Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Kiat Mengajak Anak Bertamu

Dailykirukkal - Kiat Mengajak Anak Bertamu, anak merupakan amanat yang harus mendapatkan didikan secara maksimal hingga dia mampu mandiri dan membawa diri dalam pergaulan hidupnya, baik selama masa kecil maupun untuk masa mendatang. Dalam hal ini, tentunya peran orang tua sangat dibutuhkan. Dan salah satu pendidikan yang sangat baik bagi anak-anak adalah mengajak mereka bertamu atau bersilaturahim. Saat mengajak mereka bersilaturahim ataupun sedang bertamu ke rumah orang, sering anak-anak kita rewel, menangis, atau meronta-ronta, ingin pulang dan tidak mau ikut. Sikap orang tua pun langsung sigap mengeluarkan mainan atau langsung menggendong anak ke luar dan jalan-jalan di lingkungan sekitarnya. Dengan cara itu, biasanya anak tidak rewel lagi.

Mengajak Anak Bertamu



Yang jelas biasanya, anak yang berumur masih balita menunjukan perilaku seperti itu. Betapapun rewel di rumah orang kerap membuat orang tua merasa terganggu, terkadang juga tak enak hati dengan tuan dan nyonya rumah. Memang sikap rewel ini merupakan sebuah ekspresi dari ketidaknyamanan atau keterancaman psikologi dari seorang anak menghadapi lingkungan baru. Reaksi tersebut merupakan juga suatu reaksi yang manusiawi. Sebab secara psikologis ada dua kemungkinan yang terjadi, mungkin dia akan mendekat atau malah lari menjauhi objek baru tersebut. Yang paling ringan adalah ketika diajak berkunjung kerumah orang atau bisa juga sebelum diajak pergi anak memang sudah tidak mau berada dalam lingkungan yang belum dikenalnya itu. Yang paling kerepotan ini jangan membuat kita jera mengajarnya mengunjungi teman dan kerabat. Pengalaman itu amat berguna dalam mengembangkan keterampilan sosial anak. Berikut ini kiat untuk menghadapi si kecil saat ia tengah kesal dan rewel di rumah orang, diantaranya:

  1. Sebaiknya orang tua tidak memaksakan diri berlama-lama bertamu. Saat menjauhkan anak sementara dengan rumah, ia harus ditemani salah satu orang tuanya.
  2. Berikanlah anak makanan dan minuman dingin yang dapat menyejukannya.
  3. Perkenalkan anak dengan anak-anak tuan rumah atau di sekitarnya yang seumur,
  4. Dengan arif dan sabar terangkanlah atau berilah pengertian pada anak. Belai anak dengan lembut dan ajaklah jalan-jalan ke sekeliling rumah.
  5. Bila memungkinkan tuan rumah memberikan mainan, hiburan atau memutarkan film anak-anak agar si anak merasa terhibur. Setelah merasa terhibur dan nyaman biasanya anak betah diajak bertamu.
  6. Bila semua langkah diatas sudah dilakukan dan anak tetap rewel berarti orang tua harus segera nengajaknya pulang. Sebagai intropersi diri, pengalaman itu menunjukan bahwa ternyata adaptasi sosial si anak belum berkembang baik.

Anak -anak sering juga menunjukan sikap yang tiba-tiba diam saat diajak berkunjung ke rumah orang lain. Ada juga anak yang mengalihkan perhatian orang tua supaya tidak diajak masuk kedalam rumah yang akan dikunjungi atau mendesak agar segera pulang. Hal ini terdorong oleh dua penyebab kerewelan anak tersebut, yakni faktor internal dan eksternal. Pertama, faktor internal bisa dilihat dari perkembangan atau pertumbuhan psikologis anak dalam hal emosional dan sosialnya. Ada anak pada usia tertentu, 2tahun misalnya, tidak masalah diajak bertamu memasuki tempat, bangunan, dan rumah siapapun yang belum dikenalnya. Tapi ada juga anak seusia yang sama rewel ketika diajak bertamu. Ini menunjukan bahwa dari segi internal anak memiliki perkembangan psikologis yang berbeda.

Yang perlu di ingat bahwa tiga tahun dalam kehidupan anak merupakan masa paling sensitif. Sebab, pada usia itu terjadi perkembangan otak dan kehidupannya yang akan sangat menentukan masa mendatang. Jaringan otak anak yang mendalatkan banyak stimulasi akan berkembang mencapai 80% pada usia tiga puluhan. Anak yang mempunyai kematangan perkembangan emosional dan sosial yang bagus biasanya mempunyai tingkat adaptasi yang baik terhadap lingkungannya, sedangkan anak yang merasa terancam atau tidak nyaman dengan lingkungannya biasannya rewel. Sementara itu, faktor eksternal bisa jadi terletak pada lingkungan atau rumah yang dikunjugi itu tidak nyaman bagi sang anak. Misalnya, rumahnya jauh berbeda, besar dan menakutkan dibandingkan tempat sehari-hari yang biasa di tempatinya.

Tapi yang terpenting sebenarnya adalah suasana sosial, bukan semata lingkungan fisik. Sebab, bisa jadi anak enggan ketika diajak berkunjung ke rumah seseorang, tetapi ketika menemukan suasana yang menyenangkan, ramah, aman dalam bertamu ia tak lagi rewel. Hal tersebut sangat bergantung dengan kemampuan adaptasi sosial anak terhadap lingkungannya juga. Selain itu, orang tua kerap jengkel ketika sang anak rewel di rumah orang. Kerewelan itu, sebenarnya merupakan ekspresi komunikasi  kepada orang tua dan orang dewasa yang ada di sekitarnya. Seolah-olah dia mengatakan "Saya merasa tidak aman dan nyaman di tempat ini". Pada usia di bawah lima tahun, anak belum mampu untuk mengunkapkan pikiran dan perasaannya dengan bahasa verbal tapi lebih pada sikap dan bahasa tubuh. Bentuk media komunikasi yang paling dikenal anak untuk menyatakan ketidaknyamanan terhadap lingkungannya dengan sikap rewel dan menangis.

Baca Juga : Menyiapkan Anak Cerdas Ber IQ Tinggi

Kerewelan anak samgat tergantung pula dari kesiapan psikologis anak untuk memasuki suatu lingkungan yang baru baginya. Di sinilah peran orang tua bisa menentukan apakah anaknya berkembang secara wajar atau terbelakang. Orang tua yang bijak harus memberikan fasilitas, stimulasi perkembangan anak. Misalnya, ketika ada tamu, orang tua dengan lembut dan tidak memaksa mengajak anak berkenalan. Selain itu orang tua hendaknya sedini mungkin membiasakan mengajak anaknya bersilaturahim dengan tetangga atau orang-orang yang ada di sekitarnya. Hal ini biasanya anak akan lebih mampu semakin siap mental beradaptasi dengan lingkungan anak-anak maupun orang dewasa. Oleh sebab itu, komunikasi yang terbangun dengan baik dalam keluarga pun, turut membantu perkembangan sosial dan kematangan emosional sang anak. Tidak jadi soal lingkungan eksternal yang tidak baik asalkan raktor intern dan kematangan psikologis anak sudah terbina dengan baik, maka biasanya anak akan mudah diajak berinteraksi sosial ke dalam lingkungan apapun.


This post first appeared on Daily Kirukkal, please read the originial post: here

Share the post

Kiat Mengajak Anak Bertamu

×

Subscribe to Daily Kirukkal

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×