Microphone condenser |
Karakteristik mic yang khas ini lah yang membuat mic jenis yang satu ini terbilang spesial untuk hal hal yang seperti saya sebutkan diatas.
Ditemukan pada tahun 1916 di Bells lab,hingga kini mic condenser tetap menjadi tandingan microphone dynamic.
Meskipun dilihat dari segi harga mic condenser ini memiliki harga yang jauh lebih mahal dari pada dynamic microphone,namun pengaplikasiannya yang spesial membuat mic ini tetap memiliki tempatnya tersendiri.
Perbedaan antara mic dynamic dan condenser terletak pada penggunaan power suply yang dibutuhkan oleh mic condenser,atau biasa disebut phantom power pada sejumlah peralatan seperti mixer maupun DI box.Namun sekarang dipermudah dengan adanya tempat penyimpanan baterai yang tertanam didalam body microphone ini.
Beberapa merk dagang terkenal seperti Rode,Sennheiser,AKG,audix, neuman serta Shure pun berusaha membuat microphone condenser yang berkualitas agar para pecintanya dapat mengenali karakter yang dimiliki sang produsen yang ternama tersebut.
Lalu apa sih yang membuat microphone condenser ini menjadi spesial?
- memiliki respons frekwensi dan transient yang lebih baik dari pada dynamic microphone.
- memiliki gain yang lebih besar dan memiliki respon yang lebih baik pada tingkat kekerasan suara atau loudness.
- karena spesifikasinya lah yang menjadikannya microphone wajib recording studio.
Seiring dengan kemajuan dalam terobosan pembuatan mic condenser,beberapa pabrikan second level pun ikut bersaing dipasaran mic condenser ini,sebut saja Samson,behringer,jts,dan beberapa merk dari negeri tirai bambu pun ikut meramaikan pasar microphone condenser ini.
Sehingga menambah pilihan buat kita untuk membeli produk yang lebih ekonomis.Namun jika anda ingin mengenal lebih jauh mengenai dynamic microphone mungkin artikel yang berjudul 3 microphone paling dikenal diindonesia bisa menjadi referensi anda
Sekian dari saya,semoga artikel saya kali ini dapat menambah wawasan kita tentang microphone condenser.
Terima kasih.
