Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Alexander Fleming, Sang Pekerja Tekun, Penemu Penisilin

Warta IPTEK - Anda punya luka kecil atau besar? Hati-hati saja karena luka kecil, apalagi besar kalau didiamkan akan terjadi infeksi. Segeralah diobati! Jika tidak, berbahaya sekali! Luka kecil/besar itu bisa dihinggapi makhluk hidup amat kecil yang hanya bisa dilihat melalui mikroskop.

Makhluk renik itu tak lain adalah mikroba. Mikroba yang merugikan bisa menimbulkan begitu banyak penyakit dan pembusukan berupa infeksi. Mikroba menyerang luka, menyebabkan meluasnya infeksi yang dapat membunuh seorang manusia dalam beberapa hari saja. Bahkan, tusukan jarum atau sayatan kecil yang terinfeksi pun dapat menyebabkan kematian.

Mikroba terdapat dalam beberapa bentuk. Ia menguasai, melemahkan, atau meracuni tubuh manusia, yang kadang-kadang sampai menyebabkan kematian. Mikroba dalam bentuk bulat yang tumbuh berupa rantai yang diberi nama streptococcus merupakan mikroba yang ganas, cepat menyebar, dan menyebabkan penyakit yang mematikan. Streptococcus yang ganas ini pernah hidup pada tubuh Harry Lambert, seorang pasien di rumah sakit St. Marry London pada tahun 1942.


Laki-laki itu seperti menunggu saat-saat kematiannya. Kegelisahan dan igauan dalam perjuangannya melawan demam yang sangat hebat kerap muncul di setiap malam-malamnya. Lambert begitu tersiksa oleh kejang-kejang dan sedakan-sedakan yang tak dapat dikendalikannya. Ia tak sadarkan diri; jatuh dalam keadaan koma.

Salah seorang dokter yang menangani kasus Harry Lambert adalah dokter Alexander Fleming. Seperti dokter-dokter lainnya, ia tahu apa yang sebenarnya terjadi pada diri Harry Lambert. Ya, mikrobalah yang telah menyerang tubuh Lambert.

Dengan menggunakan sebuah jarum berlubang dan alat suntik, Fleming mengeluarkan cairan encer yang melapisi sumsum tulang belakang Lambert. Kalau ia menderita meningitis, mikroba pasti akan terlihat dalam cairan tersebut. Dan betul saja, terdapat mikroba yang mematikan di dalam tubuh Harry Lambert.

Alec, begitu panggilan Alexander Fleming, dengan tekun mencoba menolong pasiennya itu. Ia mencoba meminta bantuan kepada kedua temannya yang berada di Oxford, Howard Florey dan Ernst Chain. Dan mereka berhasil hingga akhirnya tahun 1945 ketiganya mendapat hadiah Nobel.

Alexander Fleming lahir pada 6 Agustus 1881 di rumah terpencil di daerah pertanian Lochfield Skotlandia. Ketika berusia tiga belas tahun, ia meninggalkan daerah terbuka Skotlandia dan memasuki London yang hiruk-pikuk dan penuh dengan asap. Ia diajak kakaknya, Tom untuk melanjutkan sekolah di London. Alec belajar di Politeknik Regent Street, tempat yang menyediakan kelas-kelas dengan bayaran rendah untuk orang-orang yang ingin belajar. Ketika berusia enam belas tahun itu, Alec telah lulus ujian, tetapi ia tidak punya bayangan pekerjaan apakah yang sebenarnya diinginkannnya.

Begitu ada tawaran pekerjaan dari perusahaan pelayaran America Line, Alec menerimanya. Pekerjaannya adalah menyalin dokumen dengan tangan, mencatat keuangan, dan perincian-perincian penumpang dan barang muatan. Ia bekerja sangat hati-hati, namun ia merasa pekerjaannya sangat menjemukan.

