Dunia, peradaban dan ilmu pengetahuan telah mengalami kemajuan luar biasa. Namun di atas semua itu ada Tuhan sang pencipta. Dan Dia esa. Manusia tidak perlu berusaha untuk membuktikan dengan ilmu, riset, eksperimen dan teknologi apapun untuk membenarkannya.
Tuhan dari negeri Iran, Tuhan dari negeri Tiongkok, Tuhan dari orang-orang Muslim, Tuhan dari orang-orang Kristiani atau Tuhan dari orang-orang Hindu adalah tidak berbeda. Begitu juga dengan Tuhan dari negeri Arab, Afganistan, Eropa atau Amerika pun sama. Dan bahkan Tuhan dari hewan dan tumbuhan juga sama. Tuhan dari seluruh makhluk hidup di muka bumi adalah Tuhan yang esa.
Hukum yang mengatur dunia ini adalah satu hukum. Sistem yang menghubungkan satu belahan dunia dengan belahan dunia lainnya pun sama. Namun bila Tuhan itu satu, mengapa di dunia ada begitu banyak agama? Apakah agama itu hasil pemikiran otak manusia? Apakah karena itu, maka tiap-tiap bangsa dan tiap-tiap kelompok umat manusia menyembah Tuhannya masing-masing? Bila agama-agama itu bukan hasil peradaban manusia, mengapa ada perbedaan antara satu agama dengan agama lain?
Agama bukan hasil pemikiran manusia. Agama mutlak datang dari Tuhan, sang pencipta yang esa. Tentu ada banyak argumen yang bisa menjelaskan tentang hal tersebut. Pertama, secara ragawi bahwa pembawa agama adalah orang-orang biasa. Mereka tidak mempunyai kekuasaan yang tinggi. Jikalau banyak di antara mereka yang memiliki kelebihan-kelebihan tertentu itu adalah mukjizat yang dianugrahkan oleh Tuhan pula.
Kedua, sebelum diangkat menjadi Nabi para pembawa agama itu adalah orang-orang yang dihargai dan dihormati masyarakat karena ketinggian budi pekertinya. Meski setelah para Nabi tersebut menyatakan kenabiannya kemudian sebagian masyarakat berbalik mengingkarinya. Padahal mustahil jika para nabi itu diangkat untuk menipu kaumnya sendiri.
Ketiga, pembawa agama itu tidak mempunyai kekuatan yang bisa mereka andalkan untuk menjamin kesuksesan tugasnya. Akan tetapi dengan ajaran yang mereka sampaikan maka umat manusia mampu memiliki peradaban yang tinggi. Kemenangan yang demikian luar biasa adalah mustahil dicapai jika tidak ada bantuan dari Tuhan yang maha kuasa.
Keempat, ajaran-ajaran yang dibawa oleh mereka selalu berlainan dengan alam pikiran yang ada pada masanya. Bila ajaran-ajaran itu sama dengan pikiran yang hidup pada masanya, maka hal itu bukanlah merupakan agama melainkan hanya sebuah pernyataan. Sebab itu pula maka terjadi pertentangan dan pergolakan di daerah-daerah tempat penyiaran agama. Dan dengan kekuasaan Tuhanlah kemudian mereka yang menentang akhirnya menjadi taat pada ajaran yang dibawa.
Kehidupan umat manusia di muka bumi mempunyai dua sisi yaitu peradaban dan kebudayaan. Keduanya adalah dua sisi yang berbeda. Peradaban adalah sebuah konsep yang bersifat materialistik. Apabila kemajuan materi tercapai maka terdapatlah kenikmatan hidup. Kenikmatan hidup inilah yang merupakan peradaban. Sedangkan kebudayaan adalah ide-ide yang tumbuh dibawah pengaruh ajaran agama. Jadi peradaban dan kebudayaan diibaratkan dengan jiwa dan raga. Perbedaan-perbedaan dalam sebuah peradaban adalah perbedaan yang bersifat materi sementara perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam sebuah kebudayaan disebabkan karena perbedaan kemajuan rohani.
Dunia diciptakan oleh Tuhan yang maha esa. Tuhan pulalah yang memelihara semua umat manusia di negeri mana saja dan kapan saja. Kenyataan bahwa umat manusia terbagi atas berbagai agama dan kepercayaan, hal ini dapat diibaratkan sebagai sebuah sungai yang mempunyai anak sungai, tetapi akhirnya bermuara ke satu samudra.
Dunia itu satu, maka yang menciptakan, mengatur dan yang meniadakannya pun hanya satu. Yaitu Tuhan yang maha kuasa, yang maha esa.
Buat keluarga dan pembimbingku tercinta
TUHAN ITU ESA
Tags: