Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Kenali 10 Trik yang Dilakukan Supermarket Supaya Anda Tetap Belanja Hemat

Bagaimana cara belanja hemat di supermarket? Apakah ada trik yang dilakukan oleh supermarket?

Ada 10 trik yang perlu Anda ketahui agar Anda tetap hemat dalam berbelanja.

Mari simak penjelasan berikut ini supaya Anda memiliki kebiasaan belanja yang baik dan benar! Selamat membaca!

Rubrik Finansialku

10 Trik yang Dilakukan Supermarket Supaya Anda Tetap Belanja Hemat

Supermarket merupakan salah satu tempat berbelanja yang banyak dikunjungi oleh banyak orang.

Supermarket menjadi pilihan yang digemari banyak orang karena kelengkapan dan variasi Produk yang disediakan, lokasi yang strategis, tempat dan produk yang higienis juga kemudahan bertransaksi di kasir. Produk-produk yang dibeli juga dihitung secara teliti sehingga risiko kerugian pada Konsumen jarang terjadi.

Di samping hal-hal yang menyenangkan bagi para konsumen, ternyata supermarket memiliki beberapa strategi untuk membuat konsumen Membeli lebih banyak lagi produk dan menghabiskan lebih banyak uang.

[Baca Juga: Para Karyawan, Simak Rahasia Ini Agar Anda Tahu Cara Hemat Belanja di Supermarket]

Supermarket mengenali titik lemah konsumen dan mengerti cara untuk mengkapitalisasinya.

Tanpa Anda sadari, setiap kali Anda berperan sebagai konsumen dan pergi berbelanja, Anda selalu tergerak untuk membeli dalam jumlah yang lebih banyak lagi, lagi dan lagi, sampai akhirnya Anda menyadari bahwa jumlah uang yang Anda keluarkan sangat banyak.

Anda perlu mengetahui trik-trik yang kreatif (yang juga mengesankan) yang dilakukan oleh supermarket (dan termasuk toko online) yang menyebabkan Anda membuang banyak uang Anda untuk berbelanja.

Simak penjelasan berikut ini agar Anda tidak lagi tertipu dan berbelanja secara berlebihan!

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an

 

Download Sekarang

#1 Hampir Semua Supermarket Secara Terus Menerus Mengubah Posisi dari Setiap Produk

Anda tidak perlu kaget ketika Anda tidak dapat menemukan suatu produk di rak yang Anda  cari, padahal tak lama sebelumnya Anda mendapatkan produk yang Anda cari di rak tersebut.

Seorang Business Insider bernama Aine Cain mengatakan bahwa salah satu toko bernama Costco memindahkan posisi produk-produknya secara berkala.

Tujuannya untuk membuat konsumen melewati hampir semua rak yang ada di toko, sehingga konsumen mengamati hampir semua dan tanpa sadar mereka membeli lebih banyak produk dari yang sebenarnya mereka perlukan.

#2 Toko Online Menyediakan Fasilitas agar Anda Dapat Membeli Produk dengan Sangat Mudah Melalui Gadget Anda

Kemudahan teknologi yang diberikan saat belanja di toko online untuk akses pembelian suatu barang dengan mudah dapat menyebabkan pembelanjaan yang berlebihan. Mengapa demikian?

Karena Anda tidak perlu melakukan input tagihan, pengiriman, atau informasi yang terlalu detail, maka Anda dapat dengan mudah sekali membeli barang yang Anda butuhkan atau inginkan.

Hal ini sangat membantu jika Anda memerlukannya secara mendesak dan Anda hanya punya sedikit waktu untuk membeli barang tersebut. Namun, itu menjadi masalah jika Anda tidak memiliki anggaran yang cukup sebelumnya.

#3 Toko Online Menyediakan Fasilitas Gratis Pengiriman

Fasilitas gratis pengiriman (gratis ongkos kirim) terkadang membuat konsumen senang, karena konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk proses pengiriman barang.

Namun, apabila diamati, biaya pengiriman tersebut menyebabkan konsumen menambah jumlah barang yang dibeli.

Hal ini dikarenakan terdapat salah satu syarat yang perlu konsumen penuhi, yaitu jumlah minimal barang yang harus dibeli untuk mendapatkan fasilitas gratis pengiriman. Secara tidak langsung, hal tersebut menyebabkan konsumen menjadi overspend.

#4 Toko Online Memberikan Fasilitas Pengembalian Barang secara Gratis

Perusahaan yang mengizinkan pengembalian barang bukan hanya dipandang baik di mata konsumen, di balik itu mereka cerdik.

Sebuah studi di tahun 2012, dipublikasikan di Journal of Marketing, mengamati kebiasaan konsumen hampir sekitar 49 bulan di dua toko online yang mendominasi pasar.

