Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Belajar Setup LAMP Stack dan Instal Varnish pada VPS Debian 7

Hello teman-teman, kerabat dan saudara…

Kali ini saya akan sedikit berbagi mengenai dasar-dasar setup LAMP stack pada VPS Debian Wheezy. Dan nanti setelah setup clear, akan saya lanjut dengan Instal Wordpress seperti yg telah anda nanti-nantikan ehehehe. Apakah itu LAMP stack? Yang pernah baca tentang Centminmod mungkin tau di situ saya singgung tentang LEMP. Hmm hampir sama? Hanya beda E dan A. Kalau pada LEMP webserver yg digunakan adalah Nginx (Engine X) maka di LAMP webservernya adalah Apache.

Untuk yang masih awam dengan terminologi LAMP stack, baiklah LAMP stack adalah serangkaian setup pada server anda sehingga server tsb ready untuk meng-host web ataupun aplikasi web anda misalnya WordPress. Setup tsb meliputi: webserver, database Mysql dan PHP. L pada akronim LAMP adalah Linux yg merupakan OS pada server yg digunakan. VPS yang saya pakai untuk percobaan ini menggunakan Linux Debian Wheezy.

Seperti halnya setup LEMP stack dengan Centminmod, setup LAMP ini juga tidak akan melibatkan panel apapun. Murni command line interface saja. Jadi proses seting dan manage nantinya 100% akan mengandalkan console. Tidak akan ada panel semacam Webuzo, cPanel, Webmin, CWP, dst. Kenapa non panel? Salah satu keuntungan setup VPS tanpa instal panel-panel tsb ialah tidak perlu mengkonsumsi ekstra ram. Dengan kata lain, bila anda punya domain dan sebuah VPS low-end anda masih bisa menginstal WordPress sendiri dengan lancar. Keuntungan lain adalah pemahaman anda tentang Linux dan VPS akan level up! You’ll feel like the real Linux guy hehehe..

VPS untuk ujicoba yang saya pakai hanya menggunakan ram 128MB dengan HDD 8GB saja… Bisa kah? Tentu saja. Dengan spek rendah tsb saya rasa jika anda ingin instal panel misal Webuzo apalagi cPanel, server anda tidak akan sanggup. Tetapi tanpa panel seperti ini semuanya bisa berjalan lancar. Let’s go…

