Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Kejang Demam


Batasan :
Kejang demam adalah bangkitan Kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal diatas 380C), yang  disebabkan oleh suatu proses ekstrakranial.




PENGOBATAN PADA SAAT KEJANG

·         5 mg untuk anak dibawah usia 3 tahun Atau dosis 7,5 mg untuk anak diatas usia 3 tahun, atau
  • 5 mg untuk berat badan kurang dari 10 kg dan 10 mg untuk berat badan lebih dari 10 kg, atau 0,5 – 0,75 mg/kg BB/kali

Di rumah, maksimum diberikan 2 kali berturut-turut dengan jarak 5 menit. Hati-hati dapat terjadi depresi pernapasan.
Diazepam juga dapat diberikan dengan suntukan intravena sebanyak 0,2 – 0,5 mg/kgBB. Berikan perlahan-lahan, dengan kecepatan 0,5 –1 mg per menit. Bila kejang berhenti sebelum dosis habis, hentikan penyuntikan. Diazepam dapat diberikan 2 kali dengan jarak 5 menit bila anak masih kejang. Diazepam jangan diberikan secara intramuskular karena tidak diabsorpsi dengan baik.
Bila tetap masih kejang, berikan fenitoin intravena sebanyak 15 mg/kgBB perlahan-lahan. Bila masih tetap kejang, rawat di Ruang Rawat Intensif, berikan penobarbital dan pasang ventilator bila perlu.

Setelah Kejang Berhenti

Bila kejang sudah berhenti, tentukan apakah anak termasuk dalam kejang demam yang memerlukan pengobatan rumat atau cukup pengobatan intermiten bila demam.

PENGOBATAN RUMAT

Pengobatan rumat adalah pengobatan yang diberikan secara terus menerus untuk waktu yang cukup lama.
1.    Obat rumat yang dapat menurunkan risiko berulangnya kejang demam hanya  fenobarbital atau asam valproat.  Semua obat antikonvulsan lain tidak bermanfaat untuk mencegah berulangnya kejang demam.
2.    Dosis valproate adalah 10-40 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis sedangkan fenobarbital 3 – 5 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis.
3.    Pengobatan rumat cukup diberikan selama satu tahun, kecuali pada kasus yang sangat selektif (rekomendasi D)
4.    Pemakaian fenobarbital setiap hari dapat menimbulkan gangguan perilaku dan kesulitan belajar.  Sedangkan pemakaian asam valproat pada usia kurang dari 2 tahun dapat menyebabkan gangguan fungsi hati. Bila memberikan valproate, periksa SGOT dan SGPT setelah 2 minggu, satu bulan, kemudian tiap 3 bulan.
5.    Pengobatan rumat hanya diberikan bila kejang demam menunjukkan salah satu atau lebih gejala sebagai berikut :
1. Kejang lama   >  15 menit.
2. Anak mengalami kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya hemparesis, paresis Todd, Cerebral Palsy, retardasi mental, hidrosefalus.
3. Kejang fokal.
4. Bila ada keluarga sekandung atau orang tua yang mengalami epilepsy.

Pengobatan rumat tidak harus diberikan tetapi dapat dipertimbangkan dalam keadaan :
  1. Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam.
  2. Bila kejang demam terjadi pada bayi berumur kurang dari 12 bulan.
  

Catatan :

·         Semua peneliti setuju bahwa kejang demam >  15 menit merupakan indikasi pengobatan rumat.
·         Yang dimaksud dengan kelainan neurologis yang nyata misalnya kelumpuhan, mikrosefali. Kelainan neurologis tidak nyata misalnya keterlambatan perkembangan ringan bukan merupakan indikasi.
·         Kejang fokal atau fokal menjadi umum menunjukan bahwa anak mempunyai focus organic di otak sisi kontralateral.
·         Tidak semua setuju bahwa kejang 2 kali atau lebih dalam 1 hari sudah merupakan indikasi pengobatan rumat.


PENGOBATAN INTERMITEN

Yang dimaksud dengan pengobatan intermiten adalah pengobatan yang diberikan pada saat anak mengalami demam, untuk mencegah terjadinya kejang demam. Terdiri dari pemberian antipiretik dan antikonvulsan.

Antipiretik

Tidak ditemukan bukti bahwa penggunaan antipiretik mengurangi risiko terjadinya kejang demam.  Namum kesepakatan Saraf Anak menyatakan bahwa pengalaman menunjukan bahwa antipirtetik tetap bermanfaat.

Antipiretik yang dapat digunakan adalah :
  • Parasetamol atau asetaminofen 10 – 15 mg/kgBB/kali diberikan 4 kali.
  • Ibuprofen 10 mg/kgBB/kali, diberikan 3 kali.


Antikonvulsan pada saat demam

  1. Pemakaian diazepam oaral dosis 0,3 – 0,5 mg/kg setiap 8 jam pada saat demam menurunkan risiko berulangnya kejang.
  2. Dapat juga diberikan diazepam rectal dengan dosis 0,5 mg/kaBB/kali, diberikan sebanyak 3 kali per hari.

Catatan :
    • Di Indonesia, dosis 0,3 – 0,5 mg/kg/8jam tersebut seringkali menyebabkan sedasi yang cukup berat.  Dosis yang dianjurkan adalah 0,5 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis.

    Fenobarbital, karbamazepin, fenitoin tidak berguna untuk mencegah kejang demam bila diberikan secara intermten.  Fenobarbital dosis kecil baru mempunyai efek antikonvulsan dengan kadar stabil di dalam darah bila telah diberikan selama 2 minggu.


    This post first appeared on MEDICAL, please read the originial post: here

    Share the post

    Kejang Demam

    ×

    Subscribe to Medical

    Get updates delivered right to your inbox!

    Thank you for your subscription

    ×