Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Waspadai Bahaya Garam Dapur

Peran Garam Dapur dalam meninggikan tekanan darah harus lebih diwaspadai daripada menu daging, lemak, atau lainnya. Mengonsumsi daging, lemak, udang, cumi, tidak langsung seketika menaikkan tekanan darah. Tekanan darah meninggi bila rutin dan berlebihan mengonsumsi daging merah, lemak, dan kolesterol untuk waktu lama.


Bagi yang suka asin-asin harap berhati-hati dengan Garam dapur, ada orang yang tubuhnya sensitif terhadap garam dapur (salt sensitive person). Kelompok orang ini lebih mudah naik tekanan darahnya bila mengonsumsi garam dapaur berlebihan. Dalam garam terkandung natrium (sodium).

Budaya yang menjadikan lidah manusia menyukai rasa asin melebihi kebutuhan tubuh. Itu sebabnya menu orang modern cendering berlipat-lipat kandungan garam dapurnya. Hal itu yang menyebabkan banyak orang sekarang yang tekanan darahnya cendering meninggi. Pengalaman penulis di Kabupaten Bogor menemukan orang pedesaan "banyak" yang hipertensi gara-gara konsumsi hariannya ikan asin melulu.

Lemak jenuh dan kolesterol dalam menu harian yang menjadikan pembuluh darah ber-"karat lemak". Pembuluh darah yang sudah sakit itu yang kemudian akan meninggikan tekanan darah. Tidak demikian halnya dengan mengonsumsi garam dapur. Natrium yang berlebihan dalam sekali konsumsi itu saja sudah bisa langsung meninggikan tekanan darah seketika.

Tanpa menambahkan konsumsi garam dapur, tubuh sesungguhnya sudah memperoleh kecukupan natrium dari sayur-mayur, buah, dan makanan pokok. Jadi, sebetulnya menu harian tak perlu sp terasa asin pun sudah dapat mencukupi kebutuhan natrium tubuh. Namun, sekali lagi, budaya yang mengajarkan lidah manusia menuntut garam melebihi kebutuhan.

Cara Mengurangi Konsumsi Garam

Berikut ini merupakan cara mengurangi asupan natrium dalam tubuh yang bisa kamu terapkan dalam keseharianmu mulai sekarang:

-] Kurangi konsumsi camilan yang berasa asin
-] Saat memasak, pastikan untuk selalu mengontrol penggunaan garam dapur
-] Biasakan untuk memilih produk makanan dan minuman yang bernatrium rendah
-] Gunakan bumbu lain pengganti garam.  Kamu bisa menambahkan perasan lemon, cabai segar,   atau jeruk nipis untuk menambah variasi rasanya.
-] Kurangi konsumsi saus 

Bagi yang berbakat darah tinggi, perlu memilih garam dapur dengan natrium rendah (low sodium salt) yang dijual bebas di pasaran.

Garam dapur memiliki kandungan natrium dan klorida yang sangat baik untuk tubuh. Natrium pada garam dapur dapat membantu menyeimbangkan cairan dalam tubuh, membantu kinerja syaraf dan otot, serta mengatur volume tekanan darah dalam tubuh, sedangkan klorida mampu membantu proses pencernaan. Hal tersebut berlaku saat tubuh mengonsumsi garam dapur dengan ukuran maksimal 6 gram per hari atau sekitar 1 sendok teh setiap harinya. Jika konsumsi garam dapur melebihi jumlah di atas, maka tubuh akan berpotensi mengalami berbagai macam penyakit, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, dan kanker lambung.

Baca juga yang ini:
Apa Infeksi MRSA itu? Apa yang menyebabkan orang terinfeksi MRSA?
Apakah Cream Lidex (fluocinonide) Efektif untuk Mengobati Infeksi Kulit?baca ini jika anda menggunakannya
Aterosklerosis: Jenis, Gejala, dan cara pengobatannya

Pada dasarnya, ginjal akan membuang natrium yang berlebih dalam aliran darah bersama urine. Tapi, pada kasus tertentu di mana ginjal mengalami kesulitan dalam membuang natrium, menghasilkan penumpukan natrium dalam darah, sehingga tumpukan natrium tersebut akan menahan cairan dalam darah. Hal ini menyebabkan volume darah meningkat dan mengharuskan jantung untuk bekerja lebih keras dari biasanya.

Kesimpulan:

(1) Paragraf ke5 dari bawah hendaknya digarisbawahi ("... Tanpa menambahkan konsumsi garam dapur, tubuh sesungguhnya sudah memperoleh kecukupan natrium dari sayur-mayur, buah, dan makanan pokok. Jadi, sebetulnya menu harian tak perlu sp terasa asin pun sudah dapat mencukupi kebutuhan natrium tubuh. .."). Pola makan mengutamakan konsumsi aneka sayur-sayuran segar (termasuk sayuran mentah berupa lalap, salad, maupun jus sayuran) serta beragam jenis buah-buahan segar akan meminimalkan asupan garam dapur, tanpa mengurangi pemenuhan kebutuhan tubuh akan natrium.

(2) Saatnya untuk menata kembali ambang indra pengecap kita terhadap rasa asin yang dibentuk oleh budaya. Tambahkan garam sesedikit mungkin(!) ke dalam masakan, cukup asal tidak hambar saja.


This post first appeared on Pojok Klinik, please read the originial post: here

Share the post

Waspadai Bahaya Garam Dapur

×

Subscribe to Pojok Klinik

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×