Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Ekspansi Islam di Andalusia

Festival Budaya Islam ke-18 di kota Almonaster La Real, atau biasa disingkat Almomaster, di Propinsi Huelva, Daerah Otonom Andalusia yang berbatasan dengan Portugal, berlangsung pada tanggal 13 – 15 Oktober 2017.
Foto: dok. KBRI Madrid
"Ekspansi yang cepat dari Islam berarti ada banyak orang yang berbeda di dalam wilayah di mana Islam berdiri, bukan Muslim," kata perwakilan Yayasan Seville Mosque Luqman Nieto di Jakarta, Rabu (24/1).
Muslim berhubungan dengan tradisi budaya lainnya, seperti, Yunani-Romawi, Persia, dan lain-lain. Muslim di Spanyol dilimpahi kekayaan. Hal itu disebabkan laut Mediterania secara historis merupakan tempat persimpangan, yakni, budaya, komersial, dan lain-lain.
Luqman menjelaskan, sebelum Tarik bin Ziyad datang, banyak perselisihan di kalangan masyarakat. Selain itu, krisis ekonomi ditambah dengan tingginya pajak membuat perang bertahan lama. Saat itu, perdagangan konstan dengan Afrika Utara. Ada pula perbedaan pemahaman Kekristenan (Unitarian vs Trinitarian).
Islam tiba di Spanyol pada 711 ketika Tarik ibn Ziyad melintasi dataran Gibraltar. Saat itu terjadi konglomerasi budaya. Beragam agama berbeda, ada di bawah pemerintahan Islam. Ada titik temu antara kebudayaan Timur dan Barat. Pun perdagangan antara Timur dan Barat - Souq, berada di bawah kebijakan pajak Islam. Berbagai kalangan masyarakat memiliki dorongan mencari ilmu pengetahuan.
Cordoba pada 1000 menjadi salah satu kota terkaya di dunia. Cordoba menjadi pusat pengetahuan dan budaya dengan 70 perpustakaan, 100 rumah sakit, 700 masjid, 10 ribu lanpu jalan, 400 pemandian umum.


This post first appeared on Misteri Dunia Unik Aneh, please read the originial post: here

Share the post

Ekspansi Islam di Andalusia

×

Subscribe to Misteri Dunia Unik Aneh

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×