Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

10 Perbedaan Kredit Tanpa Agunan vs Pinjaman Online

Sering perkembangan teknologi finansial, Pinjaman online hadir sebagai alternatif bagi masyarakat. Apa bedanya pinjaman online dengan kredit tanpa agunan ?

Anda bisa melihat belakangan ini fenomena teknologi, khususnya Financial Technology (Fintehc), sedang marak.  Dalam beberapa tulisan di blog, saya sudah menulis tentang kehadiran pinjaman online Fintech.

Coba Anda bayangkan jika bisa mengajukan pinjaman lewat ponsel dan dalam hitungan menit sudah ada keputusan pinjaman disetujui atau tidak, yang jika disetujui, dana langsung masuk ke rekening Anda saat itu juga.

Itu pasti pengalaman yang sangat berbeda dengan pengalaman meminjam ke Bank yang pernah Anda dengar atau mungkin mengalami sendiri.

Pinjaman online ini menarik karena memiliki fitur yang berbeda dari Kredit Tanpa Agunan yang selama ini dikenal oleh masyarakat.

Saya ingin membahas perbedaan tersebut secara lebih mendalam, supaya masyarakat bisa melihat alternatif selain produk kredit yang selama ini ditawarkan oleh bank.

Apa Perbedaanya

Saya mencatat 10 perbedaan antara KTA dan Pinjaman Online.

#1 Offline vs Online

Tentu saja, ini perbedaan yang paling kentara antara keduanya.

Jika mengajukan KTA, Anda harus bertemu dengan tenaga penjual atau datang ke cabang bank tersebut. Anda harus menyerahkan dokumen secara fisik, tanda tangan basah dan bertatap muka dengan pihak bank.

Prosesnya boleh dikatakan 100% offline dalam mengajukan Kredit Tanpa Agunan. Jika ada yang bisa mengajukan melalui website, setelah itupun calon nasabah harus tetap hadir ke kantor cabang dan bertemu muka dengan pihak bank.

Pinjaman online dari Fintech menerobos semua proses offline tersebut. Anda cukup mengajukan pinjaman di aplikasi Fintech dan proses selanjutnya semua dilakukan secara online.

Anda bisa coba di salah satu Fintech soal proses pengajuan yang tanpa tatap muka. Dokumen dan tanda tangan semuanya dilakukan di aplikasi.

#2 Kecepatan

Seumur – umur kerja di bank (disclaimer: saya pernah kerja di bank), saya melihat proses pinjaman KTA itu paling cepat dicairkan 1 minggu. Itupun 1 minggu dihitung dari saat dokumen lengkap, bukan dari Anda mengajukan pinjaman.

Pinjaman online menawarkan proses yang cepat dibandingkan KTA.

Yang sudah saya lihat, pencairan pinjaman online bisa dalam hitungan jam atau bahkan detik. Itu beneran karena saya ikut dalam proses tersebut.

Poin saya adalah Fintech menawarkan kecepatan sebagai fitur utama mereka dalam memproses pinjaman. Mereka ingin menawarkan pengalaman yng berbeda dalam soal ini.

#3 Kemudahan

Apa syarat meminjam KTA ? Banyak. Namanya aja mau pinjam, ya harus bersedia memenuhi banyak persyaratan – itu mindset kita selama ini.

Mindset ini yang tampaknya ingin didobrak oleh Fintech. Pinjaman online meminta dokumen yang sangat simpel dibandingkan yang disyaratkan bank.

Saya pernah mencoba suatu pinjaman online yang hanya meminta KTP dan Foto (selfie boleh, saudara-saudara). Luar biasa, bukan !

#4 Bunga

Nah, dalam hal bunga, KTA bank lebih unggul. Mereka lebih murah dibandingkan pinjaman online.

Hal ini wajar karena keunggulan bank adalah kemampuannya menghimpun dana masyarakat. Dana masyarakat itu dana murah, bunga deposito setahun tidak sampai 6%.

Fintech mengandalkan dana dari investor atau P2P Lending, yang biaya dananya memang lebih mahal dibandingkan bank. Itu sebabnya bunga pinjaman online diatas bunga KTA bank.

#5 Pinjaman Besar vs Kecil

Satu lagi yang membedakan adalah jumlah pinjaman. Boleh dikatakan plafond KTA diatas pinjaman online secara umum.

Ini terkait dengan sumber pendanaan bank yang masif dibandingkan sumber pendanaan Fintech yang lebih terbatas.

Tetapi, satu hal yang berbeda adalah pinjaman online menawarkan jumlah kecil. Dibawah plafond 5 juta.

Pasalnya, kita hampir mustahil meminjam KTA ke bank dalam jumlah dibawah Rp 5 juta. Minimum plafond KTA adalah >= Rp 5 juta.

Saya menemukan beberapa pinjaman online bahkan bisa memberikan pinjaman dibawah 1 juta rupiah. Kondisi yang tidak mungkin Anda dapatkan di bank.

