Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Perlu Tahu, Ini Siklus Terbentuknya Batu hingga Jenis-jenisnya

Ada yang berkepala batu? Berhati batu? Atau seperti cerita Malin Kundang, dikutuk jadi batu? Ya, semua yang ada di dunia ini selalu diliputi dengan benda yang bernama “Batu”.

Sumber gambar : pinterest

Mulai dari proses pembuatan rumah yang membutuhkan batu, perhiasan seperti cincin, hiasan, sampai penyakit pun menyangkut pautkan nama batu. Ah, ada apa dengan batu?

Tentunya batu adalah benda mati. Ia tidak memiliki nyawa serta pastinya bukan makhluk hidup, meskipun pada zaman dahulu nenek moyang kita memiliki keyakinan animisme dan dinamisme.

Batu merupakan suatu benda yang memiliki tekstur keras. Coba saja dipukul ke, eh maksudnya dilempar ke tembok saja, tentunya akan menghasilkan bunyi dan bekas di tembok rumah kalian yang tidak bisa hilang. Kecuali jika kalian membeli semen lagi untuk menambalnya. (Adegan ini berbahaya, jangan dipraktikkan sembarangan. Apalagi ke rumah tetangga, atau sampai terkena orang lain hingga diri sendiri).

Ya, batu. Di lingkungan sekitar kita ada banyak jenis dan bentuknya, fungsi dan kegunaannya, serta warna dan namanya. Bahkan kita juga diajari hal tersebut dalam mata pelajaran IPA saat duduk di bangku sekolah dasar hingga di pelajaran geografi pada jurusan IPS waktu SMA. Atau ada yang kuliah jurusan geografi? Wah, boleh nih share ilmunya di kolom komentar. 🙂

Sumber gambar : pinterest

Baiklah, berikut ini proses siklus terjadinya batuan seperti yang sudah penulis lansir dari ilmugeografi.com.

1. Kristalisasi Magma

Magma merupakan unsur pertama penyebab terjadinya batuan karena ia merupakan bahan pokoknya. Awal terbentuknya batuan ya berasal dari proses pengkristalan magma ini. Sebagian besar magma terbentuk di batas lempeng bumi. Magma yang beku lalu akan membentuk kristal atau mineral. Inilah yang disebut dengan kristalisasi. Kristal magma ini banyak ditemukan di gunung berapi yang sedang erupsi. Lantas jika sudah keluar dari dalam gunung, ia akan membeku ketika sampai di permukaan tanah. Jenis batuan yang berasal dari magma yang membeku ini lalu disebut dengan batuan beku.

Batuan beku di permukaan biasanya menjadi jenis batuan ekstrusif, sedangkan magma beku yang belum sampai ke permukaan dikenal dengan jenis intrusif.

2. Pengangkatan dan Pelapukan

Proses pelapukan paling sering terjadi pada batuan ekstrusif. Proses pelapukannya pun lebih cepat karena terkena langsung oleh cuaca serta atmosfer bumi. Batuan-batuan yang ada di bawah permukaan tanah pun bisa mengalami proses pelapukan, tapi mesti melalui proses pengangkatan terlebih dahulu ke atas permukaan tanah. Caranya dengan proses tektonik, lantas lapisan batuan yang di atasnya pun juga mesti hilang dahulu oleh suatu proses yang disebut erosi. Barulah jika sudah berada di muka bumi, pelapukan pun bisa terjadi.

Batuan akan lapuk oleh air, udara, angin, organisme, dan lain sebagainya. Yang lantas akan menjadi material sedimen lewat erosi.

3. Proses Erosi

Tentu saja, yang paling berperan adalah unsur air jika kita sedang berbicara terkait erosi. Ada abrasi, ada erosi. Tapi kita akan bahas saja yang erosi.

Erosi merupakan proses pengikisan tanah oleh air yang biasanya terjadi di sungai-sungai. Nah, batu-batu yang bersarang di sana akan ikut lapuk dan terbawa arus menuju tempat lainnya. Ke mana? Ke mana saja tujuan akhir batu tersebut dibawa arus hingga berkumpul menjadi satu alias semakin banyak dan mengeras bersama. Lanjut.

4. Pengendapan serta Jadi Batuan Sedimen

Sumber gambar : pinterest

Material-material yang sudah berkumpul menjadi banyak tadi lantas akan mengendap di suatu lokasi hingga mengeras. Pengerasan inilah yang akan membuat batu berjenis batuan sedimen. Ya, dikutip dari ilmugeografi.com “…dalam material sedimen muda akan mengubur endapan yang lebih lama (tua). Kemudian tekanan yang dihasilkan akan membuat endapan lama ini menjadi kompak. Ketika air bergerak dan masuk ke dalam material sedimen, maka mineral kalsit dan silika yang terlarut akan terendap dan mengisi rongga antar butir yang bertindak sebagai semen yakni merekatkan butiran sedimen antar satu dengan yang lainnya.”

5. Berubah Jadi Metamorf

Melanjutkan kisah bebatuan sedimen yang sudah banyak berada di bawah muka bumi, batuan beku intrusif pun juga ada di bawah sana (di bawah permukaan bumi). Saat batu yang di bawah permukaan bumi tidak tersingkap menuju atas permukaan saat terjadinya proses pengangkatan maka, bebatuan itu akan terkubur jauh lebih dalam, lebih dalam lagi. Tambah dalam akan semakin besar pula kemungkinan terpapar suhu serta bertekanan tinggi yang terhasilkan dari kompresi tektonik. Juga energi panas dari dalam bumi sana, yang selanjutnya bisa mengubah batuan itu.

Batuan yang sudah berubah tersebut di bawah muka bumi yang disebabkan oleh paparan suhu, tekanan, juga kontak magma disebut dengan batuan metamorf atau batuan malihan.

6. Kembali Jadi Magma

Namanya juga siklus. Perputaran. Setelah proses yang panjang tadi, akhirnya bebatuan ini kembali ke wujud asalnya lantas jadi batu lagi seperti perjalanannya tadi.

Oke lah para pembaca digstraksi sekalian, itu tadi info terkait terbentuknya batu. Dan, semoga bermanfaat. Maaf jika ada kesalahan yang terkandung di dalamnya. Sampai jumpa lagi 🙂

Referensi :

https://ilmugeografi.com/geologi/proses-terjadinya-siklus-batuan



This post first appeared on Digstraksi, please read the originial post: here

Share the post

Perlu Tahu, Ini Siklus Terbentuknya Batu hingga Jenis-jenisnya

×

Subscribe to Digstraksi

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×