Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Melihat Respon Orang Kaya dan Orang Miskin Terhadap 9 Hal Penting Ini!

Apa sih sebenarnya perbedaan orang kaya dan orang miskin? Ternyata salah satunya adalah dari responnya.

Kabar baiknya adalah, setiap Orang sudah memiliki bekal awal untuk menjadi kaya. Jadi Anda juga bisa mengubah sikap agar bisa menjadi orang kaya lho! Penasaran?

Rubrik Finansialku

Belajar dari Orang Kaya

Sebenarnya, semua orang memiliki bekal awal yang sama untuk menjadi kaya: apakah bekal awal yang dimaksud?

Jawabannya bukanlah gelar sarjana, profesor, dan bukan juga warisan dari orangtua kaya. Bekal awal ini berupa PIKIRAN atau bisa disebut juga aset intelektual.

Coba Anda lihat sejarah dari banyak miliarder, banyak sekali yang memulai tanpa bekal apapun selain pikirannya. Ada miliarder yang memulai dari bawah dan melatih pikirannya untuk mencari kekayaan.

Bahkan, 90% perusahaan kini lebih mementingkan aset intelektual daripada aset lainnya (mesin, peralatan, tanah, dan lainnya).

Sebagai contoh Google, yang tidak memiliki banyak aset kasat mata, namun lebih memprioritaskan kecerdasan karyawannya.

[Baca Juga: Jembatan Menuju Kebebasan Finansial: Berpindah dari Sisi Kiri ke Sisi Kanan Kuadran]

Artinya, tidak ada yang namanya orang kaya dan orang miskin. Semuanya bisa menjadi kaya dengan cara mengubah pola pikir dan terus memperkaya aset intelektual ini. Bagaimana caranya?

Jika Anda ingin pandai menari, maka Anda bisa belajar dari pelatih dansa atau koreografer. Jika Anda ingin menjadi pelukis yang andal, maka belajarlah dari pelukis profesional.

Lalu bagaimana jika Anda ingin menjadi orang kaya?Tentu saja belajarlah dari pengalaman orang kaya. Hanya dengan belajar dari sang ahli Anda bisa mempelajari celah-celahnya.

Yang dimaksud disini bukanlah belajar teori saja, namun juga belajar tentang pengalaman dari beberapa kegagalan para ahli yang berhasil mengatasinya.

Selain mempelajarinya, Anda juga perlu menerapkan pengetahuan tersebut. Sebagai contoh, Anda perlu menerapkan kebiasaan respon baik yang biasa dilakukan orang kaya. Mengapa demikian?

Jika Anda tetap melakukan respon buruk yang biasa Anda lakukan, kekayaan tidak akan bertahan lama. Kekayaan bisa dijaga dengan baik jika Anda memiliki respon yang baik pula.

Mau tahu apa saja bedanya respon orang kaya dan orang miskin tersebut? Finansialku mengajak Anda melihat 9 respon orang kaya vs orang miskin berikut ini:

#9 Respon Terhadap Tidur

Pernahkah Anda mendengar orang tua berkata, “Ayo bangun, nanti rezekinya keburu dipatok ayam lho kalau bangun kesiangan melulu.”

Ternyata petuah ini benar adanya loh, terbukti dari sebuah studi yang dilakukan oleh Thomas Corley. Studi tersebut menunjukkan bahwa 50% dari miliarder bangun setidaknya 3 jam sebelum waktu kerjanya.

Waktu tersebut mereka manfaatkan untuk berolahraga, merencanakan harinya, dan untuk menciptakan ide-ide baru.

Sedangkan mereka yang miskin cenderung untuk begadang setiap hari dan bangun lebih telat. Akibatnya, mereka hanya punya sedikit waktu untuk mempersiapkan diri.

[Baca Juga: Ilustrasi: Pilih Jadi Orang Kaya atau Orang Bahagia? Kalau Mau Keduanya, Ini Caranya]

Selain itu, memaksakan diri untuk bangun saat belum waktunya bisa mengakibatkan kurangnya energi, badan merasa lelah, dan tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Jadi, mulai biasakan untuk tidur secara teratur dan bangun lebih pagi. Dengan demikian Anda telah memberikan waktu kepada tubuh untuk mengisi energi.

#8 Respon Terhadap Makan

Pernahkah Anda mendengar frasa: “You are what you eat”

Frase ini tidak bisa lebih cocok lagi untuk menggambarkan perbedaan besar antara orang kaya dan orang miskin.

Memang betul terkadang kenyataan yang memaksa orang miskin untuk memakan makanan yang kurang bergizi karena keterbatasan biaya. Namun sebenarnya hal ini tidak bisa dijadikan alasan.

Anda yang miskin bisa menghemat biaya makan namun tetap sehat dan bergizi dengan cara memasak sendiri di rumah.

