Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Bertahanlah Istriku Allah Senantiasa di Sisimu (cerita pendek)

Bertahanlah Istriku
Allah Senantiasa di Sisimu


Suatu pagi yang cerah, pasangan suami-istri, Dodi dan Heni, sedang mengobrol santai di teras rumah. Di tengah-tengah perbincangan, Dodi menatap aneh Heni yang sedari tadi batuk-batuk terus.

“Yang, kamu flu, ya?” Tanya Dodi mulai serius.
“Iya sedikit. Enggak papa, paling besok sembuh,” jawab Heni sambil menyeruput kembali tehnya.

“Yakin kamu? Ke rumah sakit saja ya diperiksa dulu sakitnya?”
“Lebay deh. Sakit beginian saja ke rumah sakit segala. Duh, Doni, Doni,” Heni tertawa cengengesan.

“Yeeh… dikasih pengertian enggak mau. Kebiasaan kalau sakit enggak pernah mau ke rumah sakit, entar kalau sakitnya tambah parah, aku ora urus, ya,” sahut Doni dengan wajah kesal.

Melihat wajah Doni seperti itu, Heni justru tertawa terkakak-kakak. “Aduh, muka kamu lucu banget tahu, Say. Kayak tahu gejrot,” ujar Heni sambil pukul-pukul lantai.

“Tahu, ah, malas bicara sama kamu”
“Ciyeee ngambekan nih ya sekarang. Iya deh maaf. Tapi aku benar-benar enggak apa-apa kok, Say,” jelasnya. “Jangan khawatir,” Heni mengecup kening sang suami.

Minggu demi minggu, bulan demi bulan, penyakit Heni bukannya sembuh, justru makin menjadi-jadi. Dari yang semulanya “cuma” batuk-batuk, kini beralih menjadi flu, demam tinggi, pucat, dan napasnya sesenggukan.
Tak jarang, di malam hari Doni harus begadang karena mengurus istrinya yang juga menjadi susah tidur.

Melihat kondisi istrinya yang kian menghebat, Doni tidak mau ambil pusing. “Yang, kamu harus ke rumah sakit sekarang. Enggak boleh enggak. Sakit kamu sudah tambah parah. Aku khawatir kamu kenapa-kenapa, Yang,” ucapnya sambil mengompresi kepala istrinya. Heni cuma bisa mengangguk-angguk tanda setuju.

Doni menyetir mobilnya pada malam itu juga. Sesampainya di Rumah Sakit Tugu Plasma, Heni dibawa ke ruang MCU (Medical Check Up) untuk didiagnosis penyakitnya.

Setelah sekitar setengah jam menunggu, dokter menyampaikan sesuatu yang tak diduga Doni sebelumnya. “Pak, Ibu Heni mengalami kanker nasofaring.” Seketika hati Doni seakan berhenti berdetak, bulu

kuduknya berdiri. Ia langsung lemas. Ia tak tahu apa yang harus dilakukan.
“Kang… kanker, Dok?” Dokter hanya bisa diam melihat Doni dalam duka yang mungkin teramat perih.

Doni merenung cukup lama. Penyakit yang selama ini hanya didengarnya melalui kicauan di dunia maya, kini terjadi pada istrinya. Sesaat kemudian, air mata Doni menetes meskipun ia berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis. Ia membayangkan istrinya setelah beberapa bulan menderita penyakit kanker. Hal yang paling ditakuti Doni, adalah harus kehilangan wanita yang paling disayanginya.

