Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Akar Permasalahan Komika Alengka dan Jung Rae

Tags: orang sama lagi
Sengaja saya menulis catatan pribadi saya sendiri disini hanya sebatas untuk mengenang kejadian yang pernah saya alami dan untuk mereka yang pernah denger curhatan dia yang langsung memvonis bahwa saya orang yang paling bersalah. Saya rasa tidak adil jika hanya mendengar dari salah satu pihak tanpa mencari akar permasalahan dari kedua belah pihak. Mudah-mudahan kalian bisa ambil hikmahnya dari kejadian ini, jangan sampai kalian mengalaminya khususnya kaum perempuan. Identitas masih saya samarkan.

Jika kalian ada yang tidak suka dengan isi dari situs ini, silahkan langsung tinggalkan situs ini. Jika kalian mau berkomentar, silahkan tinggalkan komentarnya sesuka hati kalian masing-masing. Jika kalian mau berdakwah, saya saranin lebih baik berdakwahlah pada tempatnya dan pada orang yang membutuhkan. Bukan berarti saya tidak mau diceramahi dan bukan pula termasuk orang yang tidak takut sama dosa. Kalau ngitung dosa, mungkin tiap hari saya sering melakukan perbuatan dosa tapi walau bagaimanapun juga sadar ataupun tidak saya tetap takut sama dosa yang sering saya perbuat.

“DARI ORANG MUNAFIK YANG TAK PERNAH BISA MENEPATI SEMUA HARAPAN DAN JANJI, NERAKAKU BUKAN URUSANMU”, (itulah kata-kata yang dia ucapkan kesaya disaat saya mengingatkan sumpah dan janji yang pernah dia ucapkan kesaya).

Baik buruknya isi dari situs ini, itulah fakta kehidupan yang pernah saya alami. Saya tidak membutuhkan banyak pengunjung karena situs ini dibuat bukan bertujuan untuk Google Adsense.

--------------------------------------------***--------------------------------------------

Pada saat itu tepatnya hari kamis tanggal 6 Juli 2017 kira-kira selepas maghrib, saya mengantar dia beli sebuah accessories handphone dengan menggunakan sebuah sepeda motor. Dalam perjalan banyak sekali kejadian yang sama sekali belum pernah saya pikirkan. Mulai dari dibonceng sambil meluk, pegangan tangan, diajarin naik motor sampai tiba-tiba sepontan saya minta photo bareng bahkan sambil saya mencium pipinya.

Saya keliling tiap counter hp yang ada di Kota Majalengka, barangnya pada kosong jawaban tiap counter karena belum order barang lagi karena situasi pada saat itu masih dalam suasana lebaran. Saya bertanya sama dia “Ka, Gimana kalau kita beli ke Mandiri Cell yang ada di kadipaten?,” dia menjawab “Ayo”.

Selama dalam perjalanan saya minta dia untuk meluk erat saya, dia langsung meluk erat saya. Setelah saya sampe di Mandiri Cell dan beli accessories yang dibutuhkan, saya langsung cabut lagi pulang. Seperti biasa dalam perjalanan pulang dia sambil meluk saya erat-erat, bahkan tangan kiri saya dan dia juga sambil berpegangan. Saya lihat jam di hp masih menunjukan sekitar jam 7 malam dan saya bertanya “masih sore, gimana kalo kita jalan-jalan dulu”, dia menjawab “ayo”. Jalan-jalan keliling Kota Majalengka sambil ngobrol dan masih tetap pegangan tangan, saya tiba-tiba celetuk teh ngomong kira-kira percakapannya seperti ini:
Saya: kita kaya yang pacaran aza ya, meluk sambil pegangan tangan,
Dia: iya ya, kaya yang pacaran aza.
Saya: kamu sudah punya pacar?
Dia: belum
Saya: berarti ga ada yang marah kan?
Dia: ga ada. jangankan pacar, chatting sama cowok saja ga pernah
Saya: kalau kamu liburan biasanya suka maen kemana?
Dia: dirumah saja
Saya: emang ga jenuh gitu dirumah terus
Dia: kadang saya juga suka bingung kalo dirumah terus
Saya: bingung kenapa?
Dia: tinggal dirumah terus suka diomelin nenek, sekalinya main suka dicariin. Dulu juga pernah main ke cirebon nonton bioskop sama temen2, eh pas pulangnya malah ditanyain terus. Makanya, saya seneng kalo sekolah suka pulang sampe sore.
Saya: kamu pernah main ke curug maja?
Dia: belum pernah,
Saya: gimana kalo nanti malam minggu main lagi? Atau nanti hari minggunya kita main ke curug maja atau paralayang
Dia: hayu
Saya: oya, kamu bisa naik motor?
Dia: ga bisa
Saya: kalo naik sepeda?
Dia: kalo sepeda mah bisa, tapi dulu juga pernah sih diajarin sama bibi naik motor
Saya: kalo mau nanti saya ajarin
Dia: takut saya kalo naik motor soalnya tangan saya suka gemeteran

