Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Bila Anak Tiba-tiba Berubah

Bila Anda memiliki Anak yang dulunya dekat, suka bermanja-manja namun tiba-tiba saja anak berubah sikap, pasti ada sesuatu yang peristiwa yang membuatnya menjadi seperti itu. Coba ingat-ingat atau selidiki kenapa anak menjadi seperti itu.

Cerita berikut yang ini diambil dari buku "Ibu Dengarkan Aku" karangan Dra V Dwiyani mungkin bisa menjadi contoh. Ceritanya sang ayah sering tugas ke luar kota. Beberapa waktu belakangan ini sang anak selalu menolak menerima telpon dari ayahnya. Ibunya berusaha menegur, menanyakan kepada anak tersebut sekarang menjadi seperti itu.

Ternyata beberapa waktu lalu, saat ayahnya ada di rumah, si anak begitu kangen, ingin bermanja-manja, mengajak bermain ayahnya. Tapi pagi itu ayahnya sibuk dengan mobilnya dan berjanji setelah selesai mereka akan bermain. Si anak dengan sabar menunggu. Setelah ayah selesai mengotak-atik mobil dengan gembira anaknya mendekat. Ayahnya bilang mau cuci tangan dulu. Ok anaknya mengikuti, menunggu ayah cuci tangan.

Di wastafel ayahnya melihat aliran air tidak lancar. Diambilnya kotak perkakas, dibongkarnya wastafel tersebut, pipa-pipanya dibersihkan, dsb. Lama kelamaan anaknya jadi kesal menunggu. Dia capek kemudian pergi tidur.

Bangun tidur, dia mencari ayahnya minta dimandiin. Ternyata hatinya harus menanggung kekecewaan lagi. Ayahnya yang begitu telaten dan sabar dalam merawat mobil, memandikannya dengan kasar, sambil terus-menerus melihat jam. Katanya ayah ada janji dengan temannya.

Sepulang ayah dari rumah teman, si anak kembali mendekat, tapi ayah sibuk berbincang dengan ibu. Dia disuruh bermain dengan pembantu. Seharian si anak menunggu ayahnya dengan sabar, tapi sampai malam pun ayah masih lupa janjinya, tidak punya waktu bermain dengannya. Hal ini membuat anak sangat kecewa.

Kekecewaan tersebut menjadi berlanjut karena saat telpon yang dibicarakan ayah hanya kalimat basa-basi yang selalu diulang-ulang. Akibatnya sikap anak tersebut berubah dari yang semula manja menjadi cuek. Sebenarnya hal itu dilakukan karena dia tidak ingin terlalu berharap kemudian terluka lagi. Dia membuat benteng pada dirinya.

Dari cerita di atas kita bisa belajar, kadang suatu peristiwa yang kita anggap sepele, mungkin bagi orang lain bisa sangat menyakitkan. Seringkali kita sebagai orang tua tidak peka pada keinginan anak kita. Selalu sibuk dengan diri sendiri. Saat anak membutuhkan dan memanggil, kita hanya menjawab sebentar, tapi kemudian lupa akan janji kita.

Bila hal tersebut terjadi secara terus-menerus atau mungkin kejadiannya hanya sekali tapi sangat berkesan atau menyakitkan bagi anak, bisa jadi hubungan kita dengan anak menjadi renggang. Dekat secara fisik belum tentu dekat secara emosional juga. Marilah kita terus belajar dan berusaha menjadi orang tua yang lebih baik.



This post first appeared on Pengalaman Pribadi | Permasalahan Anak, please read the originial post: here

Share the post

Bila Anak Tiba-tiba Berubah

×

Subscribe to Pengalaman Pribadi | Permasalahan Anak

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×