  1. Login dan lakukan apt-get update pada VPS anda
  2. Karena saya tidak ada stok domain nganggur, saya gunakan domain gratisan saja yaitu nuklir.tk. Di sini saya setup private nameserver sendiri yaitu ns1.nuklir.tk dan ns2.nuklir.tk. Jika anda ingin menggunakan nameserver sendiri seperti itu silahkan instal dan seting Nameserver Daemon (NSD) pada tutorial ini.
  3. Jangan lupa anda harus daftarkan private nameserver tsb ke registrar anda. Lakukan dengan benar dan pastikan hasil akhirnya adalah domain dapat di-ping dan pointing ke ip VPS
  4. Selanjutnya instalasi webserver Apache. Jalankan apt-get install apache2 -y dan tunggu sebentar sampai kelar
  5. Sekarang buatlah berkas virtual host dg sebelumnya pindah ke cd /etc/apache2/sites-available
  6. Buat file virtual host sesuai dg domain anda sendiri contoh: vim nuklir.tk.conf
  7. Isikan mantra seperti contoh ini lalu save:
    <VirtualHost *:80>
        ServerAdmin [email protected]
        ServerName nuklir.tk
        ServerAlias www.nuklir.tk
        DocumentRoot /var/www/nuklir.tk/public_html/
        ErrorLog /var/www/nuklir.tk/logs/error.log
        CustomLog /var/www/nuklir.tk/logs/access.log combined
    </VirtualHost>
  8. Lihat pada DocumentRoot dan ErrorLog di atas terdapat direktori yg harus anda buat, maka buatlah sekarang:
    mkdir -p /var/www/nuklir.tk/public_html
    mkdir /var/www/nuklir.tk/logs
  9. Aktifkan virtual host domain dengan command: a2ensite nuklir.tk.conf
  10. Agar waktu page load blog optimal jalankan a2enmode deflate
  11. Restart webserver dengan command: service apache2 restart
  12. Perhatikan letak DocumentRoot, di direktori itulah nantinya segala macam file web anda diletakkan, di situlah nanti letak file-file WordPress yg akan kita instal. Untuk itu, pastikan langkah-langkah di atas benar. Silahkan masuk ke DocumentRoot cd /var/www/nuklir.tk/public_html/
  13. Buatlah file vim index.html dan isikan kata atau kalimat apapun sesuka anda, lalu save
  14. Test dengan membuka domain anda di browser, jika muncul isi dari index.html yg anda buat tadi maka langkah-langkah di atas telah sukses. Tetapi bila masih melihat default page Apache yang berbunyi: It works! maka telah terjadi kesalahan, silakan cek kembali step-step sebelumnya
  15. Saatnya instal PHP, mudah sekali cukup 1 baris command: apt-get install php5 php-pear php5-mysql php5-gd
  16. Langkah berikutnya yaitu instal database Mysql sekaligus saya akan buat sebuah database, user dan password untuk nanti digunakan saat instal WordPress. Database yg digunakan di sini adalah Mariadb. Jalankan: apt-key adv --recv-keys --keyserver keyserver.ubuntu.com 0xcbcb082a1bb943db
  17. Tambahkan repo berikut ke dalam /etc/apt/sources.list
    deb http://ftp.osuosl.org/pub/mariadb/repo/5.5/debian wheezy main
    deb-src http://ftp.osuosl.org/pub/mariadb/repo/5.5/debian wheezy main
  18. Lakukan apt-get update dan instal MariaDB apt-get install mariadb-server. Saat muncul isian password root untuk Mysql silakan tentukan saja password yg akan digunakan
  19. Step 15 saya singgung tentang membuat database dan usernya. Mari lakukan, login ke console Mysql dengan command mysql -u root -p
  20. Isikan password yang sudah anda buat saat instal Mariadb di step 17
  21. Setelah sukses masuk ke Mariadb, jalankan command berikut untuk membuat user database dan databasenya:
    CREATE USER 'user0001'@'localhost' IDENTIFIED BY 'kampret';
    CREATE DATABASE db0001;
    GRANT ALL ON db0001.* TO 'user0001'@'localhost';
    FLUSH PRIVILEGES;
  22. Perhatikan, pada contoh di atas username yg saya buat adalah user0001 dan passwordnya adalah kampret, sedangkan nama databasenya adalah db0001. Catat data-data ini nantinya diperlukan saat instal WordPress. Setelah FLUSH PRIVILEGES; tekan enter kemudian ketik quit untuk keluar dari console Mariadb dan kembali ke command prompt.

Yeah!!! 21 rangkaian langkah instal LAMP (plus nameserver) telah selesai dikerjakan. Server anda kini sudah ready untuk meng-host web. Oleh karena ini saya akan sambung ke tahapan instalasi WordPress. Langkah-langkahnya saya jabarkan berikut:

  1. Masuklah ke lokasi direktori DocumentRoot yg sudah anda buat sebelumnya
  2. Download file instalasi WordPress wget http://wordpress.org/latest.zip
  3. Ekstrak file tsb unzip latest.zip
  4. Pindahkan semua file dan direktori yg masih berada di dalam wordpress ke luar (ke DocumentRoot) mv wordpress/* .
  5. Hapus yang tidak diperlukan termasuk file index.html yang sudah dibuat untuk test pada step 12 rm -rf latest.zip wordpress readme.html index.html
  6. Copy contoh file cp wp-config-sample.php wp-config.php
  7. Edit dengan file editor vim wp-config.php
  8. Pada setup LAMP kita telah membuat database pada step 20, masukkan detail database tsb ke dalam file wp-config.php seperti ini
  9. Buatlah file .htaccess untuk WordPress vim .htaccess dan isikan dengan
    # BEGIN WordPress
    <IfModule mod_rewrite.c>
    RewriteEngine On
    RewriteBase /
    RewriteRule ^index\.php$ - [L]
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
    RewriteRule . /index.php [L]
    </IfModule># END WordPress
  10. Kemudian set ownership semua file dan direktori wp chown -R www-data.www-data *
  11. Sip deh.. Persiapan instal WordPress sudah beres semua, sekarang selesaikan proses instal dengan membuka domain anda di browser, di sini anda hanya harus mengisi judul blog, username, password dan email yang ingin digunakan. Hanya dengan sekali klik berikutnya WordPress sudah akan terinstal dan anda bisa segera login ke dashboard WordPress tsb
  12. Jika anda berencana menggunakan custom permalinks pada WordPress, silahkan enable modrewrite Apache dengan command: a2enmod rewritedan jangan lupa restart Apachenya lagi.

Instalasi Varnish Cache Server

OK pada postingan ini saya akan berikan bonus menarik yaitu instal dan setting Varnish. Varnish adalah HTTP accelerator, mendengar kata ini tanpa penjelasan lebih rinci anda pasti akan langsung berpikir bahwa ini berguna supaya web kita loading lebih cepat dan enteng. Ya, benar sekali, bro… Memang kurang lebih begitulah gunanya.

  1. Jalankan curl http://repo.varnish-cache.org/debian/GPG-key.txt | apt-key add -
  2. Jalankan command ini untuk menambahkan repo Varnish echo "deb http://repo.varnish-cache.org/debian/ wheezy varnish-3.0" >> /etc/apt/sources.list
  3. Jalankan  apt-get update
  4. Instal Varnish apt-get install varnish
  5. Edit konfigurasinya, kita akan set listen port Varnish ke port 80 vim /etc/default/varnish
  6. Silakan menuju ke bawah ## Alternative 2, Configuration with VCL dan editlah DAEMON_OPTS= untuk menggunakan port 80. Penampakan:
  7. Save kemudian cek file ini: vim /etc/varnish/default.vcl Pastikan backend default menggunakan host 127.0.0.1 dan port 8080. Maksud dari port 8080 di sini adalah port yang nanti akan digunakan oleh Apache
  8. Berikutnya ubah port Apache yg sebelumnya 80 menjadi 8080 vim /etc/apache2/ports.conf
  9. Ganti port 80 pada NameVirtualHost dan Listen sehingga menjadi
  10. Lakukan hal yang sama untuk VirtualHost, buka dengan vim /etc/apache2/sites-available/default dan jadikan portnya 8080
  11. Edit pula file virtual host domain anda (cek step 7 pada rangkaian setup LAMP stack di atas). Ubah <VirtualHost *:80> menjadi <VirtualHost *:8080>
  12. Sekarang restart Apache dan kemudian Varnish cache service apache2 restart dan service varnish restart
  13. Pastikan ga ada hasil error di situ. Nah sekarang ceklah port 80 dengan perintah lsof -i TCP:80, hasilnya adalah varnish telah running pada port tsb
  14. Sama halnya karena sekarang Apache telah aktif pada port 8080 maka anda bisa cek port 8080 untuk memastikan bahwa webserve Apache berjalan dengan mulus
  15. Selesai bro!! Sekarang Varnish akan menerima request dari browser (visitor) dan kemudian baru diteruskan ke webserver Apache anda. Hasilnya WordPress anda akan lebih cepat dan ringan loadingnya. Apache pun tidak terlalu kerja ekstra keras. Untuk memastikan bahwa Varnish HTTP accelarator sudah aktif, coba cek dengan curl -I nuklir.tk dan lihatlah…

Demikianlah teman-teman semua. Sebuah VPS seharga $1.25 sudah berhasil saya manfaatkan untuk instal sebuah WordPress. Tidak perlu cemas dengan panjangnya postingan ini, setelah anda rajin berlatih dan fasih, setup LEMP seperti ini hanya butuh waktu di bawah 15 menit saja dan hasilnya cukup memuaskan.

Pastinya apa yang saya tulis di sini lebih ke experimental dalam artian janganlah bertanya semacam: kuat handle berapa visitor itu VPS dengan ram 128MB.. dst. Tentu jika anda ingin setup sebuah atau beberapa WordPress yg memang akan menunjang bisnis online anda maka gunakan spek yang memadai. Postingan ini hanya menunjukkan bahwa dalam keadaan terdesak anda tetap bisa instal WordPress tanpa harus pasang-pasang panel apalagi beli license cPanel dst…

Note: domain nuklir.tk beserta vps-nya sudah tidak saya urusin karena sebatas untuk testing saja, jadi kalo anda coba cek atau buka maka blog tsb sudah ga ada lagi hehehe…

Cheers!!!!!

[ Telah dibaca sebanyak 201 kali ]

The post Belajar Setup LAMP Stack dan Instal Varnish pada VPS Debian 7 appeared first on ARI-F.COM.



This post first appeared on ARI-F.COM » Q: What Word You Break When You Say I, please read the originial post: here

Share the post

Belajar Setup LAMP Stack dan Instal Varnish pada VPS Debian 7

×

Subscribe to Ari-f.com » Q: What Word You Break When You Say I

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×