Bagaimana Nabi Harun (as) selamat dari perintah Fir’aun untuk membantai anak-anak Bani Israil oleh Firaun? [Jawaban berdasarkan kajian Kitab Perjanjian Lama dan Tafsir-Tafsir Al-Qur’an]
Related Articles
Seorang wanita bertanya kepada Hadhrat Amirul Mukminiin, Khalifatul Masih V ayyadahullahu ta’ala bi nashirihil ‘aziz, bagaimana Nabi Harun (as) selamat ketika Firaun memerintahkan agar semua anak laki-laki Bani Israil harus dibunuh. Hudhur Anwar (atba) dalam suratnya tertanggal 13 Juni 2021, menjawab pertanyaan tersebut sebagai berikut:
Menurut Alkitab, Nabi Harun (as) lebih tua dari Nabi Musa (as). Karena itu tertulis di dalam Alkitab:
Dan Musa berumur delapan puluh tahun, dan Harun berumur delapan puluh tiga tahun, ketika mereka berbicara kepada Firaun.
Keluaran 7:7, KJV
Pada saat kelahiran Nabi Musa (as), Firaun memerintahkan pembunuhan terhadap anak laki-laki Ibrani atas saran para astrolog dan peramal setelah melihat mimpi. Nabi Harun (as) selamat karena beliau dilahirkan sebelum itu.
Alasan lain Selamatnya Nabi Harun (as), sebagaimana disebutkan dalam Alkitab, adalah bahwa lama setelah berlalunya masa Nabi Yaqub (as) dan Nabi Yusuf (as), jumlah penduduk Bani Israil membengkak hingga negara itu dipenuhi oleh mereka. Maka raja pada masa itu, karena takut dengan jumlah mereka, mulai menimpakan segala macam kesulitan kepada mereka. Namun, semakin mereka dianiaya, jumlah mereka semakin bertambah. Akibatnya, raja Mesir memerintahkan para bidan untuk membunuh anak laki-laki yang lahir dari wanita Israel dan membiarkan anak perempuan tetap hidup. Namun bidan tersebut tidak menuruti perintah raja. (Keluaran 1:7-17, KJV)
Selain itu, juga tertulis dalam berbagai tafsir Al-Quran bahwa orang Mesir biasa mempekerjakan orang Israel tanpa imbalan. Jadi, untuk mempertahankan pasokan tenaga kerja yang cukup, mereka akan membiarkan anak laki-laki yang lahir dari orang Israel hidup selama satu tahun, tetapi mereka akan membunuh anak laki-laki yang lahir pada tahun berikutnya untuk mencegah bertambahnya jumlah orang Israel.
Nabi Harun (as) lahir di tahun ketika putra-putra Bani Israil diampuni. (Sumber dari Kitab Tafsir Ma’alim al-Tanzil [Tafsir al-Baghawi] oleh Abu Muhammad al-Husayn ibn Mas’ud ibn Muhammad al-Farra’ al-Baghawi, di bawah ayat 50 Surah al-Baqarah)
Demikianlah berbagai alasan selamatnya Nabi Harun (as) yang disebutkan dalam Alkitab dan kitab-kitab tafsir Al-Qur’an.
Penerjemah: Mln. Dildaar Ahmad Dartono
Sumber: Alhakam
The post Selamatnya Nabi Harun dari Upaya Pembantaian Fir’aun appeared first on Islam Damai.