Hasil studi tersebut mengatakan bahwa setelah pengembalian barang secara gratis dimulai, rata-rata pengeluaran konsumen meningkat ke US$620 (Rp868 ribu) untuk satu toko, dan sekitar US$2.500 (Rp3,5 juta) di toko lainnya. Mereka ternyata menggenjot penjualan melalui fasilitas yang mereka berikan.

#5 Toko Online Mengamati Anda Lewat Internet Melalui “Reminder Ads

Januari 2018, Google mengeluarkan sebuah fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk menonaktifkan “reminder ads” di website dan aplikasi.

Reminder ads berisi iklan sesuatu, atau produk lainnya, yang pernah melayani Anda di media sosial jika Anda pernah mengunjungi halaman atau membeli di toko mereka sebelumnya.

[Baca Juga: 12 Cara Mengubah Lifestyle yang Tidak Anda Sadari dapat Menghemat Pengeluaran Bulanan]

Kelemahan dari fitur Google ini adalah Anda tidak dapat menonaktifkan semua Reminder ads secara otomatis, Anda harus memilih untuk menonaktifkannya satu per satu.

Itu berarti Anda masih akan terus melihat barang yang Anda inginkan, namun sebenarnya tidak Anda butuhkan.

Hal ini sangat bergantung kepada kekuatan dan tekad hati Anda, Anda mau membeli barang-barang tersebut atau tidak.

#6 Produsen Handphone Secara Sengaja Membuat Performansi Handphone Lama Berkurang

Seorang staf Business Insider, Kif Leswing mengatakan bahwa Apple membatasi power dari sebuah prosesor iPhone yang dapat dicapai dalam suatu kondisi lingkungan, karena itu mereka membatasi prosesor power performance.

Berdasarkan hal tersebut, alasan dari itu semua adalah karena teknologi mengontrol seberapa besar handphone lama dapat bekerja dengan baik, jadi handphone tersebut tidak akan tiba-tiba mengalami error.

Anda ingin performansi yang selalu baik? Bagaimana caranya?

Belilah handphone baru.

#7 Supermarket Mendorong Anda untuk Membeli Makanan Dalam Jumlah Besar, entah Anda Mengkonsumsinya atau Tidak

Ada teori yang mengatakan bahwa membeli barang, khususnya makanan dalam jumlah besar dapat lebih menghemat uang Anda.

Misalnya, sepotong roti mungkin bernilai Rp5.000 namun lima potong roti berharga Rp20.000. Dalam hitungan Anda, jika Anda membeli lima potong roti Anda akan menghemat sebesar Rp5.000, bukan?

Ternyata tidak semudah itu.

[Baca Juga: Praktikan 45 Cara Hidup Hemat dari Kebiasaan Sederhana Sehari-hari!]

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Victoria Ligon di University of Arizona, banyak konsumen mencoba untuk mempersiapkan persediaan makanan untuk satu atau dua minggu ke depan, yang dalam realitanya konsumen tidak merencanakan untuk sejauh itu.

Pada akhirnya, mereka membeli makanan di luar atau datang ke undangan makan, dan semua makanan yang telah dibeli akhirnya menjadi basi.

Anita Bhappu, advisor Ligon mengungkapkan bahwa:

“Semua promo makanan didesain dengan tujuan agar konsumen membeli lebih banyak. Konsumen yakin bahwa jika mereka membeli makanan dengan jumlah yang lebih besar maka mereka akan lebih menghemat pengeluaran, namun mereka jarang mengamati berapa banyak yang akhirnya mereka buang. Dan jika Anda mengamati dari sisi harga yang mereka buang, mereka sebenarnya mengeluarkan lebih banyak uang.”

#8 Supermarket Memberikan Label Kadaluwarsa Makanan yang Membingungkan

Tanggal kadaluwarsa yang diberikan di makanan menjadi salah satu pertimbangan konsumen. Konsumen menyadari jika masa kadaluwarsa masih lama, maka ia tidak akan membuang makanan itu (pada prosesnya membuang uang) hanya karena tanggal kadaluwarsa yang masih lama.

Pada akhirnya, konsumen cenderung untuk membeli makanan yang memiliki masa kadaluwarsa yang lebih lama.

Berdasarkan USDA, tanggal kadaluwarsa makanan mengacu pada kualitas produk, tidak aman, kecuali untuk susu formula bayi.

