Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Iman besar dalam bocah kecil


 
Film ini adalah salah satu film favorit penulis. Faktor utamanya adalah karena Film Ini termasuk film yang sarat dengan pesan moral positif dan konflik nya "ramah".

Jika dilihat dengan sudut pandang luas, pesan dalam film ini harusnya bisa diterjemahkan secara universal oleh semua penonton tanpa harus terkotakan kepercayaan. Film ini mengajarkan dua hal penting, yaitu saling mengasihi dan memiliki -sedikit saja- kepercayaan. Dan, memakai karakter utama seorang anak kecil tentu bukan tanpa tujuan.

Penulis memiliki versi sendiri mengapa film ini memakai karakter anak kecil, yaitu ada perbedaan lebar antara anak kecil dan orang dewasa pada masalah percaya. Sebagai anak kecil ketika diajarkan sesuatu, begitu mereka akan sesuatu, mereka akan percaya penuh meski secara logika dewasa sangat tidak mungkin.

Berbeda dengan mereka yang sudah dewasa, pemikiran mereka akan dipenuhi oleh logika yang mengalahkan kepercayaan sendiri. Semua ayat-ayat suci tentang mujizat, terasa berat diterima dengan logika dunia dan usia dewasa.

Pemikiran yang dilempar, ketika seseorang anak kecil mempercayai sesuatu, melakukan hal tersulit demi impiannya, bisa jadi merupakan momen menggelikan bagi usia dewasa. Ironisnya, justru iman anak kecil lah yang merupakan iman paling kuat. Maka dari itu, jangan mengotori iman anak kecil dengan menanamkan hal negatif.

Dari sisi alur cerita, film ini mampu menyelipkan momen emosional yang menipu. Bagus dan cerdas.

Keseluruhan, film yang ramah. Sarat dengan pesan moral positif. Alur cerita ringan dan cerdas.

*Trivia: Little Boy adalah nama bom atom yang dijatuhkan Amerika ke Nagasaki dan Hiroshima di Jepang.


Little Boy (2015) - 7/10


This post first appeared on Jurnal Film, please read the originial post: here

Share the post

Iman besar dalam bocah kecil

×

Subscribe to Jurnal Film

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×