Jalan-jalan dari munjul sampe ke cigasong sambil ngukur jalan kali ya, hehe… saya berhenti di bawah lampu dijalan Siti Armilah (sebelum bunderan munjul), lalu saya minta photo bareng sama dia, yang ke-3 kalinya diphoto saya sambil cium pipi dia (kalo dia menjawab pas dicium kejadiannya singkat saya rasa tidak karena saya moto pake kamera belakang biar ada lampu flashnya, bahkan pertamanya posisi tangan saya belum pas jadi saya lihat dulu terus lanjut lagi ke posisi saya sambil cium dia), yang ke-4 kalinya pas mau diphoto lagi dia nolak “udah ah malu”, ya saya langsung masukin lagi hp saya, kagak maksa dia. Saya lihat dari ekspresi wajahnya semuanya sambil senyum, tidak kelihatan sedikitpun ekspresi wajah kesal ataupun marah.

Perjalananan saya lanjut lagi masih tetep sambil meluk dan pegangan tangan, terus saya lihat lagi jam di hp saya kira-kira sekitar jam 8 malam,
Saya: masih mau jalan-jalan atau pulang?
Dia: emang kamu lagi nyantai ga ada kerjaan lagi?
Saya: nyantai
Dia: ya sudah kalo lagi nyantai mah, ajarin saya naik motor
Saya: ayo

Pas di jalan emen slamet, saya ajarin dia naik motor. Karena situasi masih tergolong rame banyak kendaraan berlalu-lalang, saya saranin pindah tempat ke jalan jalur 1C deket Akper Majalengka. Selama saya ngajarin dia naik motor juga, walaupun posisi saya duduk dibelakang dia saya sama sekali ga ngapa2in dia. Singkat cerita jam 9 malam saya pulang, sebelum pulang kerumahnya dia ngasih dulu Pin BBM kesaya.

Hari sabtu, 8 Juli 2017 sekitar jam 12 siang, karena saya sudah janji mau ajak dia main lagi, saya inbox facebook dia bermaksud mau menanyakan jadi tidaknya main lagi, saya sedikit kaget lihat jawabannya singkat tapi seperti ada sesuatu. Saya tidak berpikir macam-macam mungkin saya salah dalam mengekspresikan kata-kata.

Besoknya hari minggu, dia datang kerumah saya mau minta tolong. Pas ketemu, emang bener saya lihat dari ekspresi wajahnya juga beda tidak seperti biasanya (ekspresi wajah kesel atau marah). Malamnya saya inbox, dia tidak menjawab sama sekali. Saya berpikir dan bertanya dalam hati, kenapa dia bisa berubah seperti itu ya? padahal pas jalan-jalan biasa saja tidak ada ekspresi marah sama sekali. Kalau dia benci sama saya kenapa disaat dia butuh datangnya kesaya? Apa pantas orang yang dibenci dimintai pertolongan?

Hari senin, 10 Juli 2017 sekitar jam 10 malam saya lihat dia dijemput oleh seseorang. Besoknya selepas subuh saya bikin status di facebook, detailnya saya lupa lagi tapi intinya seperti ini “Apa mungkin anak rumahan berubah menjadi anak murahan”. Sebenarnya sih itu bukan urusan saya dia mau jalan sama siapa juga, mau sama pacarnya ke’, mau sama temannya ke’, mau sama sodaranya ke’ atau sama siapapun juga saya tidak ada hak nanya dia seperti itu. Maksud dan tujuan saya bikin status seperti itu adalah disaat dia tidak terima dengan status yang saya bikin, dia nanya kesaya atau bahkan datang langsung dan menanyakan tentang status yang saya bikin, nah disaat yang bersamaan saya juga menanyakan hal yang serupa “kenapa dia tiba-tiba membenci saya?”. Eh, yang ada malah status saya dibalas dengan status lagi, kalo ga salah dia bikin status seperti ini “tidak perlu repot-repot menjelaskan kepada orang lain, biarkan orang lain berbicara apapun tentang kehidupanmu karena sesungguhnya yang berhak tau tentang kehidupanmu hanya tuhan dan dirimu”.