Terdapat beberapa istilah yang perlu diketahui mengenai tanggal kadaluwarsa dari suatu makanan:

  • Best if Used By/Best Before” menunjukkan periode waktu produk akan memiliki rasa dan kualitas yang baik. Sebagai contoh, apabila Anda membeli roti, namun roti tersebut sudah melewati tanggal “Best Before” namun kualitasnya masih baik dan belum berjamur, maka Anda masih bisa mengkonsumsi roti tersebut.
  • Tanggal “Sell by” menunjukkan berapa lama supermarket/toko dapat menampilkan produk untuk dijual. Tanggal “Sell by” merupakan tanggal terakhir produk berada pada tingkat kualitas tertinggi. Anda sebaiknya membeli produk sebelum jatuh tempo tanggal yang tertera.
  • Tanggal “Use by” adalah tanggal rekomendasi untuk penggunaan produk pada masa yang baik, artinya setelah tanggal tersebut, kualitas dan produk akan menurun.
  • Tanggal kadaluwarsa, artinya produk tidak layak dikonsumsi lagi setelah melewati tanggal tersebut karena kualitasnya sudah tidak baik lagi.

#9 Supermarket dan Toko Online Membuat “Limited Time Offers” atau “Penawaran dengan Waktu Terbatas”

Konsumen cenderung untuk membeli suatu barang jika mereka berpikir bahwa penawaran promo suatu barang akan berakhir dalam waktu singkat. Psikolog berkata itu adalah prinsip Scarcity, atau Scarcity Heuristic.

Business Insider sebelumnya melaporkan di Journal of Personality and Social Psychology yang dipublikasikan pada tahun 1975, menggambarkan ilustrasi prinsip Scarcity pada kenyataan realnya.

Sebanyak 200 orang diberi pilihan antara sebuah kaleng dengan 10 kue, atau sebuah kaleng dengan 2 kue. Hasil studi menyatakan bahwa kaleng dengan isi yang lebih sedikit lebih banyak dipilih karena dianggap lebih bernilai.

[Baca Juga: Moms, Kenali Cara Menghitung Diskon dan Promo Biar Ga Ketipu]

Di luar itu, jika Anda menemukan sepasang sepatu dengan promo “SALE” yang hanya ada hari ini, Anda akan lebih memilih untuk membelinya karena Anda berpikir bahwa mungkin tidak akan ada diskon lagi di hari lain.

#10 Supermarket Menyediakan Sample Gratis untuk Produk Makanan

Secara teknis, Anda tidak memiliki utang budi untuk membeli produk apapun yang ditawarkan oleh sales, dan Anda mencoba testernya. Namun, pemilik toko tahu ada perasaan sungkan pada Anda jika Anda tidak membeli produk yang sudah Anda coba.

Psikolog Robert Cialdini menyebutnya sebagai “rule for reciprocation”: Jika seseorang melakukan sesuatu yang baik kepada Anda, maka Anda perlu melakukan sesuatu yang lebih baik kepada orang tersebut.

Di sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Applied Social Psychology pada 2002, sebanyak 21% konsumen yang ditawarkan coklat oleh penjual merasa tersentuh, dibandingkan dengan konsumen yang tidak ditawarkan coklat.

Secara tidak langsung, hal ini dapat membuat Anda menjadi overspend, jika Anda memilih untuk membeli produk yang ditawarkan pada Anda namun sebenarnya tidak Anda perlukan.

Tetap Atur Prioritas Anda

Berdasarkan ulasan di atas, Anda sebagai konsumen perlu lebih berhati-hati dalam berbelanja. Ingat untuk selalu membuat prioritas barang-barang apa saja yang Anda butuhkan, lebih baik Anda mencatatnya, dan utamakan untuk membeli barang yang Anda butuhkan saja terlebih dulu.

Jika Anda memiliki dana berlebih, Anda dapat menggunakannya untuk membeli barang yang menarik minat Anda.

Semoga artikel ini bermanfaat!

Berikan komentar dan pendapat Anda pada kolom di bawah ini, terima kasih!

Sumber Referensi:

  • Shana Lebowitiz. 9 April 2018. 13 Sneaky Tricks Retailers Use to Make You Spend Too Much. Time.com – https://goo.gl/avA3Hq
  • Arinda Veratamala. 8 Maret 2017. 4 Fakta yang Perlu Anda Ketahui Seputar Tanggal Kedaluwarsa. Hellosehat.com – https://goo.gl/DvM2fF

Sumber Gambar:

  • Belanja Hemat di Supermarket 01 – https://goo.gl/FAsrsn
  • Belanja Hemat di Supermarket 02 – https://goo.gl/QqXPso

The post Kenali 10 Trik yang Dilakukan Supermarket Supaya Anda Tetap Belanja Hemat appeared first on Finansialku Perencana Keuangan Independen.



This post first appeared on Solusi Finansial, please read the originial post: here

Share the post

Kenali 10 Trik yang Dilakukan Supermarket Supaya Anda Tetap Belanja Hemat

×

Subscribe to Solusi Finansial

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×