[Baca Juga: Mau Sukses dan Menjadi Orang Kaya? Awali Dengan Menerapkan Prinsip Dasarnya Terlebih Dahulu]

Intinya adalah, ada perbedaan antara MAKAN SEHAT dan MAKAN MAHAL. Disini kuncinya hanyalah makan secara sehat dengan nutrisi dan gizi yang cukup.

Sehingga jangan lagi beralasan bokek dan menjejali diri dengan junk food, cemilan tidak sehat, dan alkohol. Semua makanan ini bukan membantu Anda menjalani hari, tapi malah membuat Anda ingin kembali ke tempat tidur.

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Download Ebook Sekarang

#7 Respon Terhadap Olahraga

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa 76% dari orang kaya berolahraga setidaknya 30 menit per hari. Fakta ini sejalan dengan anggapan bahwa orang kaya biasanya lebih sehat.

Satu alasan terbesar mengapa orang sukses lebih banyak berolahraga adalah karena mereka tahu bahwa dibutuhkan kerja sama badan dan pikiran untuk bisa fokus dan memulai hari dengan sehat.

Olahraga juga bisa membantu Anda mengatasi stres dan mengelola masalah dengan kapasitas penuh badan dan pikiran.

Jika Anda masih merasa ngantuk di pagi hari, maka olahraga inilah yang bisa membantu Anda untuk menjalani hari dengan penuh semangat.

Jika Anda beranggapan berolahraga membutuhkan gym memberships, personal trainer, peralatan mahal, maka STOP berpikiran demikian. Jangan jadikan biaya sebagai alasan Anda tidak berolahraga.

Semua orang bisa berolahraga, tidak peduli kaya atau miskin, Anda hanya perlu mengumpulkan niat dan semuanya bisa dilakukan.

Anda bisa memulai dengan olahraga ringan seperti berlari pagi, atau senam pagi. Jika Anda ingin merasakan sensasi gym, maka Anda bisa mencoba untuk membuat gym di rumah dengan membuat alat fitness sendiri.  

Mau tahu caranya, simak artikel Finansialku berikut ini:

[Baca Juga: Lebih Hemat Mana: Beli Alat Fitness Sendiri Atau Ikut Membership Gym?]

Tingkatkan produktivitas Anda dengan mulai menyempatkan diri untuk berolahraga minimal 30 menit per hari!

#6 Respon Terhadap Televisi

Berdasarkan buku Thomas Corley berjudul Rich Habits, 67% dari orang kaya menonton kurang dari satu jam siaran televisi per harinya. Sedangkan bagi orang miskin, nilai ini hanya sebesar 23% saja.

Ini bisa menjadi salah satu fakta yang membuktikan bahwa televisi merupakan sebuah pengganggu dalam meraih kesuksesan. Anda kehilangan banyak waktu produktif jika terus menonton televisi seharian.

Studi yang sama juga menunjukkan bahwa orang miskin cenderung menonton acara yang kurang berkualitas, sehingga menonton televisi juga tidak memberikan pengetahuan lebih baginya.

Namun jika Anda memang menggemari acara olahraga, atau video games, jangan putus asa. Tidak ada salahnya memiliki kegemaran, selama Anda tetap bisa membagi waktu untuk menonton televisi dan beraktivitas secara produktif dalam kehidupan di luar itu.

Asalkan jangan jadikan televisi sebagai penghabis waktu agar Anda lupa dengan kehidupan sulit dan stres yang menimpa Anda.

#5 Respon Terhadap Masalah

Salah satu pembeda utama antara orang kaya dan orang miskin adalah bahwa orang kaya tidak jatuh berlarut-larut dalam masalahnya. Seseorang yang pikirannya kuat, alih-alih sembunyi atau lari dari kenyataan, akan menghadapinya dengan jantan.

Beberapa orang yang sukses dan telah menjadi kaya bahkan pernah mengalami masalah yang jauh lebih sulit dari yang sedang dialami orang miskin. Namun cara mereka menghadapi dan menyelesaikannya justru membekali mereka dengan pengalaman luar biasa.

Sedangkan orang miskin punya kecenderungan untuk bersikap defensif dan jatuh berlarut-larut dalam masalah hingga titik terendah hidupnya. Malah sebagian besar lari dari masalah dengan rokok dan alkohol.

[Baca Juga: CEO Snapchat, Evan Spiegel Memberikan Kata-kata Motivasi Agar Jadi Anak Muda Terkaya di Dunia]

Hal inilah yang menyebabkan mengapa ketergantungan rokok dan obat merupakan hal yang lebih umum dihadapi oleh orang miskin.