Pada 1901 hal yang tak terduga datang pada Alec. Seorang pamannya wafat dan meninggalkan warisan untuk setiap anak dalam keluarga Fleming. Akhirnya, dengan usulan sang kakak, Alec pada Oktober 1901 bersekolah di sekolah kedokteran Rumah Sakit St. Mary. Tak begitu disadarinya bahwa rumah sakit ini akan menyita seluruh kehidupan produktifnya, juga tak dibayangkannya bahwa ia akan menjadi seorang dari para ilmuwan yang paling terkenal di segala zaman.

Berbeda dengan pekerjaannya dulu, sekarang ia harus menyelidiki struktur tubuh manusia, jaringan, dan organ-organnya sampai detail yang sekecil-kecilnya. Ia membedah bisul dan abses (sekumpulan nanah yang merupakan tumpukan bakteri), menjahit dan membalut luka, mencabut gigi, dan membidai tulang patah. Namun, hanya sedikit dokter yang dapat mengobati kebanyakan penyakit yang mengisi rumah sakit-rumah sakit pada abad itu sebelum ditemukannya penisilin.

Pada Juli 1906 sesaat sebelum hari ulang tahunnya yang kedua puluh lima, ia lulus ujian akhir kedokterannya. Ia menjadi dokter yang berkualifikasi. Dengan mengambil spesialisasi ahli bedah, pada 1909 ia mengikuti ujian kedokterannya untuk menjadi ahli bedah. Akan tetapi, ia terpengaruh oleh seorang dosennya yang bernama Almroth Wright, seorang profesor patologi dan bakteriologi, yang meneliti infeksi luka karena bakteri, penyakit kolera, tifus, dan disentri. Alec bekerja sama dengan Almort di rumah sakit St Mary. Dengan kesetian pada pekerjaannya, menyebabkan Alec memiliki reputasi sebagai seorang ahli pada bidang pengobatan dengan vaksin. Ia juga membuat dirinya terkenal dalam satu bidang khusus. Ia telah mengembangkan suatu uji yang jauh lebih baik, menggunakan hanya satu atau dua tetes darah untuk penyakit yang mengerikan, yaitu sifilis.

Penyakit ini mematikan. Bila tak diobati, penyakit ini akan menghancurkan tubuh perlahan-lahan selama bertahun-tahun dan dapat diturunkan dari seorang ibu kepada anaknya yang belum lahir. Dokter dapat mendeteksi bakteri tersebut di dalam darah. Jadi, uji yang telah diperbaiki oleh Alec sangat penting dan banyak pasien yang datang kepadanya untuk itu.

Pada Februari 1929 Alec menemukan dan membuat laporan mengenai penisilin. Secara tidak sengaja, ia menumpahkan jamur yang ia bawa kepada cawan yang berisi streptococcus yang sedang diteliti oleh rekan kerjanya ketika bakteri itu akan dibuang. Alhasil, betapa terkejutnya Alec ketika jamur itu menutupi dan menetralkan streptococcus. Akhirnya, dengan tekun ia mencari terus apa gerangan yang ada pada jamur itu. Ilmuwan lain yang ahli soal jamur mengatakan kepadanya bahwa jamurnya itu adalah salah satu kelompok dari kelompok penicillium dan Alec mulai menggunakan nama "penisilin" bagi senyawa pembunuh bakterinya.

Dengan menolong Harry Lambert dengan hasil penemuannya (penisilin) membuat Alexander Fleming menjadi begitu terkenal sampai ke luar negeri. Tentu saja sampai sekarang pun, Alec tetap kita kenang sebagi penemu penisilin, obat mujarab untuk mencegah infeksi, dengan ketekunannya selama hidupnya. Ia wafat pada 11 Maret 1955 karena serangan jantung.


This post first appeared on Warta IPTEK, please read the originial post: here

Share the post

Alexander Fleming, Sang Pekerja Tekun, Penemu Penisilin

×

Subscribe to Warta Iptek

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×