Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Pasar Modal Menyejahterakan Perekonomian Indonesia

Pasar modal di era milenium ini sudah mulai bereksistensi di Indonesia, bahkan tidak hanya kalangan menengah ke atas yang ikut memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya dengan berinvestasi di pasar modal. Pasar modal yang sedang berkembang ini sangat rentan terhadap tumbuhnya kondisi makroekonomi bahka kondisi ekonomi global dan pasar modal dunia.

Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara, karena pasar modal memiliki fungsi ekonomi yang penting. Pasar modal memiliki fungsi ekonomi karena mempertemukan dua macam manfaat, yaitu pihak yang memiliki dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (emiten), sehingga memberikan kemudahan.

Berbicara tentang pasar modal maka secara tidak langsung kita sedang membicarakan investasi. Dalam dunia pasar modal, kita dapat menemukan berbagai jenis surat berharga yang dapat diinvestasikan setiap harinya. Jenis surat berharga tersebut antara lain:

Saham

Saham adalah surat berharga yang membuktikan kepemilikan suatu perusahaan.

Reksa dana

Dapat disebut juga sebagai sarana investasi dan berfungsi sebagai wadah untuk menghimpun dan mengelola dana dari beberapa investor, yang kemudian dikelola oleh manajer investasi.

Obligasi

Lebih mudah bagi kita untuk mengidentifikasi obligasi sebagai surat utang. Kepemilikan surat utang dapat dialihkan, dan pemegangnya berhak memperoleh bunga dan melunasi utangnya dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Exchange Traded Fund (ETF)

Sekuritas ini sebenarnya memiliki kemiripan dengan reksa dana, namun EFT dapat diperdagangkan di bursa efek seperti saham.

Derivatif

Sekuritas ini disebut bentuk derivatif dari saham. Ada dua jenis pasar modal Indonesia, yaitu waran dan hak.

Pertumbuhan penduduk kelas menengah di Indonesia relatif tinggi. Pada tahun 2012, populasi kelas menengah Indonesia mencapai 134 juta orang atau sekitar 56,5% dari total populasi (Bank Dunia, Majalah SWA). Secara definisi, kelas menengah (consumer class) adalah sekelompok orang yang dapat melakukan kegiatan konsumsi dan investasi. Bahkan pada tahun 2030, Indonesia diperkirakan akan memiliki 135 juta orang yang termasuk dalam kelas menengah (consumer class) dan 113 juta orang yang termasuk dalam angkatan kerja terampil. dunia. Ekonomi terbesar di dunia (penelitian McKinsey 2012, dalam pengenalan FEUI oleh Friderica Widyasari Dewi, Direktur Pengembangan Bisnis di BEI).

Data statistik publik yang dikeluarkan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada bulan Januari 2021 menunjukkan peningkatan jumlah investor pasar modal yang signifikan. Data pada akhir tahun 2018 hingga akhir tahun 2019 menunjukkan kenaikan jumlah investor dari 1.619.372 menjadi 2.484.354. Peningkatan sebesar 53,41% ini masih lebih rendah dari data akhir tahun 2019 hingga 2020. Pada akhir tahun 2020, jumlah investor sudah mencapai 3.880.753 meskipun pandemi sedang berlangsung. Hal ini menandakan bisnis di pasar modal lebih menjadi pilihan masyarakat daripada bisnis real yang sedang terpuruk saat pandemi ini karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).Indonesia dapat mengubah masyarakatnya dari masyarakat berbasis tabungan menjadi masyarakat berbasis investasi. Hal ini tentunya akan berdampak pada perbaikan perekonomian Indonesia ke depan. (Mengutip dari laman Kementrian Keuangan Republik Indonesia)

Jadi, jika kita berinvestasi di masa pandemi Covid-19, apakah kita masih diuntungkan?

Sejak COVID-19 masuk ke Indonesia pada tahun 2020, permasalahan dalam negeri Indonesia silih berganti, terutama di bidang ekonomi. Banyak kegiatan ekonomi di Indonesia sendiri yang mengalami keterlambatan dan penurunan yang cukup serius, bahkan ada yang bangkrut. bantalan. Akibat dampak pandemi COVID-19, banyak orang kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Oleh karena itu, diperlukan upaya dan strategi dari pemerintah dan masyarakat sendiri untuk mengembangkan bagaimana perekonomian dapat pulih kembali. Baik berbisnis dalam bidang jasa dan komoditas atau berinvestasi di pasar modal.

Luo Qinghong, salah satu investor pasar modal terkenal yang sukses, berpendapat bahwa valuasi yang rendah saat ini adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di saham, karena pada saat situasi mulai stabil, hal ini dapat dijadikan sebagai motivasi untuk pengembalian yang tinggi di masa mendatang.

“Beli (saham) saat pandemi karena harga saham turun saat pandemi. Tentu harus perusahaan yang bagus dan murah. Nanti setelah pandemi selesai dan vaksin didistribusikan, harga saham juga akan naik,” ujarnya. Demikian dikatakan Sabtu (24 Oktober 2020) pada acara diskusi Capital Market Summit and Expo 2020.

Dengan adanya pasar modal diharapkan kegiatan perekonomian dapat meningkat, karena pasar modal merupakan salah satu sarana pembiayaan perusahaan, memungkinkan perusahaan beroperasi dalam jangkauan yang lebih luas, sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas



This post first appeared on Digstraksi, please read the originial post: here

Share the post

Pasar Modal Menyejahterakan Perekonomian Indonesia

×

Subscribe to Digstraksi

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×