Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Mengenal Karakteristik dan Manfaat Kayu Matoa

Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kayu terbesar di dunia. Hal itu bukan tanpa alasan, mengingat di Indonesia ada lebih dari 4 ribu jenis pohon kayu. Akan tetapi, yang ideal digunakan untuk industri perkayuan itu hanya terdiri 200 jenis pohon saja.

Nah, secara kebetulan juga pada kesempatan kali ini akan membahas salah satu jenisnya yang bernama kayu Matoa. Tanpa banyak panjang lebar lagi, mending kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.

Sekilas Tentang Pohon Matoa

Matoa atau yang bahasa ilmiahnya adalah Pometia Pinanata, merupakan buah tropis dengan bentuk lonjong yang kulitnya berwarna hijau, hijau kekuningan, dan kuning kemerahan. Pohon Matoa termasuk kedalam jenis pohon besar, yang mana ia dapat tumbuh dengan ketinggian mencapai 18 meter dan berdiameter 100 cm.

Menurut informasi yang di dapat, pohon matoa akan berbuah sekali dalam kurun waktu 1 tahun. Ia juga akan menumbuhkan bunga sekitar bulan Juli hingga Oktober, lalu berbuah 3 – 4 bulan setelahnya. Pohon matoa itu sendiri tersebar di seluruh dataran rendah hingga ketinggian 1200 mdpl di wilayah Indonesia Timur, khususnya di tanah Papua.

Umumnya pohon matoa akan tumbuh dengan baik di kondisi tanah kering atau tiak tergenang air, dengan lapisan bawah tebal. Dengan kata lain, pohon matoa sangat cocok tumbuh di kawasan yang memiliki curah hujan tinggi sekitar lebih dari 1200 mm per tahun

Tak hanya tumbuh subur di pedalaman Papua, pohon matoa juga bisa kita temui di wilayah Indonesia Timur lainnya seperti Maluku dan Sulawesi. Bahkan, pohon matoa pun tumbuh subur di tanah Jawa lho. Ya, hal itu dikarenakan pohon matoa dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan tahan terhadap serangan berbagai jenis serangga.

Baca Juga : Mengulas Seluk Beluk Kayu Trembesi

Adapun dua jenis buah matoa yang ada di Papua, seperti buah matoa kelapa dan matoa papeda. Tak hanya berbeda dari namanya saja, kedua jenis pohon matoa tersebut juga memiliki ciri khas tersendiri. Daging buah matoa kelapa memiliki tekstur yang cenderung kenyal seperti rambutan, dengan ukuran 2,2 cm – 2,9 cm, serta ukuran bijinya sekitar 1,25 cm – 1,4 cm.

Berbeda dengan buah matoa papeda yang tekstur dagingnya agak lembek dan lengket, dan ukuran diameternya yang mencapai 1,4 cm – 2 cm.

Karakteristik Kayu Matoa

Pohon matoa dapat menghasilkan kayu yang berwana khas. Pada bagian gubal (lingkar luar kayu) dan terasnya (lingkar dalam kayu), memang tidak ada perbedaan yang signifikan. Hal itu terlihat dari bagian gubalnya yang tampil dengan warna lebih muda ketimbang bagian terasnya.

Kendati demikian, secara keseluruhannya tampil dengan warna kelabu muda atau merah kecoklatan. Warna tersebut tampak terlihat indah yang serasi dengan pola serat kayunya berbentuk lurus.

Untuk tingkat kekuatannya, Kayu Matoa ini termasuk kedalam kelas II dan kelas III. Sedangkan untuk tingkat keawetannya, ia termasuk kedalam kelas III. Itu artinya, tingkat keawetan kayu matoa tidaklah begitu baik.

Artikel Menarik Lainnya : Mari Berkenalan Dengan Kayu Albasia

Kendati demikian, bukan berarti juga bahwa kayu matoa ini tidak bisa dimanfaatkan untuk industri perkayuan lho. Guna meningkatkan keawetannya, maka kayu matoa ini akan diberi obat pengawet seperti Biocide.

Jika dinilai dari potensi kembang susutnya, kayu matoa ini termasu jenis kayu dengan kembang susut medium. Adapun daya rekatnya sendiri yang tergolong rendah hingga sedang, namun memiliki tingkat kekerasan yang tinggi.

Meskipun level medium, namun proses pengerjaan kayu matoa ini terbilang cukup mudah lho. Lantas, kayu matoa tersebut dimanfaatkan untuk apa saja?

