Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Kisah Hikmah: Tiga Pertanyaan Sombong Muawiyah bin Abu Sofyan

 

Pada masa Khulafuar Rasyidin, Muawiyah Bin Abu Sofyan diangkat menjadi salah seorang panglima perang di bawah komandoutama Abu Ubaidah bin Jarrah. Foto ilustrasi/ist
Dia adalah Muawiyah bin Abu Sofyan merupakan salah seorang sahabat di masa Rasulullah Shallalahu A'laihi wa Sallam. Pada masa Rasulullah itu, Muawiyah sempat diangkat sebagai salah seorang pencatat wahyu setelah bermusyawarah dengan Malaikat Jibril. Dan menyarankan kepada Rasulullah untuk memilihnya sebagai penulis wahyu karena kejujurannya.

Pada masa Khulafaur Rasyidin, Muawiyah diangkat menjadi salah seorang panglima perang di bawah komando utama Abu Ubaidah bin Jarrah. Kaum Muslimin berhasil menaklukkan Palestina, Syria (Suriah), dan Mesir dari tangan Imperium Romawi Timur. Berbagai kemenangan ini terjadi pada masa pemerintahan Umar bin Al-Khathab.

Ketika Utsman bin Affan menjabat sebagai khalifah menggantikan Umar, Muawiyah diangkat sebagai gubernur untuk wilayah Syria dan Palestina yang berkedudukan di Damaskus menggantikan Gubernur Abu Ubaidah bin Jarrah.

Ketika Khalifah Ali bin Abi Thalib terbunuh, kaum Muslimin sempat mengangkat putranya, Hasan bin Ali. Namun melihat keadaan yang tidak menentu, setelah tiga bulan, akhirnya Hasan mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan khalifah kepada Muawiyah bin Abi Sofyan . Dan Muawiyah pun resmi menjadi khalifah.

Ada cerita menarik tentang Muawiyah ketika membanggakan diri sebagai keluarga dekat Rasulullah, umat Rasulullah, dan kaum Quraisy (kaum terpandang di masa itu). Pernyataan berbangga diri itu dibalas oleh seorang laki-laki dari kalangan Anshar yang berbeda dengan Muawiyah. Cerita ini dikutip dari berjudul Ibtasim karangan 'Aidh al-Qorni.

Dikisahkan bahwa pada suatu hari Muawiyah berkata :"Wahai orang-orang, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi penghormatan pada masyarakat Quraisy dalam tiga hal. Pertama, Allah berfirman pada Surat asy-Syu'ara ayat 214 (Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatnu yang terdekat). Dan kami adalah keluarga terdekat (kerabat) Rasulullah.".

"Kedua, Allah berfirman dalam Surat az- Zukhruf ayat 44 (dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar suatu kemuliaan yang besar bagimu dan bagi kaummu). Dan kami adalah kaum beliau".

"Dan ketiga, Allah berfirman dalam Surat al-Quraisy ayat 1-2 (karena kebiasaan orang-prang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka pergi pada musim dingin dan musim panas). Dan kami adalah kaum Quraisy."

Lalu seorang laki-laki dari golongan Anshar berkata : "Jangan buru-buru (berbangga) wahai Muawiyah. Karena Allah juga berfirman dalam Surat Al-An'am ayat 66 (dan kaummu mendustakannya (azab) padahal azab itu benar adanya). Dan kalian adalah kaum Rasulullah."

Allah berfirman dalam Surat az- Zukhruf ayat 57 (dan tatkala putra Maryam-Isa- dijadikan perumpaan, tiba-tiba kaummu-Quraisy-bersorak karenanya). Dan kalian juga adalah kaum beliau Shallalahu A'laihi wa Sallam.

Dan Allah berfirman dalam Surat al-Furqaan ayat 30 (berkatalah Rasul, Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini sesuatu yang diabaikan). Dan kalian adalah kaum beliau Shallalahu A'laihi wa Sallam juga. Jadi, cukup tiga jawaban untuk tiga pernyataan. Kalau kamu menambahkan lagi, kamui pun akan menjawabnya juga.

Wallahu A'lam
(wid) Widaningsih


This post first appeared on Misteri Dunia Unik Aneh, please read the originial post: here

Share the post

Kisah Hikmah: Tiga Pertanyaan Sombong Muawiyah bin Abu Sofyan

×

Subscribe to Misteri Dunia Unik Aneh

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×