“Pak, Bapak pergi bawa surat ini ke RSCM bagian radiologi. Kita harus bertindak cepat,” Dokter menepis lamunan Doni. Tanpa diperintah dua kali, Doni mengikuti instruksi Dokter.
Tak lama berselang, istrinya dipindahkan ke ruang UGD (unit gawat darurat). Sesekali Doni mengintip istrinya yang tergeletak lesu di atas kasur. Mulutnya sudah didekap dengan respirator. “Dok,

sesungguhnya apa itu kanker nasofaring?” Tanya Doni memulai pembicaraan. “Kanker di tenggorokan. Dalam kasus ibu, ada massa yang menyangkut di antara belakang hidung dan tenggorokan.” Mendengar keterangan dokter, Doni semakin cemas. “Tapi insya Allah dapat disembuhkan karena kanker yang diderita ibu masih tergolong ringan,” kata dokter. Doni tahu bahwa dokter sedang menenangkan dirinya.

Doni mendapat konspensasi berupa tiga hari libur bekerja untuk menjaga istrinya. Lebih penting dari itu, Doni sedih melihat istrinya yang semakin hari semakin kurus, pucat, dan lesu. Disela menjaga sang istri, istrinya berkata, “Kok kamu ngeliatin aku begitu. Aku jelek, ya?” “Enggak, Sayang. Kamu cantik. Kamu sangat cantik.”

Sejak kejadian itu, Doni semakin giat beribadah terutama berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar istrinya diberi kesembuhan dan ketabahan. Selain itu, ia tidak pernah meninggalkan Salat Duha dan Salat Tahajud. Tidak henti-hentinya lisannya memohon kesembuhan sang istri.

Sebulan kemudian, Doni sudah masuk jadwal bekerja di kantor. Banyak rekan-rekannya yang menanyakan mengenai kabar istrinya, Doni hanya menjawab sekadarnya yaitu keadaan istrinya sudah membaik. Meskipun faktanya, dokter menyatakan bahwa istrinya sudah memasuki stadium 4.
“Kring… kring….” Tiba-tiba ponsel Doni berdering. Dilihatnya ada nama tercantum Heni Tersayang.

“Asalamualaikum, Yang. Ada apa?”
“Doni kamu cepat ke sini, Don. Hu…huu….hu…” tampak suara tangis bergemuruh di ruangan.

“Halo Tante? Heni kenapa, Tante?” Ternyata yang menjawab panggilan telepon adalah Tante Rina sang mertua. “Hiks… huhu…” Bukannya menjawab pertanyaan Doni, Tante Rina justru melanjutkan tangisannya.
Mendengar tangisan Tante Rina yang tidak wajar, Doni langsung melempar ponselnya. Tak lama kemudian, dia langsung bergegas menuju rumah sakit tanpa pamit terlebih dahulu.

Sesampainya di rumah sakit, ia menemukan istrinya sudah diselimuti kain putih. Kerabat dan keluarganya sudah lebih dahulu datang. Untuk yang ke sekian kali, air mata Doni bergelinang membanjiri wajahnya.

“Ya Allah… secepat inikah Engkau memanggil wanita yang selama ini aku damba-dambakan, wanita yang selalu kuratapi wajahnya, wanita yang menghiburku di saat duka yang teramat perih. Ya Allah… betapa cepatnya Kau pisahkan pertemuan kami. Sungguh, Engkaulah Zat yang Maha Mengatur, Maha Bijaksana.”

“Selamat tinggal istriku. Meskipun kamu sudah tiada, namun senyummu, candamu, tawamu, dan semua yang telah kau hibahkan kepadaku, takkan pernah lenyap meskipun waktu silih berganti. Aku rela kepergianmu, karena aku yakin kita akan dipertemukan kembali di akhirat kelak.”





Judul Cerpen Bertahanlah Istriku Allah Senantiasa di Sisimu
Cerpen Karangan: Ihsan Nurul Iman
Kategori: Cerpen Cinta Islami, Cerpen Cinta Sedih
Lolos moderasi pada: 10 February 2017


This post first appeared on Info Khasiat Herbal Dan Cara Pengobatan Tradisional, please read the originial post: here

Share the post

Bertahanlah Istriku Allah Senantiasa di Sisimu (cerita pendek)

×

Subscribe to Info Khasiat Herbal Dan Cara Pengobatan Tradisional

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×