 Berbagai Pemanfaatan Kayu Matoa

Untuk Produk Mebel

Manfaat pertama kayu matoa yang akan dibahas, yakni untuk pembuatan produk mebel. Mulai dari buffet, meja, lemari, rak, kursi, dan lain sebagainya.

Untuk Produk Kerajinan

Selain produk mebel, kayu matoa juga kerap dimanfaatkan untuk produk kerajinan seperti hiasan dinding, jam, pigura, dan masih banyak lagi.

Untuk Konstruksi Bangunan

Manfaat berikutnya dari kayu matoa yang harus kalian ketahui, yakni untuk pembuatan konstruksi bangunan seperti kusen, daun jendela, pintu, dinding kayu, dan lantai kayu.

Nah, untuk anda yang ingin tahu informasi seputar produk lantai kayu

silahkan klik -> Harga Lantai Kayu

Proses Budi Daya Pohon matoa

1. Pembibitan

Bibit buah matoa dihasilkan dari bijinya. Untuk mendapatkan kualitas yang baik, biasanya biji buah matoa akan di rendam dalam air. Setelah mendapatkan kualitas yang baik, maka biji matoa akan di jemur agar membuatnya tidak busuk.

2. Media Tanam

Pada tahap penanaman, biji matoa bisa menggunakan polybag yang telah diisi dengan tanah humus dan pupuk alami (kandang dan kompos). Sesudah bijinya tertanam, maka ia harus terhindar dari panas matahari secara langsung.

Dengan kata lain, bibit matoa harus di tanam di tempat yang teduh, kemudian lakukan penyiraman setiap hari. Jika tunasnya sudah mulai tumbuh, pindahkan ke polybag lain yang juga sudah berisi tanah humus dan pupuk alami.

Agar hasilnya lebih maksimal, maka lakukan cara tersebut secara berulang sampai usia bibit matoa mencapai 5 bulan. Setelah itu, tanaman matoa bisa dipindahkan ke lahan tanam yang lebih luas lagi.

3. Pencangkokan

Untuk mendapatkan bibit berkualitas, kita juga bisa menanam matoa dengan metode cangkok. Hasilnya, system pencangkokan ini bisa dipanen setelah usianya mencapai 4 tahun. Adapun mengenai proses pencangkokannya seperti berikut :

  • Memilih pohon matoa yang menghasilkan buah manis dan banyak
  • Membuat sayatan melingkar pada dahan pohon untuk menghilangkan kambiumnya
  • Membungkus hasil sayatan tersebut dengan tanah atau sabut kelapa
  • Tunggu sampai akar matoanya tumbuh, lalu pindahkan ke polybag lain setelah akarnya tumbuh
  • Ketika matoa telah sampai di usia muda, segera pindahkan ke lahan tanah

4. Proses Perawatan

Guna mendapatkan panen yang maksimal di kemudian hari, maka pemantauan kebun matoa bisa dilakukan dengan penyulaman (jika ada bibit yang rusak). Perawatannya bisa dimulai daengan cara penyiraman setiap hari, serta pemerian pupuk setiap 2 bulan sekali.

Disamping itu, gulma dan rumput yang tumbuh di sekitar buah matoa juga harus dibersihkan. Masih belum habis, kita pun harus melakukan pemangakasan atau pemotogan agar pertumbuhan cabang matoa bisa lebih maksimal.

5. Penyakit Umum Pada Bibit Matoa

Pada dasarnya, kebun matoa ini sangat beresiko terhadap serangan serangga dan hewan lain, seperti lalat daun, kekelalawr, tawon, dan lain sebagainya. Untu mengatasi masalah tersebut, kita bisa mensiasatinya dengan melakukan pembungkusan buahnya saat mendekati masa panen, kemudian lakukan penyemprotan insektisida.

Bukan hanya itu, pohon matoa juga bisa mengalami penyakit bunga dan buah yang rontok lho! Biasanya masalah tersebut dikarenakan kekurangan nutrisi, seperti pupuk dan air.

Demikianlah ulasan singkat seputar kayu matoa dan seluk beluknya, sehinga bisa kita jadikan sebagai penambah wawasan.



This post first appeared on Harga Lantai Kayu Per Meter, please read the originial post: here

Share the post

Mengenal Karakteristik dan Manfaat Kayu Matoa

×

Subscribe to Harga Lantai Kayu Per Meter

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×