Dalam kacamata Islam, seorang ibu bertanggung jawab penuh atas banyak hal, mulai dari permasalahan domestik Rumah Tangga, seperti memasak, bersih-bersih, mengatur anggaran pembelanjaan, lebih-lebih merawat, dan mendidik anak. Problematika anak-anak pada masa kini jauh lebih kompleks dari yang diperkirakan.
Related Articles
Para ibu benar-benar menjalankan sebuah “bisnis” rumah tangga, jika arti kata “business’
dikembalikan kepada makna aslinya, (busy: sibuk).
Seorang penyair Arab mengatakan, “Al Ummu Madrosatul Ula, Idzaa A’dadtaha
A’dadta Sya’ban Khoirul ‘Irq” (Seorang ibu adalah sekolah pertama bagi
anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau
persiapkan bangsa berakar kebaikan).
Kalimat ini sering menjadi ikon dalam dunia pendidikan Islam. Maka bukanlah
sebuah hal yang berlebihan bila Islam sangat mendorong kaum perempuan agar
senantiasa meningkatkan kualitas pengetahuannya demi terciptanya suasana yang
kondusif bagi keluarga yang membagi peran mereka sesuai kodrat alamiah yang
telah Allah Ta’ala gariskan.
Karenanya, adalah sangat keliru, jika para ibu masih merasa tak berharga dan
menganggap dirinya tak memiliki nilai ketika menjadi ibu rumah tangga dan sibuk
mengurus anak-anak mereka di rumah.
Wahai para ibu yang sibuk di rumah, Cheer up!
Berbahagialah dan berbanggalah, ucapkan Alhamdulillah karena ternyata dan terbukti “karier” Anda sangat bernilai tinggi bila dibandingkan para wanita karier konvensional di mata dunia. Yakinlah, bahwa Anda jauh lebih bernilai dan ber”gaji” tinggi di mata Allah Ta’ala jika Anda niatkan khidmah Anda semata-mata ikhlas lillahi Ta’ala.
Berbahagialah dan berbanggalah, ucapkan Alhamdulillah karena ternyata dan terbukti “karier” Anda sangat bernilai tinggi bila dibandingkan para wanita karier konvensional di mata dunia. Yakinlah, bahwa Anda jauh lebih bernilai dan ber”gaji” tinggi di mata Allah Ta’ala jika Anda niatkan khidmah Anda semata-mata ikhlas lillahi Ta’ala.
Sebagai penutup, ada pesan mulia, dari Anas Radhiyallahu ‘anhu ia
berkata: “Kaum wanita datang menghadap Rasulullah shollallahu ’alaih wa
sallam bertanya: “Ya Rasulullah, kaum pria telah pergi dengan keutamaan
dan jihad di jalan Allah. Adakah perbuatan bagi kami yang dapat menyamai ’amal
para mujahidin di jalan Allah?”
Maka Rasulullah shollallahu ’alaih wa
sallam bersabda: ”Barangsiapa di antara kalian berdiam diri di rumahnya
maka sesungguhnya ia telah menyamai ’amal para mujahidin di jalan Allah.”
(HR Al-Bazzar).
Ahmad Rizal Hidayatullah