Jadi, jangan jadikan masalah sebagai penghalang kesuksesan Anda. Justru kata sukses barulah terbentuk saat banyak masalah menghadang di depannya. Anda akan berada di titik tertinggi dalam kesuksesan saat Anda bisa mengatasi masalah dengan baik.

Dan mulailah menyelesaikan masalah sesegera mungkin sebelum menumpuk menjadi satu gundukan masalah yang tidak ada akhirnya.

#4 Respon Terhadap Pengetahuan

Apakah Anda gemar membaca buku? Saya sendiri gemar membaca buku. Membaca bisa menambah ilmu dan memperluas pengetahuan. Asalkan bukunya bermanfaat ya, misalnya buku non-fiksi.

Lalu apa hubungannya membaca dengan menjadi kaya? Cobalah melihat Warren Buffett, ia memiliki bertumpuk-tumpuk buku di samping kursinya karena Beliau gemar membaca. Ia memperoleh pengetahuan baru setiap harinya hanya dengan membuka dan membaca buku.

Contoh lainnya adalah Bill Gates yang membuat target untuk membaca minimal 50 buku per tahunnya.

Ya, membaca merupakan salah satu cara untuk terus membekali dan mengembangkan diri yang sering dilakukan oleh orang kaya. Saat orang miskin menghabiskan waktunya untuk menonton acara tak berkualitas di TV, orang kaya sibuk membekali dirinya dengan buku penuh ilmu.

Sesederhana itu lho. Seperti ungkapan dari Barry Asmus, seorang pakar ekonomi terkenal, “Leaders are readers.”

Jadi, mulai bekali diri dengan banyak pengetahuan. Tidak pernah ada yang namanya penuh akan pengetahuan, karena selaku ada hal yang bisa Anda pelajari.

Bagaimana dengan mereka yang sibuk bekerja? Jangan khawatir, kini pengetahuan bisa diperoleh dengan mudah melalui smartphone dimana saja dan kapan saja.

Sebagai contohnya Anda bisa download aplikasi Finansialku untuk memperoleh artikel-artikel dan berita terbaru. Atau Anda juga bisa memperoleh kursus online dari Finansialku lho!

Bagi Anda pengguna baru, yuk segera download aplikasi Finansialku dari Google Play Store atau dengan klik tautan berikut ini:

#3 Respon Terhadap Investasi

Berinvestasi memang sulit, terutama jika Anda tidak memiliki uang untuk mulai diinvestasikan. Namun bukan berarti orang kaya juga dahulunya sudah kaya. Banyak dari mereka yang juga memulai dari nol.

Namun poinnya disini adalah mereka yang kaya selalu memaksakan diri untuk mengalokasikan (bukan menyisihkan) sedikit demi sedikit uangnya agar bisa berkembang menjadi banyak di kemudian hari.

Salah satu alasan mengapa orang miskin semakin miskin sementara mereka yang kaya semakin kaya adalah dari investasi.

Berinvestasi artinya mengorbankan kesenangan saat ini untuk kemudian dinikmati berlipat ganda di kemudian hari. Dan jika Anda masih memilih bersenang-senang sekarang, artinya Anda tidak mempedulikan masa depan Anda.

[Baca Juga: Kata-kata Motivasi: Cara Kaya dan Hidup Sederhana Ala Mark Zuckerberg, Pendiri Facebook]

Mereka yang mau berinvestasi lebih dulu akan memperoleh jumlah yang lebih besar hingga ratusan ribu dolar ketimbang mereka yang terlambat berinvestasi. Dan semua itu bisa terjadi meski jumlah yang kamu investasikan lebih sedikit dari mereka.

Maka ubahlah pola pikir Anda sebelum terlambat, dan mulai alokasikan sebagian uang untuk diinvestasikan.

Dengan demikian, masa depan cerah bisa menjadi milik Anda, dengan gaya hidup yang Anda inginkan, dan dengan pondasi finansial yang kokoh.

#2 Respon Terhadap Kesengsaraan

Kaiser Health News 2010 melaporkan bahwa jumlah orang miskin yang mengalami kesengsaraan 2x lebih banyak daripada orang kaya. Hal ini diprediksi terjadi karena pekerjaan yang lebih menuntut dan kondisi hidup yang lebih sulit.

Namun justru banyak yang membiarkan kesengsaraan ini justru membatasi diri mereka sehingga menganggap diri memang tidak mampu berubah menjadi lebih baik.

Akhirnya mereka terus berkutat pada pekerjaan yang sama, dan tidak bisa mengubah hidup menjadi lebih sukses lagi.

Sedangkan mereka yang kaya umumnya mengatasi kesengsaraan dengan cara mengurus diri dengan lebih baik, sehingga bisa melakukan lebih baik lagi dan menjadi lebih sukses lagi.

