Tidak seperti penyanyi-penyanyi pop yang terkesan 'mudah' ketika menyeberang ke jalur dangdut dan berhasil mencetak album hits, beberapa penyanyi dangdut yang mencoba merilis album di jalur pop ternyata tidak cukup kuat untuk menaklukkan pasar. ITJE TRISNAWATI termasuk yang bisa 'mendobrak' ketika berhasil merilis album pop dengan penjualan tinggi. Dimulai dari album MASIH ADA di tahun 1985, berlanjut di album SYA NA NA di awal 1987, dan kemudian di akhir 1987 Itje kembali merilis album pop Aduh ADUH CINTA. Meskipun sangat berhasil ketika meluncurkan MASIH ADA di jalur pop melankolis ala PANCE PONDAAG dan sebenarnya Itje sudah cukup punya massa di jalur itu, tapi di album SYA NA NA Itje memilih untuk tidak stay di jalur yang sama. Lagu riang karya TITIEK PUSPA dijadikan andalan dan meskipun tidak seberhasil MASIH ADA tapi tetap mendapat sambutan pasar. Kali ini di album ADUH ADUH CINTA, Itje bekerjasama dengan POMPI sebagai penata musik dan komposer lagu andalan. Lagu yang disodorkan Pompi adalah lagu bernuansa riang tapi tetap 'berbeda' dengan lagu SYA NA NA. Kalau SYA NA NA bernuansa classic disco, ADUH ADUH CINTA seperti ciri khas musik garapan Pompi terdengar kental dengan bebunyian synthesizer dengan nuansa etnik. Cukup catchy dan berhasil menjadi hits. Itje bisa membuktikan kalau sebenarnya dia mampu berjalan di jalur dangdut dan pop sekaligus karena punya massa masing-masing. Tapi boleh jadi passion-nya memang di dangdut, dan album-album pop yang dihasilkannya hanya sekedar selingan saja. Album ADUH ADUH CINTA adalah album pop terakhir yang dirilis Itje. Setelah ini Itje konsisten di jalur dangdut dan tetap menghasilkan album-album laris, termasuk masterpiece album DUH ENGKANG.