Pelatih sekaligus mantan pemain bulutangkis legendaris asal Indonesia, Rexy Mainaky resmi menjadi bagian dari tim pelatih Malaysia. Pengumuman ini disampaikan melalui situs resmi Federasi Bulutangkis Malaysia (BAM). Pria 53 tahun tersebut akan bertindak sebagai Deputy Director of Coaching. Ia akan bekerja sama dengan Wong Choong Hann selaku Director of Coaching saat ini.
Teka-teki akan kepindahannya sudah mulai terdengar beberapa hari belakangan saat ia resmi meninggalkan Thailand. Sebelum berlabuh ke Malaysia, mantan pemain ganda putra andalan Indonesia ini adalah kepala pelatih Tim Nasional Thailand. Namun di bulan ini kontraknya dengan Federasi Bulutangkis Thailand (BAT) akan segera berakhir.
Setelah cukup lama mendampingi tim bulutangkis Thailand, ia kini melanjutkan karir kepelatihannya di Malaysia. Kedatangannya ke Malaysia bukan yang pertama kali. Jauh sebelum di Thailand, ia pernah tujuh tahun menjabat sebagai pelatih Malaysia di sektor ganda.
Rexy Mainaky merupakan mantan pemain bulutangkis yang namanya sudah sangat dikenal tak hanya di dalam negeri tapi juga di kancah dunia. Berpasangan dengan Ricky Subagja, ia meraih segudang prestasi selama berkarir sebagai atlet bulutangkis.
Penghargaan yang paling diingat tentunya adalah emas Olimpiade Atlanta 1996. Setahun sebelumnya, ia sukses meraih kejuaraan dunia bersama Ricky Subagja. Beberapa turnamen besar lainnya yang ia menangkan antara lain medali emas Asian Games (1994, 1998), piala dunia bulutangkis (1993, 1995, 1997), dan ikut serta memenangkan turnamen beregu Piala Thomas (1994, 1996, 1998, 2000).
Setelah sukses berkarir sebagai pemain, Rexy Mainaky terjun ke dunia kepelatihan. Ia sempat menjadi pelatih pasangan ganda campuran Inggris Gail Emms dan Nathan Robertson. Ia berhasil membawa pasangan tersebut memenangkan medali perak Olimpiade 2004, All England 2005 dan kejuaraan Dunia IBF tahun 2006.
Pria kelahiran Ternate ini juga pernah melatih sektor ganda di Malaysia. Kesuksesan terbesarnya di sana adalah membawa pasangan Koo Kien Keat dan Tan Boon Heong menjadi pasangan papan atas dunia. Di tangannya, pasangan tersebut sukses menyabet emas Asian Games di Doha tahun 2006.
Selanjutnya, ia meninggalkan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia pada tahun 2012 setelah tujuh tahun berkarir. Ia kemudian bergabung dengan Federasi Bulutangkis Filipina sebagai pelatih kepala. Setelah sekitar satu tahun di Filipina, ia kembali ke tanah air.
Pada tahun 2017, Mainaky meninggalkan jabatannya di PBSI dan bergabung dengan Federasi Bulutangkis Thailand (BAT). Di tahun 2018, ia membawa tim putri Thailand mencapai final Piala Uber untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.
Kepergian Mainaky dari Thailand yang sempat menimbulkan tanda tanya akhirnya terjawab ketika BAM mengumumkan kedatangannya. Bahkan penunjukkannya sebagai tim pelatih disambut oleh Presiden BAM, Tan Sri Mohamad Norza Zakaria.
“Penunjukkan ini merupakan integrasi dalam memperkuat kemajuan yang telah dibuat oleh Asosiasi beberapa tahun terakhir dalam mengejar kesuksesan”, Ucap Sang Presiden BAM.
“Rexy adalah pelatih yang baik dan berpengalaman dengan rekam jejak yang luar biasa. Dia akan diberikan KPI khusus untuk segera merevitalisasi dan lebih memotivasi sektor ganda muda kita. Saya menantikan kontribusi yang akan dia berikan dalam mengoptimalkan kinerja tim bersama dengan Choong Hann dan staf pelatih lainnya di saat kami terus membangun masa depan yang lebih kuat untuk bulutangkis Malaysia.” Lanjutnya.
Perekrutan Rexy Mainaky sebagai bagian dari tim pelatih di Malaysia menjadi hal yang menarik. Kesuksesannya di Malaysia patut untuk dinanti. Ia akan mulai bertugas di Akademi Badminton Malaysia (ABM) di Bukit Kiara pada 1 Desember 2021 mendatang.
Referensi:
- https://bam.org.my/news/official-bam-appoints-rexy-mainaky-as-deputy-director-of-coaching
- https://en.wikipedia.org/wiki/Rexy_Mainaky