Salah satu perbedaan jelas lainnya adalah mereka yang kaya cenderung lebih mau menginvestasikan uangnya dalam asuransi sehingga saat ada masalah, mereka bisa mengatasinya dengan tenang sementara yang miskin semakin sengsara karena harus mencari uang lebih banyak.

Jadi, tidak salah jika dibilang orang kaya hidup lebih bahagia tanpa kesengsaraan.

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an

 

Download Sekarang

#1 Respon Terhadap Kerja Sama

Banyak orang sukses yang sudah kaya raya tidak memperoleh kekayaannya sendirian, mereka memperluas jaringannya dan bekerja sama dengan orang sukses lainnya untuk mencapai sesuatu yang luar biasa.

Sementara, banyak dari orang miskin yang justru merasa kesulitan untuk mengesampingkan idenya dan merealisasikan ide orang lain yang mungkin jauh lebih baik.

Jadi, perbedaannya disini adalah mereka yang kaya membuka diri akan ide-ide brilian yang diolahnya menjadi sebuah inovasi dalam sebuah lingkungan kerja yang positif. Sedangkan orang miskin cenderung memaksakan diri untuk bekerja sendiri.

Sifat keras kepala inilah yang menjadi faktor utama orang miskin tidak bisa menjadi leader, atau untuk menjadi atasan dalam pekerjaannya.

Mereka yang miskin juga umumnya punya kebiasaan menyalahkan orang lain saat ada masalah atau kegagalan, alih-alih bertanggung jawab dan mencari solusinya.

[Baca Juga: Anda Bisa Kaya Hanya Dengan 10 Tips Sukses Jadi Orang Kaya Sebelum Usia 40 Tahun Ala Warren Buffet]

Artinya, kunci sukses disini adalah melihat diri sendiri secara objektif sehingga Anda bisa terbuka dengan ide-ide brilian dari orang lain dan bekerja sama demi kerja yang lebih efektif.

Mana yang Anda Pilih: Orang Kaya atau Orang Miskin?

Anda kini sudah tahu apa yang membedakan orang kaya dan orang miskin, meski semuanya memiliki bekal awal yang sama.

Jika Anda belum juga berhasil menjadi orang kaya, cobalah tanyakan kepada diri sendiri, “Mengapa saya belum juga kaya?”

Pikirkan sejenak dan tulislah sebanyak mungkin alasan yang menghambat Anda menjadi kaya.

Jika sudah, sekarang pisahkan mana alasan yang bisa dikendalikan dan mana alasan yang berada di luar kendali Anda.

  • Beri tanda “ceklis” untuk alasan yang disebabkan oleh keputusan yang buruk, kurang disiplin, dan kurangnya pengetahuan finansial.
  • Beri tanda “silang” untuk alasan yang disebabkan oleh tidak adanya peluang, nasib buruk, atau atasan yang menyebalkan.

Sekarang lihat mana yang lebih banyak, tanda “ceklis” atau tanda “silang”? Jika lebih banyak tanda “ceklis”, maka biasanya Anda berpotensi sukses secara finansial daripada orang yang lebih banyak memberi tanda “silang”.

Mengapa demikian? Karena tanda ini membedakan pola pikir pemenang dan pola pikir seorang pecundang.

Mayoritas orang lebih memilih menggunakan pola pikir pecundang, padahal hal ini yang menghambat mereka untuk mengubah hidupnya.

Ubahlah pola pikir tersebut menjadi pola pikir pemenang, dimana Anda mengambil tanggung jawab 100% akan seluruh hasil dalam hidup Anda.

Dengan mengambil tanggung jawab penuh, Anda memberi diri sendiri kendali penuh untuk merubah keadaan menjadi lebih baik. Dengan mengubah pola pikir, Anda sudah mengambil langkah awal untuk menjadi KAYA.

Selamat mencoba!

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai respon orang kaya dan orang miskin terhadap 9 hal penting  lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Factnomenal. 9 Things Poor People DO That The Rich DON’T!. Youtube.com – https://goo.gl/1bBA4a
  • Adam Khoo. 2006. Secrets of Self-Made Millionaires (How You Can Create an Extraordinary Income and Build a Million-Dollar Net Worth… Starting from Scratch).

Sumber Gambar:

  • Orang Kaya dan Orang Miskin – https://goo.gl/f3qat4
  • Kantor Google – https://goo.gl/9u721h

The post Melihat Respon Orang Kaya dan Orang Miskin Terhadap 9 Hal Penting Ini! appeared first on Finansialku Perencana Keuangan Independen.



This post first appeared on Solusi Finansial, please read the originial post: here

Share the post

Melihat Respon Orang Kaya dan Orang Miskin Terhadap 9 Hal Penting Ini!

×

Subscribe to Solusi Finansial

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×