#6 Bank vs Fintech

Pinjaman online saat ini dimotori oleh perusahaan Fintech. Financial technology atau teknologi finansial.

Bank boleh dikatakan belum masuk ke pinjaman online.

Proses pengajuan kredit KTA di bank sepenuhnya masih offline. Anda masih harus bertemu muka dengan sales dan hadir ke bank jika mengajukan KTA.

Jika ada bank yang menawarkan digital banking, itu masih terbatas di produk tabungan dan bukan pinjaman.

Implikasinya apa ? Bank menawarkan ketentuan yang lebih rigid dalam proses kredit. Itu merupakan nature dan tuntutan regulator karena bank menarik simpanan dana masyarakat. Unsur kehati-hatian dan prudential menjadi faktor paling utama di bank.

Sebaliknya, perusahaan Fintech tidak menarik dana masyarakat, sehingga bisa lebih agresif dalam memberikan pinjaman.

#7 BI Checking vs. Tidak 

Ini satu hal penting yang membedakan pinjaman online dengan KTA.

Dalam pengajuan KTA, Anda sudah pasti akan dicek ke BI checking. Itu sudah menjadi standard prosedur di perbankan.

Pasalnya, ketika nama Anda tidak ditemukan di BI checking, itu tidak berarti Anda lolos. Justru biasanya pinjaman ditolak karena Anda dianggap oleh bank tidak memiliki catatan kredit yang bisa digunakan mengevaluasi kemampuan pembayaran Anda.

Perusahaan Fintech dalam memberikan pinjaman online tidak menggunakan BI checking. Mereka membangun alternatif credit scoring, misalnya dari profil sosial media, transaksi telpon dan lain-lain.

Dengan cara ini, Anda yang mengajukan pinjaman online via Fintech tidak perlu khawatir bahwa Anda tidak memiliki catatan kredit di BI checking.

#8 Mudahnya Pinjam Lagi

Jika pinjaman KTA sudah lunas, lalu Anda ingin pinjam lagi, maka prosesnya tidak bisa cepat. Anda harus menghubungi bank tersebut atau menunggu penawaran lagi.

proses pengajuan KTA kembali sangat tergantung dari pihak bank. Sulit bagi nasabah yang ingin pinjam lagi untuk proaktif mengajukan sendiri dan mendapatkan keputusan yang cepat.

Pengalaman yang berbeda di pinjaman online.

Karena proses pengajuan menggunakan aplikasi mobile, maka calon peminjam bisa mengajukan pinjaman online di aplikasi tersebut at anytime. Tidak perlu menunggu ada penawaran dari bank atau tidak.

Saya pernah mencoba suatu pinjaman online yang memberikan persetujuan dalam hitungan jam (betul, dalam jam) untuk nasabah eksisting yang punya track record bagus.

Jelas yang pinjaman online ini lebih convenient buat Anda yang butuh dana darurat dalam waktu cepat.

#9 Tatap Muka vs Tidak

Salah satu poin pinjaman online adalah calon nasabah tidak perlu bertemu tatap muka dan melakukan tanda tangan basah (wet signature). Prosesnya semua diselesaikan lewat aplikasi mobile atau di situs perusahaan Fintech.

Sementara, proses KTA di bank wajib menghadirkan kreditur untuk melakukan penandatanganan pengajuan pinjaman. Karena ketentuan tersebut yang diatur oleh regulator perbankan.

#10 Dokumen Ribet vs Simpel

Apa yang Anda perlukan saat mengajukan KTA Bank ? Ada beberapa dokumen, seperti KTP, Foto, slip gaji, rekening tabungan dan lain-lain.

Pada intinya, persepsi masyarakat dalam meminjam di bank ada persyaratan dokumen yang banyak dan sedikit ribet.

Hal ini yang hendak dipatahkan oleh pinjaman online perusahaan Fintech. Cukup dengan beberapa dokumen, misalnya KTP dan Foto, nasabah sudah bisa mengajukan pinjaman.

Tidak perlu tetek bengek banyak dokumen. Itu motto di pinjaman online.

Kesimpulan

Kehadiran pinjaman online menghadirkan nuansa lain dalam bisnis pinjaman. Nasabah jadi memiliki alternatif selain KTA bank.

Dengan mengenalkan pinjaman online ini, bukannya saya ingin mendorong Anda untuk meminjam. Saya tetap berpendapat bahwa pinjaman konsumtif itu adalah pilihan terakhir, the last resort, jika tidak ada pilihan lain yang lebih baik.

The post 10 Perbedaan Kredit Tanpa Agunan vs Pinjaman Online appeared first on Duwitmu.com.



This post first appeared on Rencana Keuangan, Investasi, Reksadana Dan Asurans, please read the originial post: here

Share the post

10 Perbedaan Kredit Tanpa Agunan vs Pinjaman Online

×

Subscribe to Rencana Keuangan, Investasi, Reksadana Dan Asurans

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×