Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Ustadz Abdul Somah Bagian 2


Saya berharap umat ini paham perbedaan dan Mengerti Atas Ibadah yang ia Lakukan Selama Ini, ujar Abdul Somad

Tafaqquh
Ustad Abdul Somad (UAS)


Ustadz Abdul Somad  (UAS) punya gaya khas ketika berceramah. Yakni tanya jawab dengan diselingi humor-humor segar. Tetapi justru disitu ia diserang. Seperti pelawak, begitu kata orang yang menyerangnya. Apa jawabnya? Ikuti wawancara berikut:

 Dalam setiap ceramah, Anda selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama. Bagaimana Anda menanggapinya?

Sangat banyak hal sama yang ditanyakan, seperti masalah celana kaki, jenggot, baca surat Yasin, tahlilan, dan sebagainya. Habis waktu di situ. Saya tidak ingin menggiring hanya pada mazhab tertentu. Tapi saya juga tidak ingin ada yang setelah mendengar ceramah dan membaca buku saya, lalu mencukur jenggotnya atau menyesal memotong celananya.

Saya hanya ingin semua menghormati, sebagaimana dahulu kalangan salaf menghormati ulama lain yang berbeda pendapat. Bagaimanapun lebih banyak perkara-perkara yang kita sepakati bersama, dibandingkan soal ikhtilaf. Lalu mengapat kita harus berpecah hanya karena soal ikhtilaf? Padahal ada persoalan besar lain yang perlu kita rebut, soal ekonomi Islam, politik Islam yang mesti berjalan.

 Meski begitu tetap saja masalah tidak akan selesai, dan akan kembali berulang?

Apakah jawaban saya akan menyelesaikan masalah? Tidak. Buya Hamka meninggal, masalah umat ini tidak selesai. Imam Syafi’i meninggal juga masalah tidak selesai. Allah  Subhanahu Wata’ala tidak tanya kita berapa masalah yang engkau selesaikan. Allah Ta’ala hanya tanya apa pernah engkau lakukan dengan masalah ini.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya, serta orang-orang beriman akan melihat pekerjaanmu itu..” (Surat At-Taubah:9)

Jangan berhenti dan merasa puas menikmati ceramah, tapi jadilah orang yang mengamalkan ceramah. Jangan puas menjadi pengamal ceramah, tapi wariskan kajian ini kepada anak cucu.

Banyak kalangan menganggap ceramah Anda lucu hingga mengundang gelak tawa jamaah. Bagaimana menurut Anda?

Memang ada yang “menembak” saya dari aspek itu. Saya dikatakan ustadz pelawak, suka bikin ketawa di dalam majelis. Saya ingin tunjukkan bagaimana ulama Syaikh Utsaimin menjawab pertanyaan seseorang yang mendatanginya.

“Syaikh, kalau saya mandi di sungai, saya buka pakaian dan saya letakkan di tepi sungai. Saya menghadap ke kiblat atau membelakangi kiblat?”

Jawab syaikh, “Kamu pandang saja pakaian kamu agar tidak diambil orang.”

“Kalau saya mendengar ayat sajadah melalui kaset, apakah saya ikut sujud tilawah?”

    Baca: UAS Bertemu HRS di Saudi, Derry Sulaiman: Pesan Persatuan Umat

Jawab syaikh, “Kalau kaset itu sujud, kamu ikut sujud.”

“Syaikh, saya menikah dengan wanita ternyata setelah menikah istri saya ompong.”

Jawab syaikh, “Bagus, berarti istri kamu tidak bisa menggigit kamu.”

Jawaban itu bukan berarti ingin membuat jamaah tertawa, tapi nyatanya jawaban itu membuat senyum jamaah.

Soal saya dianggap lucu, penilaian itu perlu dilihat dulu dimana saya bicara dan audiens seperti apa yang dihadapi. Sehingga penilaian bisa jujur dan utuh.

Tiap kali memberikan jawaban kepada umat, Anda selalu paparkan pendapat dari para imam mazhab. Apa tujuan yang Anda harapkan?

Saya senang mempelajari perbandingan mazhab walaupun itu bukan jurusan studi saya. Saya punya ringkasan pembahasan satu masalah dan penyelesaiannya menurut pendapat para imam mazhab.  Metode itu yang saya paparkan kepada masyarakat berupa studi perbandingan mazhab. Di Al Azhar juga kita tetap memakai pendapat para ulama lain, seperti Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, dan lain-lain.

Saya berharap umat ini paham perbedaan dan mengerti atas ibadah yang ia lakukan selama ini


This post first appeared on Misteri Dunia Unik Aneh, please read the originial post: here

Share the post

Ustadz Abdul Somah Bagian 2

×

Subscribe to Misteri Dunia Unik Aneh

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×