Pernahkah Kamu bertanya-tanya kenapa ada suku-suku tertentu yang memiliki kemakmuran lebih daripada suku-suku lainnya. Contohnya misalnya ada Orang bilang orang Padang pinter dagang, ada yang bilang orang Tionghoa memiliki kemampuan untuk mengumpulkan kemakmuran yang lebih daripada orang pada umumnya atau bahkan ada orang Bugis di Kalimantan memiliki bisnis yang maju dan sukses. 

Pada artikel ini catatan baru akan membagikan artikel dan menjawab pertanyaan yang cukup banyak ditanyakan oleh banyak orang. Mengapa bangsa bangsa Tionghoa atau suku suku etnis Cina itu memiliki kemampuan untuk menjadi lebih kaya daripada yang lain.

Mungkin ini sifatnya general, karena ada juga banyak orang-orang Tionghoa yang biasa saja. Tapi yang lebih menonjol kebanyakan dari orang Tionghoa banyak yang kaya dan terlihat lebih. Nah pada artikel ini kita akan berbagi dari apa yang Bisa kita pelajari dari mereka. 

7 pembelajaran ini menurut saya sangat luar biasa. Karena saya mendengar dan mendapatkan pelajaran ini dari bos ditempat kerja saya. Bisa dikatakan bos saya adalah orang yang cukup sukses, kaya dan makmur. Tapi dia sangat-sangat sederhana. Banyak sekali hal-hal yang menurut saya cukup menarik yang boleh kita bagikan di artikel ini.

7 Prinsip Orang Tionghoa 

Kerja Keras

Prinsip yang pertama adalah kerja keras. Saya tidak pernah menemukan bahwa ada orang merekomendasikan bahwa dengan tidak dengan kerja keras mereka akan sukses. Kalau mau kaya, makmur, mau segala sesuatu yang baik, semua harus diperoleh lewat kerja keras. 

Kamu bisa lihat orang besar yang punya Sampoerna, BCA, Lippo, Alibaba mereka semua adalah orang-orang yang bekerja keras. Ada satu prinsip yang cukup menarik untuk kamu pelajari. Yaitu jika kamu kalah pinter nggak apa-apa asal jangan kalah rajin. 

Ini adalah salah satu prinsip yang bos saya katakan kepada anaknya ketika anaknya mendapat nilai jelek. Jado intinya kalau mau sukses jangan lupa untuk kerja keras, karena tidak ada satu halpun didunia ini yang bisa instan, apalagi kesuksesan.

Prihatin 

Yang kedua adalah mereka orang-orang yang prihatin. Ada orang punya lembaga keuangan besar sekalipun dia punya koperasi yang luar biasa besar, kemana-mana pakai kaos oblong, sepeda ontel. Punyai bisnis gede cuma pakai celana pendek, sendal jepit. Pertanyaanya kenapa rata-rata orang sukses memilih untuk berpenampilan biasa saja?

Karena mereka sadar bahwa ketika mereka memakai baju yang bagus sekalipun tidak mengubah bisnis yang mereka jalankan. Ada satu prinsip lagi yang bisa kamu terapkan juga di keseharian kamu. Yaitu makanlah bubur sampai kamu bisa makan nasi. 

Kalau kamu hanya mempu makan bubur ya makan bubur aja, prihatin sampai kamu mampu makan nasi. Yang artinya kamu tidak harus jadi orang yang punya mobil mewah, punya baju mewah, tas branded. Kalau memang enggak mampu, lebih baik pakai dompet yang biasa, kalau memang nggak mampu nggak perlu beli hermes yang penting fungsinya sama yaitu bisa digunakan untuk membawa barang-barang. 

Ngirit 

Apa beda antara prihatin dengan ngirit? Bisa dibilang prihatin lebih kepada Lifestyle, sedangkan ngirit lebih kepada pengelolaan uang. Mereka benar-benar mengerti mana yang harus keluar dan mana yang nggak perlu. 

Ada seorang dari Semarang yang bisnisnya maju luar biasa. Bisnisnya menjual peralatan seperti hardware, kemudian power tool dll yang dalam satu bulan itu bisa mendapatkan omzet dua puluh sampai tiga puluh miliar. 

Tapi bos tersebut mobilnya masih jadul dan karyawannya mobilnya lebih bagus. Karena dia merasa bahwa mobil tersebut masih bisa dipakai, dan nggak perlu untuk mengeluarkan uang untuk keperluan yang tidak terlalu penting. Kalau masih bisa dipakai kenapa tidak. 

Disiplin

Yang keempat adalah disiplin dalam segala hal. Jika kamu perhatikan orang Tionghoa ketika dia punya toko. Mereka akan buka toko paling pagi, mau ada pelanggan ataupun tidak dia nggak peduli. Karena yang terpenting bagi mereka adalah disiplin dengan yang namanya rutinitas, disiplin dengan pencatatan ,disiplin dengan pengeluaran. Karena disiplin adalah salah satu bagian yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh orang-orang sukses.

Tidak Membesarkan Masalah

Yang kelima adalah tidak terlalu membesarkan masalah. Jadi masalah kecil nggak usah di gede-gedein. Karena ketika kamu terlalu membesar-besarkan masalah, kamu tidak bisa fokus pada masalah yang lebih besar lagi. 

Semua Berawal dari Sesuatu yang Kecil

Orang Tionghoa percaya bahwa semua bisnis dimulai dari sesuatu yang kecil. Yang perlu dilakukan adalah bisnis itu dirawat, dijaga untuk suatu hari bisa menghasilkan. 

Tidak Sombong 

Banyak diluar sana orang hebat yang rendah hati dan itu lebih disukai banyak orang. Mereka masih sangat-sangat mau untuk belajar dan mereka bukan orang-orang yang selalu mengatakan aku sudah tau, susah, karena itu merupakan kata-kata untuk orang yang tidak mau maju. 

Karena prinsip orang yang ingin sukses adalah mereka yang berani mencoba. Walaupun kecil sabar, semua itu harus ada momentumnya, semua ada timing-nya. Yang dulunya kecil pada saat menjadi gede banyak, ada juga yang gede dan sekarang jadi kecil ada juga. Tetapi semua butuh proses untuk sesuatu yang besar