Hidup itu tak selalu tentang kebahagiaan. Tatkala kita akan merasakan sedih dan tak baik – baik saja karena dalam permasalahan yang setiap manusia hadapi. Roda dalam kehidupanpun selalu berputar, kita tidak bisa meminta untuk tetap berhenti di fase kebahagiaan.

penyebab yang membuat kita tak baik- baik saja sangat beragam kareaa latar belakang permasalahan setiap Individu pasti berbeda . namun tidak bisa disepelekan begitu saja. Jika kita biarkan secara terus menerus aan berujung menjadi kefatalan bahkan bisa menjadi tombak awal penyebab terjadinya depresi.

Pada sebuah lirik lagu yang dipopulerkan oleh Fiersa Besari; mengajarkan kita memang rasa “Sedang tak baik – baik saja” itu sangat wajar kita temui dalam kehidupan kita, kita tidak bisa menghilangkannya dari perjalanan kehidupan kita tapi kida dapat meringankannya dengan mengetahui bagaimana cara menyembuhkan atau mengetahui cara untuk memulihkannya.

Move-on atau penyembuhan dari sesuatu rasa yang kurang meng-enak-an memanglah tak mudah, untuk rasa yang tergolong ringkan mungkin dapat diatasi hanya dengan liburan, makan makanan favorit, curhat ke orang terdekatdan sebagainya. Namun dalam kasus ini tergolong berat mungkin harus memahami bagaimana cara penyembuhan diri secara efektif seperti seni penyembuhan diri menurut dari para ahli atau harus dikonsultasikan langsung dengan psikologi sebagai upaya untuk penyembuhannya.

Rasa yang sedang tak baik- baik saja termasuk kesalah  satu bentuk psikologis, yang dimana tak terlihat namun terasa dan berlangsung lebih lama, dan buruknya, beberapa yang dapat membuat luka psikologi ini akan sembuh dengan sendirinya seiring dengan perjalanan waktu. Seorang Founder LOSTIDN, Agata Paskarista S Psi M Psi CPS menyebutkan bahwa pernyataan tentang luka psikologis akan hilang dengan berjalannya waktu tidaklah benar. Menurutnya, yang menjad penyembuh itu dari diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan, serta membentuk pikiran positif tentang apa yang terjadi didalam hidup ini.

Adapun cara penyembuhan diri sendiri, antara lainadalah dengan self love, yang dapat dilakukan dengan menyadari piiran negatif, merawat diri sendiri, merekonstruksi tujuan, dan menghargai atas pencapaian maupun keterbatasan diri. Dan yang terakhir adalah self compassion, yaitu kemampuan untuk memahami keadaan dan respon emosi diri atas penderitaan yang kita alami serta keinginan untuk menolong diri sendiri.