Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Book Review : Edensor by Andrea Hirata

Book Review Edensor by Andrea Hirata

Judul Buku : Edensor
Penulis : Andrea Hirata
Translator : John Colombo
Editor : Anangga Kurniawan
Tahun terbit : Juli 2011
Halaman : 238 + viii
Penerbit : Bentang Pustaka
ISBN 978-602-8811-44-6


Sampul depan Edensor

Blurb
I wanted to climb to the summit of challenges, attack my way 
through hardships as solid as granite, tempt all sorts of peril, and
experience and then explore the labyrinthine ins and outs of life
that in the end cannot be guessed. I yearned for possibilities that
react with each other, like the collision of uranium molecules: 
binding, multiplying, bursting, and dispersing in unexpected 
directions. I wanted to go to faraway places and meet with endless 
varieties of foreign languages and peoples. I wished to rove,
finding my direction through reading the stars of constellations. I
wanted to cross fields and deserts, to be burned by the sun until I
blistered, to be shook by the assaulting wind, and shrink from 
being gripped by cold. I wanted a life that was thrilling, filled with
conquest. I wanted to live! To feel the essence of being! 


Apa yang aku pikirkan?
Ini buku yang paling aku suka dari empat seri Laskar Pelangi. Tapi karena menggunakan bahasa Inggris, aku jadi banyak kehilangan esensi keindahan dalam bahasa Indonesia T.T Sungguh ~ Bahasa sastra, kalau menggunakan bahasa Inggris yang lebih sederhana dan mudah dimengerti mungkin akan lebih baik. Stop memikirkan yang macam-macam, Lutfi. 

Dalam seri ini, Andrea Hirata menceritakan perjalanan Arai dan Ikal melanjutkan perjalanan mimpi mereka. Dari di Bandung lalu ke Jakarta, dan sampai di Eropa. Ke Universitas Sorbonne, Paris. 

Aku suka cara Andrea bercerita. Dia bercerita hal-hal yang serius dengan mudah dan bahkan bisa membuat guyonan dalam situasi serius. Tapi tidak sarkasme. Banyak sekali cerita di buku ini yang membuatku terksesan. Dan kasihan sekali Arai, dia selalu mendapat yang porsi cerita yang tidak menguntungkan XD Itu kan, bisa saja aku bilang Arai mendapat porsi cerita yang sebagian besar buruk tapi karena gaya bercerita Andrea Hirata, aku bisa mengatakan 'tidak menguntungkan' lol


Memesona sekali, untuk Ibu T.T

Satu hal tambahan yang aku suka dari buku ini, dalam satu halaman persembahan itu, untuk Ibu. Dan buku Sebelas Patriot, persembahan untuk Ayah Andrea Hirata. Laki-laki ini sayang sekali pada kedua orangtuanya. Menginspirasi sekali tidak? T.T


Tampilan buku

Dan aku suka sekali sampul bukunya. Meskipun aku heran juga kenapa harus ada iklan andreahiarat.com di bukunya. Sampul buku yang seperti ini terlihat maskulin~ Dan gambaran Edensor di sampulnya sangat dreamy.

Penataan letak dan huruf yang nyaman dipandang

Karena membaca menggunakan mata dan visual itu penting untuk kenyamanan pandangan, maka aku suka dengan layoutnya ! Sedari tadi aku menceritakan tampilan buku terus T.T tapi ini aspek yang perlu diperhatikan hehe

Sebenarnya ada bagian yang membuatku lebih tertarik yakni pada Mosaic First Paradox dan Second Paradox. Pada kedua mosaic ini, Andrea Hirata menemukan hal yang sangat bertolak belakang antara Paris dan Indonesia. Baiklah, aku tidak bisa menahannya, aku ceritakan saja ya. Paradoks pertama adalah perempuan bernama Maurent LeBlanch. Perempuan Paris yang menolak untuk memiliki anak. Ia memilih hidup dengan pasangannya tapi keduanya berencana tidak memiliki anak. Dan populasi Perancis yang seolah akan punah karena orang asli Perancis yang enggan beranak-pinak. Ya, lain dengan Indonesia. Dan perempuan perancis, memiliki dialek Perancis yang terdengar menggelikan bagi Ikal sehingga suka sekali mengajaknya menyebutkan namanya dalam percakapan. Paradoks kedua adalahh ... teater musim panas. Yang bisa kalian baca sendiri. Entah kenapa enggan sekali menekan tuts keyboard banyak-banyak -___- memprihatinkan. Dan juga perjuangan kerja sampingannya untuk mengumpulkan pundi-pundi untuk mengelilingi Eropa dan Afrika. 

Kalau belajar di Eropa, jangan lupa backpaker keliling Eropa + Afrika. Cerita ini juga mengingatkan kembali bahwa Eropa tidak mudah. 

Kutipan-kutipan-kutipan !! squeakss

She was gone, and I felt as if all the creatures of Belitong were being raised by Noah to his ark and that I was being left behind, that I alone wasn't invited ...p51

Ini bagian kisah romance Ikal dengan A ling. sejak A Ling pergi ke Jakarta saat ia masih SMP, Ikal tidak mendengar kabar apapun dari A Ling dan ia masih saja menyukai A Ling. Bahkan mencari A Ling di Eropa juga. What  a love story !

The parody reached its climax when the officials from the rich countries providing the debt arrived at a meeting place in a chartered mini bus, while those from the poor country arrived one-by-one in limousines ... p115

There's always someone in our midst who can show up and be a hero. Famke was that kind of friend for us ..p128  

Dan sangat mengejutkan bertemu dengan Pak Toha dari Purbalingga T.T  Masih satu kawasan ngapak BARLINGMASCAKEB (BAnjarnegara PuRbaLINGga banyuMAS cilaCAp dan KEBumen).

God sees the truth, but waits


This post first appeared on Words Post, please read the originial post: here

Share the post

Book Review : Edensor by Andrea Hirata

×

Subscribe to Words Post

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×