu secepatnya dibangun sebagai pondasi berjalannya klub.

3. Pembinaan skuad      

Satu hal lagi yang penting untuk dipikirkan oleh Prilly kedepan yakni masalah pembinaan skuad.

Persikota yang berada di liga 3 dengan regulasi yang ada mewajibkan pemain yang direkrut berada di wilayah Provinsi Banten.

Kesempatan ini bisa jadi ajang untuk mencari bibit baru pesepakbola daerah, tentunya dengan ditunjang fasilitas sarana dan prasarana yang mencukupi.

Regenerasi juga perlu diperhatikan mengingat Persikota juga memiliki tim U-17 yang berlaga di Piala Soeratin mereka juga memerlukan pembinaan yang sepadan dengan tim senior.

Itulah tantangan yang bisa jadi akan dilalui oleh Prilly kedepannya sebagai pemilik klub Persikota. Menarik untuk disimak gebrakan baru yang dapat dilakukan Prilly kedepannya untuk Persikota.



This post first appeared on Digstraksi, please read the originial post: here

Share the post

Setelah Akuisisi Persikota, Prilly Punya Banyak Tantangan Kedepan

×

Subscribe to Digstraksi

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×