Hipnoterapi trauma perpeloncoan

Foto sekedar Ilustrasi

Masa tahun ajaran baru adalah Masa siswa dan mahasiswa menapaki jenjang study yang lebih tinggi. Dari SD ke SLTP, SLTP ke SLTA, SLTA ke perguruan tinggi, dst.

Penerimaan siswa atau mahasiswa baru diwarnai acara Perpeloncoan yang dibungkus sebagai masa orientasi sekolah (MOS) atau yang sebelumnya dengan istilah OPSPEK.

Sudah rahasia umum bahwa Pelaksanaan Masa Orientasi siswa / mahasiswa tersebut menyimpang jauh dari tujuan pokoknya. Intinya lebih kepada perpeloncoan macam-macam dan diwarnai dengan aksi kekerasan dari panitia kepada siswa / mahasiswa baru.

Benci, marah, sedih, takut, tegang, stress bercampur aduk di dada peserta dan mereka menjalaninya karena terpaksa semua diharuskan ikut.

Seperti fenomena gunung es, ada korban2 perpeloncoan yang fatal dan akhirnya terekspose di pemberitaan media masa, sedangkan yang memilih diam jauh lebih banyak.

Banyak protes terhadap perpeloncoan : untuk siapa, untuk apa, apa gunanya dan mengapa masih ada. Himbauan dari pemerintah juga sudah ada untuk stop aksi perpeloncoan, namun kenyataannya perpeloncoan masih saja ada.

Sebagian peserta terutama siswa / mahasiswa yang perasaannya halus / peka terhadap tekanan dan kekerasan dapat mengalami trauma yang serius.

Hal ini sudah selayaknya menjadi perhatian pihak sekolah dan perguruan tinggi agar memperketat pelaksanaan masa orientasi sekolah / OPSPEK agar diisi dengan program yang bermanfaat : murni pengenalan terhadap lingkungan sekolah / kampusnya.

Adapun kondisi psikologis siswa / mahasiswa korban kekerasan perpeloncoan bisa mengalami hal2 sbb :

• Perasaan takut dan atau benci yang berlebihan terhadap panitia (dalam hal ini biasanya kakak kelasnya)
• Perasaan malas untuk meneruskan study nya di lingkungan sekolah tersebut dan menarik diri (tidak sekolah / kuliah) karena menganggap suasana study disitu sama sekali tidak aman / tidak kondusif untuk belajar.
• Pengalaman traumatik tsb dapat mengganggu psikologisnya dan berkembang menjadi depresi berkepanjangan.

Apa yang harus dilakukan orang tua jika anaknya mengalami hal tersebut ? :

1. Sadarkan anak agar mau memaafkan pelaku dan kejadian
2. Bujuk anak untuk tetap sekolah / kuliah sebab kuliah dan sekolahnya sangat penting untuk masa depan.
3. Tawarkan pertolongan extra untuk pemulihan psikologis secara cepat dengan Hypnotherapy.