Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Sholat Sebagai Cermin Kebersihan

Kebersihan Pangkal Kesehatan, Cucilah Tangan Sebelum Makan, dan jargon-jargon lain mengenai Kebersihan kerap kali kita dengarkan dimana-mana. Namun, jarang yang menyadari bahwa Islam telah lama memiliki konsep kebersihan yang luar biasa yang tercermin dalam pelaksanaan ibadah Sholat.

Sebagaimana kita ketahui, sholat merupakan perintah agama yang sangat spesial dibandingkan ibadah-ibadah lainnya. Ketika Ibadah Sholat diperintahkan , Allah langsung mengundang nabi Muhammad SAW melalui peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Tidak seperti ibadah lain yang diwahyukan Allah dan disampaikan kepada nabi melalui malaikat Jibril. Peristiwa sebelum Isra’ dan Mi’raj telah membuktikan bahwa islam memiliki konsep kebersihan yang haqiqi. Sebelum nabi diberangkatkan, terlebih dahulu dada nabi dibelah dan dibersihkan serta dimasukkan hikmah-hikmah sehingga nabi benar-benar telah disucikan oleh Allah untuk menghadapi peristiwa suci yang teramat luar biasa, sesuai dengan ayat yang menjelaskan peristiwa ini, Allah memulainya dengan kalimat tasbih, Subhaana alladzi. Hal ini mencerminkan bahwa sholat harus diselenggarakan dengan kebersihan dan kesucian yang luar biasa ketatnya.

Ketika orang sholat, maka dirinya harus bersih, bersih dari hadast maupun najis. Bahkan ketika orang tersebut dalam keadaan junub, maka diwajibkanlah ia mandi besar. Hal ini membuktikan bahwa islam telah jauh-jauh hari mengumandangkan pentingnya kebersihan badan secara dhohir. Kebersihan badan yang sangat penting tidak hanya untuk menjaga kesehatan dan penampilan, tetapi kebersihan adalah sebagian dari iman, karena tanpa kebersihan orang tidak akan bisa menjalankan keimanannya dalam bentuk ibadah-ibadah kepada Allah SWT. Di dalam sholat itu sendiri, hati juga harus dibersihkan dari hal-hal yang bersifat keduniawian sehingga sholat akan lebih khusyu. 

Diibaratkan orang yang sedang menyetir sambil menelpon, maka dapat dipastikan orang tersebut tidak akan khusyu atau konsen dalam menelepon dan rawan mengakibatkan kecelakaan dalam menyetirnya. Demikian pula dengan sholat, manusia dalam sholatnya menjalin hubungan secara vertikal dengan Allah SWT. Ketika dia masih terbayang dengan urusan duniawinya, maka kekhusyuannya akan terganggu. Hal ini juga akan menimbulkan kecelakaan, dimana kita lihat banyak orang tidak bisa terhindar dari perbuatan yang keji dan munkar karena sholatnya kurang bermutu.

Sholat juga harus bersih pakaian dan tempatnya sholat. Bagaimanapun mahalnya baju yang kita pakai, terbuat dar bahan yang berkualitas tinggi, jika terkena najis barang sedikit saja, maka menurut syarat sah nya sholat, kita belum memenuhinya. Demikian pula tempat sholat. Ini harus dijadikan perhatian, bahwa banyak tempat sholat kita seperti masjid-masjid, musholla, surau-surau yang tidak terlalu memeperhatikan masalah kebersihan.

Sebelum sholat, Islam mengajarkan kita untuk berwudhu terlebih dahulu dalam rangka mensucikan dhohir kita. Bagian pertama yang dibasuh ketika wudhu mau tidak mau adalah telapak tangan kita. Menurut penelitian, telapak tangan merupakan bagian terkotor dari tubuh kita yang rawan menimbulkan penyakit. Telapak tangan adalah tempat kita memegang segala sesuatu, baik itu uang, gagang pintu, telepon, dan tentu makanan. Dengan wudhu maka setidaknya kotoran-kotoran tersebut dapat dibersihkan. Kemudian, setelah itu disunnahkan kita berkumur. Bagian terkotor kedua dari tubuh kita adalah mulut, bahkan tak jarang menimbulkan bau. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk mengeraskan kumur-kumur kita saat wudhu dan tidak menelannya, dengan tujuan banyak bakteri, kuman-kuman, dan kotoran dapat tertarik dan dikeluarkan dari dalam mulut serta tidak masuk ke bagian pencernaan yang rawan penyakit. Selain itu disunnahkan juga untuk memasukkan air ke dalam hidung untuk membersihkan rongga-rongga hidung yang menuju ke otak manusia.

Rukun wudhu juga mencerminkan kebersihan yang luar biasa. Sebelum orang-orang memperkenalkan konsep cuci muka, maka islam telah menyodorkan konsep tersebut paling tidak minimal lima kali sehari. Dengan mencuci muka maka wajah sebagai bagian terpenting dari penampilan akan selalu bersih. Tatkala bangun kita untuk sholat di waktu subuh, maka mencuci muka dapat segera menyegarkan tubuh dan pikiran kita setelah semalam kita tidur.

Rukun-rukun yang lain seperti membasuh kedua tangan, sebagian kepala, dan kedua kaki yang disunnahkan tiga kali membasuh juga mencerminkan kebersihan.

Waktu sholat itu sendiri juga dapat menjaga kita dari kebersihan dhohir maupun bathin. Perintah sholat subuh misalnya, setelah kita bangun tidur kemudian mengambil wudhu, otomatis kita akan mencuci tangan. Rasulullah SAW sendiri memeperingatkan manusia untuk mencuci tangannya ketika baru bangun tidur, karena dalam tidur manusia tidak tahu apa saja yang ia pegang. Kemudian di waktu dhuhur, dalam kepenatan dan kecapaian pikiran akibat terkontaminasi oleh urusan-urusan dunia, maka sholat dapat merilekskan dan membersihkan pikiran untuk kembali beraktivitas setelah itu. Demikian pula sholat ashar. Ketika magrib berkumandang, sholat mampu memberikan keringanan dan membersihkan toksin-toksin dalam tubuh setelah capai bekerja seharian. Sholat isya menambahkan kerileksan sebelum manusia menjelang tidurnya sekaligus untuk membersihkan batin manusia menuju kepada malam yang dikaruniakan Allah sebagai waktu beristirahat.

Dengan demikian, terbukti sudah bahwa sholat kita tidak hanya bermanfaat untuk batin semata, tetapi secara lahiriyah, kita akan mendapatkan manfaat yang luar biasa. Belum lagi, sholat merupakan amalan kunci dari segala amal ibadah kita kepada Allah.

Semoga sholat kita, ibadah kita, hidup kita, mati kita diridhai oleh Allah SWT. Amiiin yaa rabbal ‘alamiin.


This post first appeared on Musholla RAPI Online, please read the originial post: here

Share the post

Sholat Sebagai Cermin Kebersihan

×

Subscribe to Musholla Rapi Online

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×