Lembaga pendidikan dibawa pengelolaan Yayasan Pendidikan Dan Sosial Darul Fikri Sangkapura patut acungi jempol. Kepeduliaan terhadap pengenalan budaya leluhur dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Salah satunya, program wajib berbahasa Bawean. Bahasa ibu ini wajib dilakukan seluruh siswa setiap hari jumat.
Baharuddin ketua Yayasan Pendidikan Dan Sosial Darul Fikri mengatakan program wajib bahasa Bawean dipergunakan setiap hari jumat di SDIT Al Huda. "Semuanya diwajibkan Menggunakan Bahasa Bawean dalam berkomunikasi, guru dan siswa serta tamu yang berkunjung diwajibkan,"katanya.
Pengecualian, bagi kelas yang ada mata pelajaran bahasa bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Pada hari tersebut boleh tak menggunakan bahasa Bawean.
Adapun bahasa Bawean yang dipergunakan adalah bahasa yang halus dan santun yang dikenal abesah. "Bahasa Bawean yang dipergunakan harus halus, tidak boleh yang bahasa pasaran,"tegasnya.
Tujuan program bahasa Bawean setiap hari jumat, menurut Baharuddin untuk memupuk siswa dengan bahasa yang halus dan santun, serta pendidikan sejak dibangku sekolah.
"Untuk pembelajaran di sekolah full day, maka diwajibkan menggunakan bahasa Bawean yang halus,"paparnya.
Menurutnya jika tidak dimulai dari bangku sekolah, kapan lagi mendidik anak Bawean mengenal dan menggunaklan bahasa halus dan santun.(bst)
This post first appeared on Media Bawean | Berita Anyar Eperchaje Oreng Bhebiy, please read the originial post: here
