
Taman Nasional Bali Barat Kawasan Pelestarian Alam dengan ekosistem asli dan merupakan habitat terakhir bagi burung jalak bali. Memiliki begitu banyak keragaman hayati seperti terumbu karang dan biota laut, terdapat juga hutan rawa payau, dan vegetasi mangrove.
Taman Nasional Bali Barat Kawasan Pelestarian Alam menjadi sangat istimewa karna merupakan tempat habitat terakhir dari jalak bali. Burung cantik ini berkumpul di Semenanjung Prapat Agung, tepatnya Teluk Brumbun dan Teluk Kelor. Burung ini merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali serta dilindungi keberadaannya oleh undang-undang. Ke indahan bulu dari burung jalak bali yang menjadikanya banyak di minati oleh banyak orang penyuka burung hias.
Sejarah di bentuknya Taman Nasional Bali Barat bisa dibilang burung jalak bali lah yang menjadi alasan utama terbentuknya Taman Nasional Bali Barat. Bermula pada 24 Maret 1911 saat seorang ahli biologi bernama Dr. Baron Stressman mendarat di sekitar wilayah Singaraja karena kapal Ekspedisi Maluku II yang ditumpanginya mengalami kerusakan. Selama 3 bulan tinggal di wilayah tersebut, Stressman menemukan jalak bali di Desa Bubunan, sekira 50 km dari Singaraja dan mengkategorikannya sebagai spesies burung endemik yang langka dan berbeda dengan jenis lain dari seluruh spesimen.
Fauna yang terdapat Taman Nasional Bali Barat terdapat sekitar 17 jenis mamalia dan 160 jenis burung (aves), ada pula berbagai jenis reptil dan ikan. Jenis-jenis fauna yang dilindungi di tempat ini, antara lain adalah jalak bali (Leucopsar rothschildi), trenggiling, kesih (Manis javanicus), jelarang, kapan-kapan (Ratufa bicolor), landak (Hystric branchyura), menjangan (Cervus timorensis), banteng (Bos javanicus), pelanduk, kancil (Trangulus javanicus), biawak (Varanus salvator), penyu rider (Lepidochelys olivceae), dan lain sebagainya.
Flora yang terdapaat di Taman Nasional Bali Barat terdapat sekira 176 jenis. Jenis-jenis flora yang dilindungi di TNBB adalah: bayur (Pterospermum diversifolium), buni (Antidesma buniu), bungur (Langerstroemia speciosa), burahol (Steleochocarpus burahol), cendana (Santalum album), kemiri (Aleuritas moluccana), kepah (Sterculia foetida), kesambi (Schleichera oleosa), kruing bunga (Diptercocaus hasseltii), mundu (Garcinia dulcis, pulai (Alstonia scolaris), sawo kecik (Manilkara kauki), Sono keling (Dalbergia latifolia), dan trengguli (Cassia fistula).
Sementara itu luas dari Taman Nasional Bali Barat yaitu 19.002,89 ha, yang meliputi kawasan Terestrial seluas 15.587,89 ha. dan kawasan perairan selaus 3.415 ha. Taman Nasional Bali Barat telah di kukuhkan berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.493/Kpts-II/1995 tanggal 15 September 1995.
Untuk dapat menikmati dan masuk ke kawasan Taman Nasional Bali Barat, anda akan di kenakan biaya Rp 2.500,00 per orang (wisatawan domestik) dan Rp 20.000,00 (wisatawan asing).
Nah, itulah sedikit yang dapat kita bagikan di artikel Taman Nasional Bali Barat Habitat Terakhir Burung Jalak Bali, yang semoga dapat bermanfaat untuk anda.