ﻟﻤﺎ ﻗﺪﻡ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
- ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﺍﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﻭﻋﻚ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﻭﺑﻼﻝ ، ﻓﺠﺌﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻓﺄﺧﺒﺮﺗﻪ ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺣﺒﺐ ﺇﻟﻴﻨﺎ ﺍﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﻛﺤﺒﻨﺎ ﻣﻜﺔ ﺃﻭ ﺃﺷﺪ ، ﻭﺻﺤﺤﻬﺎ
ﻭﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﺻﺎﻋﻬﺎ ﻭﻣﺪﻫﺎ ﻭﺍﻧﻘﻞ ﺣﻤﺎﻫﺎ ﻓﺎﺟﻌﻠﻬﺎ ﺑﺎﻟﺠﺤﻔﺔ
Related Articles
Saat Rasulullah SAW
tiba di Madina, Sayidina Abu Bakar dan Bilal sakit (karena rindu kampung
halaman). Kemudian Sayidah Aisyah mengabarkan itu pada Rasulullah SAW. Kemudian
Rasul berdoa, "Ya Allah jadikanlah Aku mencintai Madinah, seperti kami
mencintai Mekah, atau jadikan kami lebih mencintai Madinah daripada Mekah.
(Shohih Imam Bukhari dan Muslim).
Sebelumnya
Rasulullah pernah berkata:
ﺇﻧﻚ ﺃﺣﺐ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﺇﻟﻲ
، ﻭﺇﻧﻚ ﺃﺣﺐ ﺃﺭﺽ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ
Wahai Mekah engkau
kota yang paling Aku cintai, dan engkau Tanah yang paling Allah cinta.
Cinta Tanah Air adalah perlu dan berikut ini 9 Dawuh Habib
Luthfi Tentang Pancasila Dan Nasionalisme
1. “Saya salut banyak bendera Merah-Putih. Tapi nanti tolong
setelah selesai, jangan pernah ditumpuk atau dilempar di tanah. Kayunya silakan
ditumpuk di tanah, kalau benderanya disampirkan di bahu baru ditata yang rapi.
Sikap pada bendera itu bukan mengultuskan benda, melainkan bentuk penghormatan
dan sikap cinta pada tanah air. Dalam Merah-Putih meski tidak ada tulisannya,
tapi ada arti jati diri bangsa, itulah kehormatan bangsa. Kalau tidak kita
sekalian yang menjaga, jangan salahkan orang lain kalau ada yang menghina. Jika
bukan para warga Indonesia sendiri, siapa lagi yang menjaga dan
menghormatinya?"
2. "Sikap cinta tanah air harus dibangun di semua lini.
Pengucapan Pancasila dan menyanyikan lagu Indonesia Raya tidak hanya saat
kegiatan upacara resmi kenegaraan atau pemerintahan dan saat peringatan HUT RI
17 Agustus saja, namun harus dinyanyikan dalam setiap acara sosial dan
keagamaan. Kalau hanya dikibarkan saat 17-an, bisa-bisa bangsa ini lupa pada
negaranya sendiri. Ini penting sekali, kelihatannya enteng. Jangan main-main
sama lagu kebangsaan. Timbulnya tidak ada rasa ‘handarbeni’ jadi penyebab
merosotnya nasionalisme di kalangan anak muda."
3. "Dasar negara Indonesia yakni Pancasila dibuat
memiliki keterkaitan dengan keagamaan. Makanya ada sila pertama, di belakang
Pancasila ada kekuatan agama."
4. "Kecintaan terhadap tanah air akan mempengaruhi
perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Jika nasionalisme kita semakin melemah,
jangan harap kita sebagai Muslim bisa menjawab tantangan umat dan tantangan
bangsa."
5. “Walau hanya sebutir pasir yang ada di atas tanah air ini
akan kita jaga mati-matian. Kata siapa cinta tanah air atau nasionalisme tidak
ada dalilnya? Nabi SAW. mengatakan, “Aku cinta Arab karena aku adalah bangsa
Arab”. Ini contoh kongkrit kecintaan suatu bangsa pada tanah airnya. Cinta
tanah air itu sebagai wujud syukur kepada Allah atas anugrah bumi pertiwi ini.
Ulama adalah benteng ideologi, TNI-POLRI adalah benteng NKRI. Mari kita bersatu.
Jangan goyahkan persatuan karena oknum kiai, TNI atau POLRI."
6. “Salah satu pesan yang kita ingat dari peringatan Maulid
Nabi adalah ajaran agar kita taat pada pemerintah. Bangsa lain fokus membangun
kita masih memperdebatkan khilafiyah-khilafah. Pancasila sudah final. Boleh
berdebat penafsirannya, tapi tidak boleh memperdebatkan butir-butirnya."
7. “Muktamar NU di Situbondo sudah menegaskan Pancasila
sebagai asas Negara dan Jam'iyah Thariqah menegaskan NKRI harga mati. Pendakwah
dahulu begitu toleran menghormati perbedaan. Untuk itu Sunan Kudus enggan
menyembelih sapi, karena menghormati tradisi non-Muslim. Bahkan bangunan Masjid
Kudus mengakomodasi arsitektur non-Muslim yang berkembang pada waktu itu. Tidak
anti dengan kebudayaan lokal. Simpatik."
8. “Muslim itu harus seperti air laut, meskipun ratusan
sungai mengalirkan air tawar, ia tetap asin dan tak pernah memaksa ikan di
dalamnya menjadi asin. Ketika kita akan melakukan perbuatan tercela, ingat
Merah-Putih, malu di dalamnya ada tumpah darah para pahlawan dan jati diri
bangsa yang memiliki adat dan etika ketimuran."
9. "Ajak anak-anak kita ke makam para pahlawan.
Anak-anak mengerti itu orang mati, tidak akan menyembahnya. Jelaskan, ini
kopral 'ini' adalah pahlawan, makam itu adalah makamnya pahlawan tak dikenal.
Kenalkan para pahlawan kepada anak-anak kita sejak dini agar mereka paham
kemerdekaan ini bukan hadiah. Dan agar dalam diri anak-anak tumbuh kecintaan
pada bangsa. Rasa cinta yang kuat pada bangsa ini lebih dahsyat dari nuklir
sekalipun."
Rijal Mumazziq