Beberapa hari kemudian saya inbox dia lagi, saya ngajak dia ketemuan saya pengen denger langsung alasan dia benci sama saya itu karena apa. Dia tidak mau, tidak ada waktu dan malah dia bilang kesaya bahwa “saya orang yang suka mengusik kehidupannya, saya orang yang suka mengganggu kenyamanan hidupnya, saya orang yang suka menekan kehidupannya, entah kenapa saya memiliki rasa takut yang berlebih jika melihat kamu”. Jujur, saya bingung sama ucapan dia, saya ketemu sama dia jarang, chat di facebookpun juga jarang, bagaimana bisa dia berkata seperti itu kesaya? Karena dia tidak mau ajakan saya menyelesaikan masalah ini, saya bilang ke dia “ini masalah kita berdua, ini rahasia kita berdua, ga perlu ada orang lain yang tau masalah kita berdua”, dia menjawab “ya, saya ga bakalan cerita masalah ini ke orang lain”. Tapi buktinya apa, malah dia sendiri yang menceritakan masalah ini ke orang lain.

Jujur, saya paling benci sama orang yang ga bisa megang ucapannya, saya paling benci sama orang yang suka menceritakan masalah pribadinya ke orang lain apalagi sudah sepakat untuk dirahasiakannya. Dengan menceritakan masalah pribadinya ke orang lain secara tidak langsung dia mau mencari kawan agar ada orang lain selain dirinya yang ikut membenci kepada orang yang sedang diomongkannya atau bahkan dia mau mengadu domba antara orang yang mendengar ceritanya dengan orang yang sedang diomongkannya. Jika saya sama dia beda kampung, dia cerita ke orang lain yang sekampung terus orang tersebut cerita lagi ke orang lainnya, bisa anda bayangkan kejadian apa yang akan terjadi selanjutnya. Orang seperti ini-lah yang suka mengakibatkan tawuran, entah itu tawuran antar pelajar ataupun tawuran antar kampung.

Saya usaha jualan online, total saya memiliki toko online 11 (3 di tokopedia, 3 di bukalapak, 3 di facebook dan 2 toko online pribadi). Jujur, saya tidak bisa kerja disaat hati dan pikiran saya lagi kacau, saya tidak bisa kerja disaat hati dan pikiran selalu bertanya-tanya akan sesuatu hal yang tidak saya sadari, saya tidak bisa upload produk lagi, saya tidak bisa respon chat calon pembeli lagi. Semenjak saya ada masalah sama dia, semenjak saya dibikin selalu bertanya-tanya sama dia sampai sekarang semua toko online yang saya miliki statusnya “TUTUP”. Dari ke-11 toko online saya, yang sudah aktif lama dan menjadi sumber penghasilan saya cuma 4 toko (2 di tokopedia dan 2 di bukalapak), yang lainnya masih tergolong baru dan belum mempunya banyak pelanggan. Dari ke-4 toko online saya tersebut, rata-rata penghasilan tiap toko minimal 800rb, jika 800rb/toko dikalikan 4 = 3.2jt penghasilan saya tiap bulan (MINIMAL). Itu belum lagi ditambahkan ke-7 toko online saya yang lain, walaupun baru bukan berarti belum punya pelanggan. Sampai saat ini saya tidak pernah melakukan aktivitas lagi alias nganggur selama 5 bulan jalan (Juli, Agustus, September, Oktober dan November)

Jadi kalau ada yang beranggapan saat ini kehidupan dia yang paling hancur karena saya, coba cek lagi kehidupan saya sebelumnya. Saya merasa hancur segala-galanya karena dia. Ya hancur hati dan pikiran saya bahkan hancur juga kehidupan ekonomi saya.

Saya orang yang lagi proses belajar hidup bener, saya tidak pernah ngusik kehidupan orang lain, jadi wajarkan saya bertanya disaat ada orang lain yang ngusik kehidupan saya, saya tanya alasannya kenapa dia tiba-tiba bisa membenci saya? Dengan bertanya seperti itu bisa jadi sebagai cara saya untuk memperbaiki hidup saya kedepannya. 

Singkat cerita, sudah beberapa kali saya ngajak ketemuan bahkan sampai saya ngemis-ngemis minta ketemuan sama dia buat menyelesaikan masalah ini, namun hasilnya semua ditolak mentah-mentah sama dia.



This post first appeared on Skandal Riska Rahayu, please read the originial post: here

Share the post

Akar Permasalahan Komika Alengka dan Jung Rae

×

Subscribe to Skandal Riska Rahayu

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×