Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Menikmati Tradisi Teh Patekoan di Pantjoran Tea House Sembari Merakit Stick Es Krim

Bukan hanya es krimnya saja yang Anda nikmati, bahkan stick-nya pun bisa menjadi benda-benda kerajinan tangan  yang multiguna. Ilmu kreativitas ini bisa didapatkan di workshop “Geometric Popsicle” by Nirwanart Project yang akan diadakan Sabtu (13/01) di Pantjoran Tea House, Jalan Pancoran Raya No 4-5 Glodok Jakarta Barat.

Stick es krim yang biasanya hanya dibuang ke tong sampah kini dapat menjadi rak dinding, vas, tempat menyimpan handuk, bingkai foto dan benda-benda kerajinan lainnya. Tips dan trik membuat benda-benda ini akan dipelajari sambil menikmati tradisi teh patekoan di Pantjoran Tea House.

Alat dan bahan yang dibagikan selama sesi workshop bisa dibawa pulang untuk dikreasikan di rumah. (Foto: Dok. hometalk.com)

Lokasi dan desain arsitektural yang menarik serta nilai historis bangunan dan sejarah yang tercatat di Pantjoran Tea House, membuat Nirwanart tertarik untuk membuat workshop di bangunan yang dulunya adalah Apotheek Chung Hwa. Ada tradisi yang melekat erat di Apotheek Chung Hwa (sekarang Pantjoran Tea House) zaman dulu, dimana ada kebiasaan membagikan teh gratis yang dilakukan oleh pemiliknya Kapiten Gan Djie dan istrinya di zamannya dulu. Tradisi yang sarat filosofi ini akan menjadi salah satu materi yang mengisi rangkaian workshop “Geometric Popsicle”.

Tradisi membagikan teh gratis yang diteruskan oleh Pantjoran Tea House (Foto: Jacky Rachmansyah)

“Sudah 1,5 tahun kami (tim Nirwanart—red) mengadakan workshop baru kali ini juga diadakan di daerah Kota dan sepertinya bakal jadi kombinasi yang menarik kalau diadakan di Pantjoran Tea House,” jelas Tata Operation Manager dari Nirwanart menambahkan.

Baca juga 5 Hal yang Bisa Kamu Temui di Gedung Olveh

Menurut Tata, selama ini Nirwanart lebih sering mengadakan workshop di mall, kali ini dengan pemilihan tempat yang berbeda bisa jadi membawa atmosfer baru untuk merangsang proses kreativitas lebih lagi.

Susah-susah gampang membuat benda kerajinan dari stick es krim dan butuh waktu yang tidak sebentar dikarenakan proses pengeringannya yang cukup lama, ”Butuh 2- 3 jam untuk membuat satu karya, tambah Tata.

Sejatinya workshop “Geometric Popsicle” ini tidak hanya merangsang kreativitas menggunakan barang-barang bekas untuk kebutuhan pribadi saja tetapi juga kesempatan untuk belajar berwirausaha. Bukan tak mungkin kalau dipelajari dan digeluti benar-benar, bisa menambah keahlian baru.

Baca juga Menyambut Aktivasi Gedung Cipta Niaga dan Kerta Niaga

Contoh karya yang akan dibikin untuk workshop selanjutnya, 27 Januari 2018 mendatang. (Foto: Dok. Nirwanart)

Sebenarnya ada banyak material yang bisa digunakan untuk membentuk benda kerajinan, selain stick es krim, di minggu depannya lagi (27/01) akan digelar workshop sama dengan menggunakan material kertas (paper flowers). Informasi selengkapnya mengenai acara ini bisa dibaca di sini.

The post Menikmati Tradisi Teh Patekoan di Pantjoran Tea House Sembari Merakit Stick Es Krim appeared first on Sarasvati.



This post first appeared on Seni Rupa, please read the originial post: here

Share the post

Menikmati Tradisi Teh Patekoan di Pantjoran Tea House Sembari Merakit Stick Es Krim

×

Subscribe to Seni Rupa

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×