Mempunyai karakter suara yang khas dan gampang dikenali, plus tampilan fisik yang menawan, seharusnya menjadi modal kuat bagi Nourma YUNITA untuk bisa tampil 'lebih' di industri musik Indonesia. Hanya saja karena (saat itu) produser dan label lebih 'berkuasa' untuk mengarahkan seorang penyanyi terjun ke jalur musik yang lebih gampang dijual, maka album-album Nourma saat itu selalu berkutat di jalur aman. Pop melankolis punya pangsa pasar sangat tinggi kala itu, maka 'bertarunglah' Nourma di jalur itu dan cukup mengatrol eksistensi karirnya. Meskipun tidak ada albumnya di genre itu yang benar-benar meledak di pasaran, tapi beberapa lagunya seperti AKU TAK MAU MENDERITA atau TAK USAH BICARA cukup berhasil mencuri perhatian. Di album Mimpi Berbunga Indah, meskipun masih berkutat di genre yang sama, tapi Nourma mencoba menyajikan lagu dengan nuansa yang berbeda di lagu andalan karya PANCE PONDAAG ini. Identik dengan lagu-lagu slow melankolis, Pance memberikan MIMPI BERBUNGA INDAH yang bertempo medium beat dengan nuansa pop rock. Lagu semacam ini memang keluar dari zona aman, tapi terdengar kurang pas dengan karakter suara Nourma. Dan di pasaran, album ini juga tidak mampu berbicara banyak. Nourma baru 'menemukan' karakter lagu-lagu yang pas ketika kemudian bekerjasama dengan FARIZ RM di album MALAM DANSA tahun 1988.