Sebelum eranya Bus Premium, di Indonesia sendiri lebih banyak mempergunakan bus buatan Jepang lebih dikenal dengan medium. Bus bermesin 7.000-an cc 4 silinder, seperti Hino A215 bermesin depan, R260 dan R285 bermesin belakang. Hino memang saat itu merajai pasar bus Indonesia, khususnya bus malam dengan medium duty.
Namun untuk bus tipe Premium duty dengan kapasitas silinder 11.000 cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 430 dk dan torsi 2.000 nm dengan transmisi 12 gigi.
saat ini merajai bus Indonesia yang merupakan merek bus Eropa, dengan Sasis Bus Premium berpenggerak 6×2 yang dipergunakan di Indonesia saat ini dirajai oleh tiga merek ternama Eropa, yakni Mercedes-Benz, Scania dan Volvo. Pabrikan Eropa lainnya, MAN pun saat ini juga ikut menyusul segmen sasis bus premium di Indonesia.
Berbicara soal sasis, sasis bus premium duty memiliki tiga as roda yang banyak beredar di Indonesia yaitu Scania K410 iB, Mercedes Benz OC 500 RF 2542, dan Volvo B11R – 430 HP. Anggapannya adalah dengan sasis premium penumpang merasakan lebih prestise dan nyaman dibanding yang biasa
Alasan mengapa bus dengan segmen premium duty merk Eropa lebih disukai di Indonesia sekarang ketimbang pabrikan sebelumnya, karena pada umumnya pabrikan dari Eropa ini banyak yang menyuguhkan mesin berkapasitas besar.
Selain sangat nyaman bus dapat melaju dengan suspensi yang nyaman dan cepat karena kapasitas nya mesinnya cukup besar, cocok untuk melakukan perjalanan jarak jauh. Di Indonesia sendiri bus jenis ini perlahan mulai dbanyak peminat meski dengan harga sangat tinggi, namun mereka rela merogoh kocek mereka demi kemajuan perusahaan mereka.
